Reksa Dana

Bagaimana Menghitung NAB Per Unit Reksa Dana?

unit reksa dana

Masih bingung mengenai cara menghitung Nilai Aktiva Bersih (NAB) per unit reksa dana? Untuk mengetahuinya, simak ulasan dari redaksi Ajaib berikut ini ya.

Reksa dana merupakan salah satu instrumen yang tepat untuk berinvestasi. Investasi reksa dana pun semakin populer di Indonesia saat mulai dapat dibeli secara online sehingga makin banyak masyarakat Indonesia yang mulai terjun sebagai investor.

Namun, produk reksa dana jumlahnya sangat banyak, bahkan mencapai ribuan. Lalu, bagaimana memilih produk reksa dana yang tepat?

Dalam memilih reksa dana, seorang investor harus menyesuaikan portofolio efek dengan profil risiko yang ia miliki. Sangat penting pula bagi seorang investor untuk dapat menganalisis kinerja reksa dana sebelum berinvestasi. Salah satu caranya adalah dengan memahami cara menghitung NAB per unit reksa dana.

Produk reksa dana dijual dalam satuan unit. Sama seperti emas, satuan yang digunakan jika membeli sebuah emas adalah gram. Nah, dalam investasi reksa dana, kamu harus mengenal istilah NAB/UP (Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan) atau lebih sering disebut dengan NAB saja.

NAB dapat diartikan sebagai keseluruhan dana yang dikelola oleh Manajer Investasi dalam produk reksa dana tertentu. Sedangkan UP atau Unit penyertaan adalah satuan unit yang akan menunjukkan kepemilikan seorang investor terhadap suatu reksa dana. Adapun NAB/UP adalah harga suatu reksa dana. NAB/UP menjadi tolok ukur atau acuan dalam perhitungan harga per unit reksa dana.

Namun, kita tidak akan pernah mengetahui harga NAB suatu produk reksa dana saat membeli dan menjual reksa dana. Sebab harga NAB suatu reksa dana akan selesai di hitung oleh pihak bank kustodian pada malam hari. Selanjutnya, hasil dari perhitungan NAB tersebut akan diterbitkan oleh Manajer Investasi sebagai pihak yang berwenang mengelola portofolio reksa dana. Lalu akan dipublikasikan keesokan harinya di media. Sedangkan investor dalam melakukan pembelian akan dikenakan cut off time (batas waktu pembelian reksa dana) yaitu pukul 13.00 jika ingin di proses di hari yang sama.

Contoh mekanisme harga NAB, misalkan kamu transfer tanggal 1 sebelum jam 13.00 maka transaksimu diproses pada tanggal 1 dan akan mendapat harga NAB tanggal 1 yang akan keluar di media atau aplikasi pada tanggal 2. Hal ini karena transaksi belum melewati cut off time atau batas waktu pembelian reksa dana. Namun jika kamu melakukan transfer tanggal 1 setelah jam 13.00 maka transaksi akan diproses pada tanggal 2 dan akan mendapat harga NAB tanggal 2 yang akan keluar di media atau aplikasi pada tanggal 3 karena sudah melewati cut off time atau batas waktu pembelian reksa dana.

Apabila kamu tidak melakukan penambahan (top up) pada investasimu terhadap suatu produk reksa dana, maka jumlah unit penyertaan yang kamu miliki di reksa dana tersebut akan tetap. Jumlah unit penyertaan yang kamu miliki bisa saja berkurang jika terjadi penjualan (redemption) terhadap produk reksa dana tersebut.

Angka yang mungkin berubah setiap harinya adalah keuntungan atau return yang kamu dapatkan. Mengapa? Karena return yang kamu dapatkan dari investasi reksa dana dihitung berdasarkan NAB yang berubah setiap hari bursa.

Kamu bisa memantau pergerakan NAB reksa dana setiap hari bursa melalui publikasi berbagai media massa atau juga mendapatkan informasinya di aplikasi Ajaib.

Ilustrasi NAB, UP, dan NAB/UP

Untuk memudahkanmu dalam memahami penjelasan di atas, ada baiknya untuk memperhatikan contoh NAB, UP dan NAB/UP sebuah produk reksa dana di pasar berikut ini. Namun, contoh di bawah ini bukan bermaksud untuk memberikanmu saran dalam melakukan transaksi, ya. Ini hanya ilustrasi agar kamu lebih mudah memahami definisi NAB, UP dan NAB/UP.

Pada bagian Nilai Aktiva Bersih, jika NAB dari TRIM Kapital Plus pada bulan Januari adalah Rp420,90 milliar, dan naik menjadi Rp445,87 milliar pada bulan Februari, artinya total jumlah dana kelolaan yang mencakup kas dan instrumen investasi bertambah pada bulan Februari sebesar 24,97 milliar atau 5,93 persen.

Nilai Aktiva bersih per Unit (NAB/UP) pada bulan Januari sebesar 2.667,41 naik menjadi 2.840,83 pada bulan Februari. Artinya, investor yang membeli TRIM Kapital Plus pada bulan Januari dan menjualnya pada bulan Februari sudah mengalami keuntungan sebesar selisih 173,42 atau 6,50 persen.

Unit Penyertaan pada bulan Januari sebanyak 157,79 juta, turun menjadi 156,95 juta pada bulan Februari. Artinya, pada bulan Februari, investor banyak yang menjual investasinya dibandingkan investor yang membeli investasi.

Cara Menghitung NAB

Berdasarkan peraturan Otoritas Jasa keuangan (OJK), di hari pertama suatu perusahaan melantai di bursa atau umum juga disebut momen Penawaran Umum (Initial Public Offering/IPO), NAB/UP ditetapkan sebesar Rp1.000. Ini sesuai regulasi yang berlaku.

Selanjutnya, perhitungan NAB/UP akan berubah sesuai dengan pergerakan nilainya di pasar instrumen investasi.

Secara sederhana, NAB dihitung dengan menjumlahkan total aktiva bersih keseluruhan dana (Asset Under Management/AUM) dalam reksa dana kemudian dibagi dengan jumlah total unit yang beredar.

Total aktiva bersih sendiri berasal dari nilai pasar setiap jenis aset investasi seperti saham, obligasi, surat berharga pasar uang, serta deposito.

Kemudian dikurangi biaya operasional reksa dana seperti biaya MI, biaya Bank Kustodian, dan lain-lain.

Oleh karena itulah, disebut dengan ‘Aktiva Bersih’ dan menyebabkan pergerakan NAB/UP reksa dana mengalami perubahan setiap harinya akibat pergerakan pasar instrumen investasi yang menjadi portofolio reksa dana.

NAB/UP Reksa Dana Naik atau Turun, Jangan Panik!

Pada saat kita membaca berita di koran NAB/UP reksa dana naik atau turun, jangan panik. Kenaikan atau penurunan NAB/UP itu tidak berarti kita untung atau rugi. NAB/UP menunjukkan kenaikan atau penurunan jumlah dana kelolaannya.

Nilai Aktiva Bersih (NAB) juga tidak menunjukkan murah atau mahalnya suatu reksa dana. Pada saat reksa dana dijual pertama kali nilai aktiva bersih (NAB) adalah Rp1.000 per unit. Seiring kenaikan aset dan dana kelolaan, maka NAB akan mengalami kenaikan harga.

Tingginya NAB suatu reksa dana disebabkan aset-aset reksa dana tersebut telah mengalami kenaikan nilai.

Contohnya sejak diluncurkan, Trim Kapital Plus telah mengalami kenaikan dana kelolaan sebesar 184,08 persen. Harga perdana Rp1.000, harga per 28 Februari 2.840,83.

Untuk kamu ketahui, setiap hari bursa setelah selesai sesi perdagangan, NAB reksa dana akan dihitung oleh Bank Kustodian.

Kemudian hasil perhitungan NAB tersebut akan diterbitkan oleh Manajer Investasi selaku yang mengelola portofolio reksa dana. Lalu dipublikasi oleh berbagai media masa baik cetak maupun online.

Kesimpulan

Harga NAB/UP tidak menunjukkan keuntungan atau kerugian investasi kita. NAB/UP juga bukan menunjukkan apakah investasi mahal atau murah.

NAB/UP digunakan sebagai harga satuan reksa dana. Perhitungan keuntungan atau kerugian reksa dana dilakukan dengan mengurangkan hasil penjualan reksa dana dengan investasi awal.

Besar kecilnya NAB reksa dana tidak menunjukkan murah atau mahalnya reksa dana. Melainkan hanya sebagai acuan untuk produk reksa dana tersebut apakah sedang mengalami kenaikan atau penurunan.

Tingginya NAB suatu reksa dana disebabkan aset-aset dalam portofolio reksa dana tersebut telah mengalami kenaikan.

Sehingga pada umumnya, NAB reksa dana yang baru melakukan penawaran umum lebih kecil dibandingkan dengan NAB reksa dana yang sudah lebih lama terbit.

Bacaan menarik lainnya:

Sharpe, W. F. (1966). Mutual Fund Performance. The Journal of Business. Vol. 39. 119-138

Artikel Terkait