Ajaib.co.id – PT Toba Surimi Industries Tbk (CRAB) dengan lini bisnis hasil perikanan di sepanjang Semester I-2022 membukukan pendapatan sebesar Rp323,06 miliar melesat 31,3% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp246,07 miliar. Adapun laba bersih CRAB juga terkerek naik menjadi Rp7,31 miliar, meningkat 120% dibandingkan dengan laba bersih di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp3,31 miliar.
Aset CRAB juga mengalami akselerasi sebesar Rp43,36 miliar. Pada Semester I-2022 tercatat total aset mencapai Rp332,80 miliar, dibandingkan pada akhir 2021 sebesar Rp289,44 miliar. Sementara itu, liabilitas CRAB tercatat Rp212,16 miliar per 30 Juni 2022. Sedangkan ekuitas tercatat Rp120,64 miliar.
Gindra Tardy, Direktur Utama CRAB mengatakan bahwa pihaknya terus berupaya mengoptimalkan kinerja demi meningkatkan pendapatan dan laba perusahaan. Mereka terus menjaga konsistensi dan mentaati prinsip kerja yang selama ini dipegang teguh perusahaan, salah satunya dengan selalu memprioritaskan hubungan kemitraan, mulai dari pemasok hingga konsumen atau pembeli.
Menurut Gindra, prinsip ini telah menemani perjalanan PT Toba Surimi Industries TBK (CRAB) sejak pertama kali mereka berdiri pada 1997 silam. Filosofi bisnis perusahaan ini didasarkan pada kemitraan, itulah yang membuat perusahaan selalu memprioritaskan dan menghargai kemitraan bisnis.
Selain itu, dengan menjaga setiap mitra, perusahaan juga menjadikan diversifikasi produk sebagai andalan bisnis. CRAB juga berupaya konsisten menjaga dan mengembangkan kualitas produk.
Sebagai informasi, saham CRAB merupakan emiten ketiga asal Sumatera Utara yang berhasil melantai di BEI pada 2022. CRAB sendiri merupakan perusahaan yang bergerak dalam bisnis pengalengan, pembekuan, pengolahan, dan pengawetan hasil perikanan. Setiap bulannya, CRAB mampu memproduksi 120.000 kaleng produk kepiting pasteurisasi, 1,82 juta kaleng makanan laut steril, dan 110.000 kilogram makanan laut beku.
Sejak IPO pada 10 Agustus 2022 lalu, CRAB mengantongi dana segar senilai Rp58,5 miliar. Di mana, dana tersebut akan digunakan untuk berbagai keperluan. Sebanyak 94,35% dana IPO akan digunakan untuk modal kerja perseroan, mulai dari pembelian bahan baku, bahan penunjang, gaji, tunjangan karyawan dan berbagai biaya operasional. Sedangkan 5,65% sisanya akan digunakan untuk belanja modal perseroan dalam rangka ekspansi kapasitas produksi yaitu pengadaan lima unit kapal laut untuk menangkap ikan.
Sumber: https://market.bisnis.com/read/20220829/192/1571499/laba-emiten-pendatang-toba-surimi-crab-tumbuh-triple-digit, dengan perubahan seperlunya.