Bisnis & Kerja Sampingan

Apakah Kamu Siap untuk Menjadi Pengusaha?

Ajaib.co.id – Memutuskan untuk membuka bisnis & kerja sampingan sebagai pebisnis adalah impian sebagian orang. Berbekal ilmu finansial, manajemen, hingga ekonomi dari pengusaha sukses di seminar entrepreneurship, banyak individu yang yakin bahwa menjalani bisnis adalah keputusan yang tepat. Dengan keyakinan yang tinggi, ia menggunakan uang tabungannya untuk membuka usaha dan mulai merendahkan kerabat terdekatnya karena masih bekerja sebagai pegawai.

Satu bulan awal, usaha masih berjalan lancar, kerabat terdekat berdatangan memberikan ucapan selamat atas dibukanya bisnis tersebut. Bulan kedua, pengunjung masih berdatangan, tetapi pemasukan hanya segitu-segitu saja, bulan ke tiga hingga keenam, pengunjung sepi, si pengusaha putus asa dan menyalahkan seminar yang ia kunjungi sebelumnya. Terdengar familiar?

Fenomena kaget bisnis sudah menjadi rahasia umum di kehidupan sehari-hari. Ketika kita melihat teman sukses karena berbisnis, keputusan kita menjadi bias karena merasa mampu untuk pensiun lebih dini dan mengubah haluan menjadi pebisnis. Namun, sayangnya tidak semua orang mengambil keputusan ini dengan kesadaran penuh. Banyaknya kasus bisnis yang gagal disebabkan oleh masalah sederhana yang seharusnya bisa dijawab sebelum terjun sebagai pemilik bisnis: Sudah siapkah kamu menjadi pengusaha?

Menjadi pebisnis tidaklah mudah seperti kelihatannya, ada tanggung jawab besar yang harus diemban, intuisi yang tajam, kreativitas yang tinggi, dan mampu mengambil keputusan dengan cepat dan tepat. Sebelum kamu memutuskan untuk keluar dari pekerjaan penuh waktu dan beralih menjadi pengusaha, berikut sejumlah pertimbangan yang perlu kamu pikirkan sebelum menyesal di kemudian hari.

Berbisnis Membutuhkan Modal

Kebanyakan individu akan kehilangan sumber pendapatannya setelah memutuskan untuk keluar dari pekerjaan tetapnya untuk menjalankan bisnis. Di kondisi seperti ini, kamu hanya bergantung pada tabungan yang mungkin akan kamu gunakan juga sebagai modal dalam berbisnis. Katakanlah bisnis yang kamu jalankan memiliki peluang yang tinggi untuk berkembang, tetapi butuh waktu lama untuk membangun identitas brand hingga dikenal oleh konsumen. Kira-kira berapa lama uang tabungan tersebut akan bertahan?

Di kondisi seperti ini, mau tidak mau kamu harus menunda target finansial yang sudah ditetapkan sebelumnya, seperti berlibur bersama keluarga atau merenovasi rumah menjadi lebih besar. Maka dari itu kamu perlu menunggu hingga waktu yang tepat sebelum meninggalkan pekerjaan saat ini. Apakah kamu siap mengorbankan banyak hal atau mengambil utang untuk menutupi tabungan yang sudah habis?

Kamu harus sadar bahwa menjadi pengusaha memiliki pengeluaran baru, seperti sewa kantor, biaya promosi, hingga biaya operasional. Orang-orang cenderung terpikat dengan keuntungan potensial yang akan dihasilkan dari usaha tersebut tetapi lupa harus mengeluarkan uang agar usaha tersebut beroperasi.

Tidak Memiliki Modal Tidak Masalah, Tapi

Dari dulu hingga sekarang, modal selalu menjadi masalah utama bagi calon pebisnis terlebih jika kamu tabungan tidak mencukupi untuk menutupi kebutuhan sehari-hari dan bisnis. Solusi dari masalah ini adalah mengajukan proposal bisnis untuk mendapatkan modal dari venture capital. Jika kamu merasa bisnis kamu layak diberikan modal, buat proposal bisnis yang dapat menjawab masalah di masyarakat dan bagaimana bisnis kamu muncul sebagai solusi.

Namun, tantangan terbesar dari mendapatkan modal dari venture capital adalah banyaknya kompetitor yang juga mengajukan proposal bisnis yang harus dikalahkan. Selain itu, proses pendanaan modal ini memiliki proses yang panjang sehingga jika kamu benar-benar tidak fokus untuk menekuninya, peluang mendapatkan modal untuk bisnis akan sangat kecil.

Asah Kemampuanmu

Tidak cukup menjadi pengusaha sukses hanya bermodalkan semangat yang tinggi dan pengetahuan tentang bisnis. Kamu membutuhkan aspek lain agar bisa bertahan di dunia bisnis yang keras dan tidak kenal ampun. Calon pebisnis harus memiliki ketajaman dan visi untuk mengatasi skenario terburuk jika bisnis berpotensi mengalami kerugian. Tidak ketinggalan kreativitas merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari bisnis mengingat promosi tidak dipisahkan dari kesuksesan bisnis. Pertanyaannya, apakah kamu memiliki kemampuan tersebut?

Modal yang besar tidak akan berguna jika individu yang mengelolanya tidak memiliki kemampuan yang memadai dalam mengelola bisnis. Fluktuasi uang sangat tinggi dalam dunia bisnis, jadi individu perlu memahami bagaimana mengelola dan memutarnya menjadi keuntungan agar cash flow lancar. Jika kamu merasa berbisnis adalah keputusan yang tepat, pertimbangkan mengambil kursus tentang manajemen cash flow atau pemasaran untuk menjadi panduan dalam berbisnis.

Menjadi Realistis

Mungkin kamu merasa jika memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan dan memutuskan untuk menjadi pengusaha akan memberikan fleksibilitas dan waktu luang, tapi nyatanya hal tersebut berbeda 180 derajat dari yang kamu bayangkan. Mari bersifat realistis dan berpikir, “Apakah bisnis lebih menawarkan fleksibilitas dibandingkan bekerja dengan orang lain?”

Apakah kamu hanya berdiam diri saja ketika kompetitor menghasilkan keuntungan yang lebih besar dari bisnis yang kamu jalani? Apakah investor yang mendanai bisnismu akan berdiam diri saja ketika bisnis bergerak di tempat? Tanyakan sejumlah pertanyaan ini jika kamu merasa menjalankan bisnis menawarkan waktu luang yang lebih banyak dibandingkan bekerja dari jam 9 pagi hingga 6 malam.

Jika seseorang memutuskan untuk menjalani usaha, ia harus mengorbankan waktunya untuk mengelola bisnis tersebut, mulai dari membuat laporan keuangan, mengurus dokumen, bertemu vendor, hingga mengecek inventaris bisnis. Jika kamu memiliki pegawai, pekerjaan seperti ini bisa diatasi, tetapi bagaimana jika kamu baru memulai bisnis sendiri tanpa dibantu oleh orang lain? Kamu harus rela untuk mengorbankan waktu berhargamu untuk melakukan hal itu semua.

Memiliki bisnis sendiri memang menyenangkan, karena kamu merupakan bos bagi diri sendiri dan dapat mengambil keputusan tanpa intervensi dari siapa pun. Namun, pastikan keputusan kamu untuk berbisnis dan keluar dari pekerjaan tidak mengorbankan kehidupan keluarga dan menghentikan target finansial yang dikelola bersama.

Sumber: Are You Ready for Self-Employment?, dengan perubahan seperlunya.

Artikel Terkait