Perencanaan Keuangan

Bagaimana Cara Kerja Private Wealth Manager?

Cara Kerja private wealth manager

Ajaib.co.id – Menjadi Financial advisor yang memiliki tanggung jawab mengelola keuangan orang lain merupakan bisnis yang rumit. Ketika kekayaan bersihmu terus bertumbuh, mereka membutuhkan jasa yang berhubungan dengan finansial untuk memastikan semua aset dikelola dengan baik, salah satunya jasa Financial Advisor dengan tingkat tertinggi Private Wealth Manager. Tugas mereka mencakup perencanaan keuangan, merekomendasikan instrumen investasi yang tepat untuk mendapatkan return yang potensial, hingga urusan keuangan yang lain, seperti pajak dan tagihan.

Ada sebuah adagium populer yang mengatakan banyak uang, banyak masalah. Ini sebabnya orang membutuhkan bantuan dari penasihat keuangan untuk mengelola asetnya. Jadi tidak heran jika penasihat keuangan berkembang yang dimulai dari financial planner hingga tingkat Private wealth manager. Financial services yang diberikan pun semakin komprehensif karena semakin tinggi jabatan seorang penasihat keuangan, semakin besar lingkup kerja yang dikelolanya.

Misalnya seorang Private wealth manager profesional yang merupakan jabatan paling tinggi dalam hierarki Financial advisor membutuhkan biaya konsultasi minimal $5 juta atau setara dengan Rp73 juta, bahkan jika kamu menggunakan jasa dari perusahaan konsultan global seperti Goldman Sachs, kamu perlu merogoh kocek hingga $20 juta atau sekitar Rp294 juta.

Dalam artikel yang dilansir dari Wealthfront ini, kita akan mengulas layanan apa yang ditawarkan dan bagaimana para penasihat keuangan bekerja berdasarkan tingkatnya. Dengan memahaminya, kamu bisa menentukan jasa siapa yang kamu butuhkan atau mungkin kamu belum butuh jasa mereka sama sekali.

Private wealth manager, Financial advisor dengan Bayaran Tertinggi

Katakanlah kamu membayar mahal untuk bermain golf dan makan malam mewah dengan Private wealth manager pribadi, mengingat mereka merupakan tingkat paling atas dalam penasihat keuangan. Kebanyakan dari mereka berasal dari financial institutions terkemuka seperti Goldman Sachs, J.P Morgan, atau Morgan Stanley. Bukan hanya portfolio management, mereka bisa membantu mengelola investasi, tapi juga bisa membantu urusan pajak dan estate planning

Sebagaimana yang diketahui di lapangan, kebanyakan layanan yang Private wealth manager tawarkan hanya tersedia untuk kelompok elit, seperti CEO perusahaan, politikus, hingga artis papan atas. Mereka menyediakan layanan komprehensif untuk membantu para kelompok elit tersebut mengelola asetnya mengingat mereka tidak memiliki cukup waktu untuk mengurusi kekayaannya sendiri. Biasanya para Private wealth managers ini memiliki kurang dari 100 klien.

Ini tidak heran, sebab klien dengan status high profile tersebut cenderung menginginkan untuk berinteraksi dengan dengan penasihat keuangan dari lulusan sekolah bisnis ternama, seperti Harvard Business School, MIT School of Management, hingga London Business School. Bukannya tanpa alasan, sebab untuk bisa sekolah di beberapa tempat tersebut tidak datang dengan harga yang murah

Private wealth manager rata-rata mengelola 100 portofolio klien secara aktif dan biasanya mengenakan biaya tahunan sebesar 1% per tahun dari total aset yang dikelola. Mereka setidaknya perlu mendapatkan sekitar $1 juta per klien untuk mencapai break even point kompensasinya. Dengan hitungan ($900.000/ (100*1%)), belum ditambah staf pendukung sehingga break even pointnya di angka $1,5 juta per klien.

Sebagian bisnis perlu mendapatkan Gross Profit Margin (GPM) sekitar 50% untuk memperhitungkan biaya penjualan dan pemasaran, sama halnya dengan bisnis Financial advisor, setidaknya mereka membutuhkan $3 juta untuk menutupi beban biaya yang lain. Sekarang kamu mungkin memahami mengapa perusahaan penasihat keuangan memiliki biaya yang mahal dan menentukan tarif minimum di angka $10 juta.

Untuk lingkup kerjanya, Private wealth manager akan membantu keuangan klien untuk mencapai tujuan finansial (financial goals) dan memberikan solusi untuk keuangan klien itu sendiri atau keluarganya. Kemudian, sebagai pengelola dana, mereka akan menginvestasikan aset tersebut sesuai dengan profil risiko. Jika seorang Financial advisor peduli dengan klien dibandingkan keuntungannya, mereka akan menggunakan instrumen investasi reksa dana sebagai sarana investasi, misalnya Exchange Trade Funds (ETF) atau reksa dana saham.

Mengingat portofolio membutuhkan pengecekan secara berkala, mereka bertugas menyeimbangkan alokasi portofolio yang timpang berdasarkan profil risiko. JIka profil risiko seorang klien tinggi, seorang Financial advisor akan merekomendasikan investment strategy lebih banyak di instrumen saham dibandingkan obligasi, tentunya dengan diversifikasi yang bertujuan meminimalisasi risiko.

Selain itu, Private wealth manager juga akan berhati-hati dalam meminimalisasi tagihan pajak dengan menggunakan teknik yang legal, misalnya tax-loss harvesting untuk memastikan pajak yang harus dibayar sekecil mungkin. Banyak layanan keuangan lain yang ditawarkan yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing klien.

Apa Bedanya dengan Financial Planner?

Jika Private wealth manager dianggap sebagai puncak karir dalam penasihat keuangan, maka terdapat seorang Financial Planner yang menawarkan jasa yang sama tetapi dengan biaya yang lebih murah. Kedua profesi ini sama-sama melakukan investment management dan membantu perencanaan sampai pengelolaan keuangan untuk membuat klien mencapai tujuan finansial.

Meskipun kerap dianggap sama, mereka memiliki lingkup pekerjaan yang sedikit berbeda. Baik Financial Planner atau Private wealth manager sama-sama mengenakan biaya rata-rata 1% per tahun dari total aset klien yang dikelola.

Perbedaan terbesar antara mereka adalah ukuran akun minimum yang dimiliki klien. Beberapa perencana keuangan akan bekerja untuk klien dengan biaya per jam, tetapi beberapa dari mereka bukan yang paling ahli karena biasanya mengambil sistem tahunan karena dapat memperoleh lebih banyak uang dengan menggunakan layanan konsultasi 1% per tahun.

Sama seperti Private wealth manager, perencana keuangan akan membantu individu menentukan klien menentukan target finansial dan menciptakan portofolio dengan memperhitungkan kondisi finansial. Apapun pilihan kamu, entah itu menggunakan penasihat keuangan dengan tarif yang fantastis atau yang murah, pastikan keputusan tersebut diambil secara bijak tanpa mengorbankan alokasi anggaran yang lain.

Artikel Terkait