Perencanaan Keuangan

Bagaimana Cara Mengajari Anak Menghargai Nilai Uang?

Ajaib.co.id – Tidak banyak yang menyadari bahwa literasi finansial harus diajarkan sejak dini. Semakin dini anak diajari bagaimana finansial bekerja, semakin mereka akan mengerti bagaimana cara menghargai nilai uang. Ini bukan hanya tentang cara menghitung pemasukan dan pengeluaran atau bagaimana fungsi kartu kredit dalam memudahkan kehidupan, tapi memaknai finansial secara garis besar untuk membantu mereka di masa depan.

Anak kamu tentunya akan belajar bagaimana membaca rekening bank atau menghitung bunga yang berbunga jika kamu berinvestasi setiap bulan atau dikenal dengan compound interest, tapi masih banyak sesuatu tentang finansial yang tidak diajarkan oleh institusi formal dan sudah seharusnya orang tua berperan untuk mengajarkan, bagaimana mekanisme finansial bekerja? Bagaimana uang mengalir dari satu orang ke orang yang lain? Bagaimana menentukan target finansial yang benar? 

Sadar atau tidak sadar, kamu sebagai orang tua harus memiliki strategi cara mengajari anak menghargai nilai uang. Tetapi, bagaimana cara mengajarkannya? Hal apa saja yang harus diajarkan dan tidak diajarkan tentang finansial? Bagaimana kamu menciptakan diskusi finansial yang tepat agar anak memahami perencanaan keuangan secara menyeluruh? Mari kita bedah di artikel berikut.

Mulai dengan Diri Sendiri

Sulit untuk menyampaikan hal yang masih tabu untuk dibicarakan jika tidak mengetahui apa yang ingin kamu sampaikan. Jawab pertanyaan berikut: Bagaimana pandangan kamu terhadap uang atau finansial? Luangkan waktu untuk mengetahui bagaimana dirimu memahami nilai uang. Apakah uang merupakan bentuk penghargaan dari kerja keras? Sekedar alat pembayaran dan alat tukar? Atau alat untuk mendapatkan pengalaman dalam hidup? Seberapa cinta dan takut kamu dengan uang? Seperti apa kebiasaan kamu menabung dan menghabiskan uang?

Jika kamu sudah lama menikah, tentu kamu sudah mengalami banyak diskusi tentang keuangan selama bertahun-tahun. Hasil diskusi dengan pasangan bisa kamu bagikan ke anak, tetapi pastikan kamu dan pasangan memiliki pesan dan objektif yang sama tentang finansial. Setelah itu, anak akan memahami hal-hal apa saja yang kamu tidak sesuai tentang finansial, misalnya hidup berfoya-foya dan tidak menabung.

Pada umumnya anak akan menduplikasi perspektif orang tua terhadap semua hal, termasuk finansial. Dengan memberikan diskusi tentang finansial kepada anak dan memperlihatkannya di kehidupan sehari-hari, mereka akan memverifikasi pengalaman tersebut sebagai hal yang benar dan akan segera mempraktekannya.

Diskusi Lebih Dini dan Berkala

Membicarakan uang masih menjadi hal yang tabu bagi sebagian orang. Tidak banyak orang yang ingin membicarakan kehidupan finansial mereka dan bagaimana mereka menghargai nilai uang, tetapi mau tidak mau, sebagai orang tua kamu harus melakukannya sesegera dan sesering mungkin.

Anak-anak akan segera memahami di umur yang sangat muda, bahwa keluarga yang berbeda memiliki gaya hidup yang berbeda. Semakin bertambah umur, mereka akan semakin sadar kalau mereka layak marah ketika kamu berkata tidak untuk sesuatu yang mereka inginkan. Kenapa? Karena mereka sadar bahwa teman-teman mereka bisa mendapatkan barang tersebut dan mereka juga merasa layak mendapatkannya.

Segera diskusikan tentang finansial seawal mungkin. Ketika anak kamu bertanya mengapa tinggal di rumah sementara teman mereka tinggal di apartemen atau mengapa keluarga kalian tidak mengunjungi Disneyland setiap tahun seperti tetangga sebelah, jangan takut untuk membahas dan menjelaskan faktanya. 

Ajari anak kamu bahwa setiap keluarga memiliki kondisi finansial yang berbeda-beda, bicarakan bagaimana kamu sebagai orang tua memiliki prioritas untuk mengeluarkan uang, atau bicarakan bagaimana orang dewasa harus bekerja keras untuk mendapatkan uang dan menabung. Kamu tidak perlu menjelaskan kondisi keuangan secara rinci, pastikan saja kamu berkata jujur. Jika mereka sudah beranjak dewasa, kamu bisa berbagi informasi yang lebih spesifik tentang finansial, seperti jumlah tabungan, tagihan bulanan, atau target finansial.

Jangan Terlalu Dimanja, Mulai Motivasi Mereka

Tidak mudah mengambil keputusan jika anak melakukan kesalahan, tapi satu-satunya pelajaran yang bisa kamu berikan sebagai orang tua untuk anak adalah bagaimana bangkit kembali setelah salah dalam mengambil keputusan. Biarkan anak melakukan kesalahan dan menyesalinya. 

Pengalaman buruk yang terjadi pada mereka akan mengajari bagaimana mereka menentukan perspektif terhadap nilai uang, dan dengan seiring berjalannya waktu mereka akan berpikir untuk menyesuaikan pemasukan dan pengeluaran ke nilai yang sudah mereka miliki. Sangat mudah bagi mereka untuk melakukan kesalahan terkait finansial di waktu kecil ketika mereka memiliki seseorang sebagai jaminan, dibandingkan ketika sudah dewasa, memiliki rumah, karir, dan keluarga.

Atur Ekspektasi dengan Keluarga Besar

Kamu ingin mengajar anak tentang menabung dan investasi, tetapi di sisi lain saudara dari keluarga besar dengan senang hati memberikan semua mainan untuk anakmu. Bagaimana kamu menjaga batasan tentang finansial dengan mereka di momen spesial tanpa merusak hubungan dan anak-anak tetap mendapatkan pelajaran?

Momen spesial seperti ini bisa menawarkan pelajaran finansial yang baik bagi anak. Jika mereka ingin membeli barang atau mainan yang mahal, kamu bisa memberikan opsi antara menabung sendiri atau memberikannya di hari ulang tahun. Ajari mereka untuk sabar dengan menabung atau menunggu beberapa bulan untuk menerima mainan tersebut sebagai hadiah.

Bagaimana jika keluarga besar yang justru memanjakan mereka? Kamu tidak harus menolak pemberian tersebut, tetapi kamu bisa berbicara dengan keluarga besar bahwa kamu sedang mengajarkan tentang finansial ke anak. Mungkin kamu bisa mengatakan bahwa ingin anak-anak menghargai nilai uang agar di masa depan tidak merepotkan orang lain.

Namun, yang perlu ditekankan adalah kamu tidak bisa mengendalikan apa yang orang lain beri ke anak, tetapi kamu bisa mengajarkan hal yang lebih penting bagi mereka bahwa untuk mendapatkan sesuatu mereka harus bekerja keras terlebih dahulu.

Sumber: How To Teach Your Kids To Create Their Own Money Values, dengan perubahan seperlunya.

Artikel Terkait