Ajaib.co.id – Makanan yang kamu makan setiap hari, peralatan mandi yang kamu beli untuk aktivitas membersihkan diri dalam periode tertentu, semua adalah bagian dari konsumsi.
Nah, pada dasarnya, setiap manusia pasti memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi. Kebutuhan tersebut umumnya dipenuhi dengan membeli barang ataupun jasa yang diperlukan dengan mengeluarkan sejumlah uang atau barter.
Besaran pemenuhan kebutuhan yang kita sebut sebagai konsumsi ini juga memiliki pengaruh terhadap pertumbuhn ekonomi, lho. Bagaimana bisa?Yuk, simak ulasannya berikut ini:
Pengertian Konsumsi
Apa yang dimaksud konsumsi? Konsumsi adalah pemenuhan kebutuhan pribadi atau kelompok secara langsung atas barang maupun jasa. Kegiatan konsumsi merupakan aktivitas yang dilakukan untuk menghabiskan atau memanfaatkan nilai guna sebuah barang dan jasa.
Proses konsumtif dapat dilakukan oleh semua orang, baik pribadi, kelompok, perusahaan bahkan pemerintah, misalnya konsumsi bahan bakar minyak untuk kendaraan, konsumsi listrik untuk menyalakan pendingin ruangan, hingga konsumsi tempat tinggal dengan cara menyewa rumah kontrakan.
Ciri-Ciri Kegiatan Konsumsi
Berdasarkan ciri-cirinya, kegiatan konsumsi terbagi atas beberapa poin, di antaranya:
1. Bersifat langsung
Kegiatan konsumsi yang bersifat langsung bertujuan untuk memenuhi semua kebutuhan yang digunakan oleh diri sendiri maupun kelompok. Namun lebih dari itu, kegiatan konsumsi juga digunakan untuk memenuhi kepuasan.
Karena manusia tidak pernah merasa puas terhadap sesuatu hal, sehingga kepuasan tidak pernah memiliki batasan dilampiaskan dengan kegiatan konsumsi.
Contohnya, kegiatan konsumsi dengan membeli handphone baru karena fitur terbaru yang tidak didapatkan dari handphone lama.
2. Didapatkan dengan Pembelian atau Pengorbanan
Untuk mengonsumsi barang dan jasa, maka pribadi atau kelompok dituntut untuk melakukan pembelian atau penukaran yang merupakan bagian dari pengorbanan.
Misalnya, kegiatan konsumsi seperti membeli pakaian di platform online membutuhkan pengorbanan seperti memilih baju yang cocok terlebih dahulu dan mentransfer sejumlah uang atau voucher yang didapatkan setelah melakukan pekerjaan tertentu.
Nah, pakaian adalah jenis barang konsumsi yang termasuk dalam shopping consumer goods karena membutuhkan perencanaan untuk mendapatkannya. Untuk lebih jelasnya, ada beberapa jenis barang konsumsi, yaitu:
a. Convenience Goods
Convenience goods adalah barang yang dikonsumsi secara rutin dan mudah didapat. Salah satu contoh barang yang termasuk dalam kategori convenience goods adalah rokok. Umumnya, barang convenience goods dijual oleh pengecer atau pedagang grosir yang membuatnya selalu tersedia bagi konsumen.
b. Shopping Consumer Goods
Shopping consumer goods merupakan barang yang membutuhkan lebih banyak perencanaan untuk membelinya. Barang yang termasuk dalam kategori shopping consumer goods memiliki harga yang lebih mahal dan memiliki daya tahan yang lebih lama daripada convenience goods, misalnya pakaian dan peralatan dapur.
c. Specialty Consumer Goods
Specialty consumer goods adalah barang yang sering dianggap sebagai barang mewah karena jarang diproduksi. Barang specialty consumer goods ditujukan untuk masyarakat kelas ekonomi menengah ke atas. Contohnya adalah produk-produk mewah termasuk mobil sport ataupun perhiasan berlian.
d. Unsought Consumer Goods
Unsought consumer goods adalah barang sudah diketahui oleh banyak orang, namun belum banyak yang ingin memilikinya. Barang-barang tersebut umumnya tidak untuk dibeli berulang kali dan hanya untuk melayani kebutuhan khusus, misalnya asuransi jiwa.
3. Nilai Guna Selalu Berkurang
Barang dan jasa memiliki nilai guna yang akan selalu berkurang bahkan habis. Misalnya membeli buku untuk keperluan kuliah, buku tersebut akan selalu digunakan untuk menulis dan pada akhirnya akan habis setelah diisi dengan banyak memo, atau pembelian pakaian yang nilainya akan selalu berkurang ketika sering digunakan.
4. Memiliki Nilai yang Bermanfaat
Tujuan dari penggunaan barang atau produk ini digunakan karena memiliki manfaat. Barang tersebut umumnya terbagi 2 jenis, yaitu:
a. barang yang nilainya habis untuk satu kali pemakaian saja, contohnya adalah makanan dan minuman;
b. barang yang nilainya habis secara perlahan karena digunakan secara terus-menerus seperti pakaian dan handphone.
Hubungan dengan Ekonomi Nasional
Setelah kamu mendapati arti apa yang dimaksud konsumsi, satu hal yang juga perlu kamu ketahui adalah pertumbuhan ekonomi dapat menunjukkan kualitas kesejahteraan, perkembangan ekonomi, dan kinerja fundamental jangka panjang suatu negara.
Pertumbuhan ekonomi berarti pertambahan pendapatan negara. Pengeluaran konsumsi masyarakat umumnya berbanding lurus dengan pendapatan negara. Pendapatan masyarakat yang semakin besar akan dibarengi dengan pengeluaran yang besar juga.
Salah satu indikator yang dapat melihat pengaruh konsumsi terhadap pertumbuhan ekonomi adalah produk domestik bruto (PDB) atau gross domestic product (GDP).
Nah, produk domestik bruto adalah nilai dari barang dan jasa yang dihasilkan di suatu negara dalam jangka waktu 1 tahun. Rumus ekonomi yang digunakan untuk menghitung GDP yaitu GDP = C+I+G+(X-M). C adalah konsumsi, I adalah investasi, G adalah pembelian oleh pemerintah, X adalah ekspor dan M adalah impor.
Dari rumus tersebut ditunjukkan bahwa semakin besar konsumsi masyarakat, maka pesat laju pertumbuhan ekonomi (GDP) suatu negara. Di negara kita, pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga berpengaruh besar terhadap konsumsi nasional.
Hal ini terlihat dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia yang menjelaskan bahwa tingkat konsumsi akan menentukan kualitas pembangunan manusia Indonesia.
Selama sepuluh tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan kinerja yang positif, baik dalam pengeluaran konsumsi rumah tangga, pemerintah, pembentukan modal tetap bruto ataupun investasi fisik serta ekspor barang dan jasa.
Perekonomian Indonesia tahun 2019 diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku adalah 15.833,9 triliun dan PDB per kapita mencapai 59,1 Juta atau USD4 174,9.
Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2019 adalah 5,02 persen, walaupun lebih rendah dibandingkan dengan capaian tahun 2018 sebesar 5,17 persen, tapi tetap masih menunjukkan pertumbuhan yang positif.
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia termasuk dalam salah satu yang tertinggi jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga di Asia Tenggara selama beberapa tahun terakhir, sampai pandemi Covid-19 akhirnya datang menyergap.
Bila kamu ingin melihat seberapa pengaruhnya konsumsi dalam pertumbuhan ekonomi, kamu dapat melihat tingkat pertumbuhan ekonomi indonesia pada masa pandemi Covid -19 ini. Perekonomian Indonesia berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal kedua 2020 adalah 3.687,7 triliun.
Bila dibandingkan dengan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua tahun lalu, ekonomi Indonesia mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 5,32 persen secara tahunan, dan koreksi 1,26 persen jika dibandingkan dengan semester pertama tahun 2019.
Menurunnya pertumbuhan ekonomi nasional dalam masa pandemi ini diakibatkan beberapa kebijakan pemerintah yang memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuktikan nyata bahwa konsumsi memiliki pengaruh besar dalam perekonomian nasional.
Setelah kamu mengetahui apa yang dimaksud konsumsi, kamu juga harus tahu bahwa investasi juga berperan penting dalam hal pertumbuhan ekonomi. Di sinilah peran aplikasi investasi Ajaib yang merupakan wadah tempat kamu berinvestasi dua instrumen investasi sekaligus yang tengah digandrungi milenial saat ini yakni reksa dana dan saham.
Ayo, registrasi dulu dan mulailah berinvestasi sejak dini demi mendongkrak pertumbuhan ekonomi.