Teknologi

Bagaimana Virtual Reality Membebaskanmu dari Tekanan Pandemi

Ajaib.co.id – Selamat bagi kamu yang masih setia mematuhi peraturan karantina diri selama Covid-19. Kamu pasti sekarang sudah lelah meredam keinginan untuk melakukan perjalanan lagi. Kini ada teknologi virtual reality yang akan membawamu mengunjungi tempat mana pun tanpa meninggalkan rumah.

Para ahli menyatakan bahwa tamasya virtual yang disediakan mampu menyediakan lebih dari hiburan, pengalaman VR (virtual reality experiences), terutama yang sangat memukai bisa memberi rasa tenang dan terhubung di tengah stres pandemi Covid-19.

Penelitian dari Italia menunjukkan bagaimana tampilan multi imensional pada video VR taman yang damai bisa menenangkan beberapa dampak psikologis dari karantina seperti stres dan isolasi.

Giuseppe Riva, profesor psikologi umum dari Università Cattolica del Sacro Cuore di Milan mengatakan bahwa efek psikologis yang disebabkan rasa stres akibat virus Corona bisa memicu stres akan penyakit, kehilangan tempat, bahkan krisis rasa kebersamaan.

CNBC mengutip penelitian tentang psikologi siber tentang dampak pandemi tersebut. Apakah kamu mulai stres dan merasa terisolir? Simak artikel berikut untuk mengetahui dampak VR pada kesehatan mental atau psikologimu kini.

Bagaimana Virtual Reality dapat Mengurangi Stres?

Penelitian yang dilakukan Giuseppe Riva dan Brenda K. Wiederhold bulan Mei 2020 lalu dilakukan pada 400 responden selama 3 bulan. Penelitian ini menempatkan penggunaaan virtual reality technology bisa mengajarkan bagaimana untuk lebih mindful, menghadirkan rasa aman dan ‘tempat’ yang nyaman untuk refleksi diri.

Bayangkan ketika kamu sendirian di padang rumput yang sunyi dan damai, kamu bisa menikmati kesendirian sambil membantumu mengurangi rasa kesepian atau terkurung.

Riva dan Wiederhold menyaraankan menghabiskan waktu di lingkungan virtual reality yang menenangkan seperti taman atau pantai virtual di pagi hari. Jika kamu suka, bisa juga digunakan malam menjelang tidur atau malah di waktu yang paling menggelisahkan bagimu. Simulasi VR yang imersif seperti menggunakan headset VR bisa menggugah secara emosional.

Albert ‘Skip’ Rizzo, direktur virtual reality medis Institute for Creative Technologies di University of Southern California, menjelaskan virtual reality sekarang dikembangkan untuk membantu membangun strategi relaksasi kegelisahan yang dipicu Covid-19. Ibaratnya virtual reality sebagai pelarian dari tekanan yang dirasakan akibat pandemi ini.

Riva menjelaskan bahwa kita bisa menjelaskan diri kita melalui memori dari orang-orang dan kejadian dari tempat yang sering dikunjungi. Selama karantina kita tidak lagi bisa pergi ke tempat yang dapat dikarakteristikan sebagai bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Kita bisa kehilangan pegangan identitas yang selama ini kita miliki.

Dulu bagi kita tempat kerja adalah tempat untuk bekerja dan rumah adalah tempat untuk istirahat. Ketika fungsi rumah menjadi tempat untuk bekerja, kamu mungkin secara tidak langsung merasa rumah tidak lagi menjadi tempat yang nyaman, bahkan tidak dapat dikenali lagi sebagai rumah.

VR dapat membantumu yang takut keluar rumah tapi sudah secara mental sudah tidak sanggup bertahan di rumah. Dengan VR technology, kamu bisa melarikan diri ke tempat yang aman dan menenangkan sehingga kamu bisa menikmati kesendirian dan merefleksikan situasi dan permasalahan juga peluang yang kamu punya sekarang.

Penelitian lain dari Austria menunjukkan teknologi ini secara efektif menyembuhkan post-traumatic stress disorder atau PTSD. Orang yang mengalami masalah PTSD ini biasanya pernah mengalami atau menyaksikan kejadian traumatis sehingga mengalami gangguan mental seperti depresi dan kegelisahan.

Virtual Reality mampu memberi representasi dan bersifat interaktif, valid secara ekologis, dan dapat melibatkan emosi pada lingkungan virtual. Kelebihan perawatan ini adalah kendali pada stimuli yang akan diberikan dan dapat memberi eksposur di wilayah yang dibutuhkan. Teknik perawatan ini disebut sebagai virtual reality exposure therapy (VRET).

Mindfulness

Tujuan utama dari terapi VR ini adalah membawa kesadaranmu ke keadaan internal dan sekitarmu. Mungkin agak sulit dipahami bagaimana VR bisa membantumu mencapai mindfulness, Riva menjelaskan bahwa ketika inderamu diekspos secara simultan, kamu tidak perlu memiliki kemampuan imajinatif dan bisa mendapat ketenangan dari sekitar.

Cocok banget bagi kamu yang tinggal bersama keluarga selama WFH ini. Misalnya anakmu bermain sambil menjerit-jerit sementara pasanganmu sedang ada pertemuan virtual, kamu cukup memakai headset VR dan menenangkan dirimu dengan fokus ketimbang menutup mata dan mencoba meditasi di tengah kericuhan di sekitarmu.

Rizzo mengatakan beberapa orang yang telah mencoba mindfulness yang distimuli VR lebih menarik daripada cara tradisional. Dengan simulasi yang menarik, kamu akan lebih cepat menemukan kesadaran dan ketenangan mental.

Fitur yang sangat membantu adalah membantumu terbebas dari distraksi. VR bisa membantumu berinteraksi dengan orang melalui dunia VR yang terkoneksi via internet. Misalnya Rizzo belum lama ini berbicaara pada panel virtual di mana dia bisa melihat dan melibatkan audiens menggunakan avatar yang mewakili penggunanya.

Saat kita menggunakan headset dalam lingkungan virtual, kamu bisa merasa berada di tempat tersebut dan kamu bisa melihat bahkan berinteraksi dengan avatar dari pengguna lain. Hal ini tentu membantumu jika memiliki teman yang menggunakan VR atau malah berkenalan dengan orang asing.

Penggunaan VR dengan orang lain dalam rumahmu bisa meningkatkan efeknya, sesederhana karena kamu bisa berbagi pengalaman dengan orang lain. Misalnya kamu sudah selesai merenung dan kini ingin mengajak anak, pasangan, atau saudara menikmati teh sambil menatap aurora, pasti nyaman sekali ya.

Jika kamu belum pernah merasakan VR sebelumnya, ingatlah kamu tidak perlu headset mewah untuk mendapat keuntungan yang dijelaskan di atas. Kamu bisa membeli kardus virtual reality headsets yang bisa digunakan dengan ponsel seharga sekitar USD10 di Amazon. Atau mungkin kamu sultan yang ingin stimuli yang lebih canggih, kamu bisa menemukan headset seharga USD300.

Para ahli setuju bahwa penggunaan VR headset tersebut dapat membuatmu tenggelam dalam lingkungan VR dan terlindungi dari kegaduhan di sekitarmu.

Bagaimanapun, jika kamu tidak mau membeli headset, kamu bisa melihat video VR dengan orang yang kamu sayangi di smartphone dan mengikuti protokol mingguan sehingga bisa menyembuhkan masalah emosimu.

Artikel Terkait