Saham

Cara Tepat Melakukan Trailing Stop Loss dalam Investasi & Trading

Cara Tepat Melakukan Trailing Stop Loss dalam Investasi & Trading

Ajaib.co.id – Kamu mungkin sudah sering mendengar istilah cut loss dalam trading saham. Tapi belakangan ini mulai mengemuka ide untuk menggunakan TSL saja daripada cut loss. Apa itu TSL atau trailing stop loss dan bagaimana cara melakukannya? Apa saja keuntungan dan kekurangannya? Kita akan mengupasnya secara tuntas dalam artikel ini, lengkap dengan contoh trailing stop loss pada saham Indonesia.

Apa itu Trailing Stop Loss?

Trailing Stop Loss (TSL) adalah suatu jenis order yang memungkinkan kita untuk menentukan nilai atau persentase kerugian maksimum dalam transaksi saham. Apabila harga bergeral naik sesuai ekspektasi, batas TSL akan ikut naik. Tapi kalau harga saham menurun di luar ekspektasi kita, batas TSL tidak akan berubah.

Contoh TSL: Kamu membeli saham PT Astra International Tbk (ASII) pada harga Rp6.000 per lembar dengan harapan harga naik sampai Rp7.000. Batas TSL ditentukan pada 10%. Dengan demikian, TSL bermula pada harga Rp5400 (turun 10% dari Rp6000).

Ketika harga saham ASII naik ke Rp6600, TSL akan naik ke Rp5940-an atau fraksi pergerakan harga saham terdekatnya. Kalau harga saham ASII naik lagi ke Rp6800, TSL akan naik ke Rp6120 atau fraksi pergerakan harga saham terdekatnya.

Jika harga saham ASII selanjutnya anjlok dari Rp6800 sampai menyentuh Rp6120, TSL akan langsung aktif untuk mengirim order jual saham pada tingkat harga ini. Dengan demikian, kamu akan tetap mengantongi keuntungan sebesar Rp120 sekalipun harga saham ASII merosot lebih jauh lagi ke bawah Rp6120.

Trailing Stop Loss bertujuan untuk membantu trader ambil untung sambil melindungi trader dari kerugian yang lebih besar. Trailing Stop Loss membatasi risiko kerugian, tetapi tidak membatasi potensi profit yang dapat diperoleh jika pergerakan harga saham terus naik sesuai ekspektasi.

Fungsi Trailing Stop

Trailing stop biasanya digunakan untuk mengunci keuntungan (profit) dengan memastikan terpenuhinya harga beli (entry price) maupun harga jual (exit price) aset yang telah ditetapkan di awal. Dengan begini, investor dapat mengurangi terjadinya risiko yang lebih besar.

Dalam kata lain, fungsi trailing stop adalah membantu investor memperoleh keuntungan sekaligus melindungi dari kemungkinan adanya kerugian. Sehingga, meskipun risiko kerugian dibatasi, potensi profit yang bisa didapatkan pun menjadi tidak terbatas.

Cara Melakukan Trailing Stop Loss

Ada dua cara melakukan Trailing Stop Loss yang dapat dipilih oleh trader saham:

1. Mengeksekusi TSL manual

Untuk melaksanakan TSL secara manual, kita harus menyiapkan jurnal trading dan memantau pergerakan saham harian. Catatlah harga beli saham dan batas TSL pada jurnal, ikuti pergerakan harga di bursa, kemudian langsung jual saham ketika TSL tercapai. Opsi ini membutuhkan kedisiplinan diri yang tinggi. Kalau tidak yakin bisa disiplin, ada baiknya menggunakan TSL otomatis.

2. Memasang TSL otomatis

Sejumlah aplikasi trading saham memiliki fitur TSL otomatis, sehingga kita tidak perlu memelototi fluktuasi bursa terus menerus. Aplikasi akan langsung mengirim order jual saham segera setelah batas TSL tercapai. Kita juga bisa mengubah batas TSL dan jangka waktu berlakunya. 

Sayangnya, tak semua sekuritas di Indonesia menyediakan fitur TSL otomatis. Ada juga sekuritas yang tidak menyediakan fitur TSL langsung, tetapi memungkinkan eksekusi TSL dengan fitur auto-order.

Berkonsultasilah dengan layanan konsumen (CS) atau manajer akun (account manager) pada perusahaan sekuritasmu untuk mengetahui apakah aplikasinya menyediakan fitur TSL, serta bagaimana cara memasangnya (jika tersedia).

Kelebihan dan Kelemahan TSL

Sebagaimana dipaparkan di atas, TSL dapat membantu kita mengunci keuntungan yang telah diperoleh secara otomatis. Akan tetapi, ada beberapa kelemahan TSL otomatis yang perlu diperhatikan oleh trader saham. Kelemahan-kelemahan itu antara lain:

  1. Ada ketentuan tentang fraksi harga dalam mekanisme perdagangan di Bursa Efek Indonesia, sehingga order jual yang dikirim oleh TSL mungkin di atas atau di bawah batas TSL (tidak sama persis). Ketentuan fraksi harga ini mengatur maksimum perubahan harga per golongan saham, misalnya saham-saham berharga Rp200-Rp500 memiliki fraksi Rp2 dan maksimum perubahan Rp20.
  2. TSL bisa jadi justru membuat kita cut loss terlalu dini, karena seringkali suatu saham hanya turun sejenak lalu naik lagi. Misalnya dalam contoh skenario TSL saham ASII di atas, trader akan menghadapi cut loss pada level Rp5400 jika harga saham awalnya turun dulu dari Rp6000 ke Rp5400 sebelum berbalik naik ke arah Rp7000.
  3. TSL tidak cocok diterapkan untuk semua saham. Pakar saham Teguh Hidayat berpendapat TSL cocok untuk saham-saham dari industri yang bersifat siklikal, tetapi menilai TSL tidak sesuai untuk saham-saham yang punya kinerja bagus dan konsisten dalam jangka panjang.
  4. TSL hanya tepat jika diterapkan saat saham-saham sedang bullish, bukan saat saham-saham sedang bearish atau terkoreksi. Kalau trader salah pasang, TSL otomatis malah berisiko mengakibatkan cut loss beruntun yang sia-sia.

Perbedaan Trailing Stop dan Stop Loss

Sebagian orang mungkin cukup bingung mengenai perbedaan trailing stop dan stop loss. Pada dasarnya, stop loss adalah aktivitas menutup posisi trading untuk menghindari kerugian. Biasanya, tindakan ini dilakukan oleh perangkat online trading secara otomatis.

Meski terdengar tak jauh berbeda, namun nyatanya sifat trailing stop cenderung lebih fleksibel dalam melindungi profit. Pasalnya, pada stop loss, nilai yang ditentukan bersifat tetap dan tidak berubah. Sehingga, ketika investor menetapkan stop loss di angka Rp200.000, maka nilai tersebut tidak akan berubah meskipun harga aset meningkat menjadi Rp300.000, Rp400.000, dan seterusnya.

Trading dengan Trailing Stop

Kunci sukses menggunakan trailing stop adalah dengan mengatur stop loss pada level yang tidak terlalu ketat atau terlalu lebar. Menempatkan trailing stop loss yang ketat bisa memicu transaksi berakhir. Apalagi jika pergerakan saham tersebut sedang cepat.

Trailing stop adalah strategi pada pergerakan pasar harian yang normal. Sehingga, transaksi berjalan akan terhenti secara otomatis karena tidak memiliki ruang untuk bergerak ke arah pedagang. Stop loss yang terlalu ketat biasanya akan mengakibatkan kerugian, meskipun kecil.

Sedangkan trailing stop yang terlalu besar tidak akan terpicu pada saat pergerakan pasar stabil. Kamu tidak perlu mengambil risiko kerugian yang besar. Sementara itu, trailing stop dapat mengunci profit dan membatasi kerugian.

Menentukan stop loss yang ideal adalah hal yang sulit. Tidak ada jarak yang ideal karena pasar dan cara pergerakan saham selalu berubah. Meski begitu, trailing stop adalah fitur yang efektif. Karena setiap strategi tidak ada yang sempurna.

Trailing stop loss yang ideal akan berubah seiring waktu. Selama periode yang lebih berfluktuatif, trailing stop yang lebih lebar adalah rekomendasi terbaik. Ketika pergerakan harga stabil, penggunaan trailing stop loss yang lebih ketat mungkin saja efektif.

Jadi, bagaimana pendapatmu? Setelah mengetahui apa itu Trailing Stop Loss berikut cara kerja hingga kelebihan dan kelemahannya, apakah kamu ingin mempraktekkannya?

Satu tips sederhana: Sebaiknya kamu mencoba menerapkan TSL secara manual dulu untuk menentukan berapa persentase TSL yang tepat untuk strategi trading-mu. Kalau sudah menemukan strategi TSL yang jitu, barulah memanfaatkan fitur TSL otomatis pada aplikasi trading saham atau investasi saham.

Jika perusahaan sekuritasmu tidak menyediakan fitur Trailing Stop Loss, tak perlu berkecil hati. Sampaikan saja saran untuk menambahkan fitur ini pada aplikasi. Siapa tahu saran kamu akan direalisasikan oleh sekuritas pada pembaruan aplikasi berikutnya.

Alternatif lain, terapkan saja TSL secara manual dalam strategi trading kita. Toh, TSL manual relatif lebih aman daripada TSL otomatis yang berisiko cut loss terlalu dini.

Ajaib Hadirkan Berbagai Fitur Baru dan Menarik untuk #JadiTraderHandal

Ajaib kini menghadirkan fitur Auto Order yang membantu kamu mengekesekusi strategi jual beli saham, sehingga kamu bisa meminimalisir risiko dan mengoptimalkan keuntungan.

Dengan Auto Order, kamu bisa mendapatkan kemudahan saat melakukan aksi jual beli. yang terdiri dari Profit Taking dan Stop Loss, juga aksi beli yang terdiri dari Buy on Strength dan Buy on Weakness. Selain itu, Ajaib juga punya banyak fitur yang bantu kamu menjadi trader handal.

Ajaib akan membantu kamu #JadiTraderHandal dengan menghadirkan berbagai fitur terbaru yang cocok digunakan untuk trader profesional. Ajaib akan meluncurkan berbagai fitur baru dan menarik. Semua fitur terbaru ini akan memberikan pengalaman trading yang lebih baik, cepat, dan handal.

Semua fitur terbaru ini dapat kamu simak di website Ajaib dan semua akun media sosial Ajaib Sekuritas. Yuk, langsung coba fitur terbaru Ajaib sekarang juga! Jangan lupa untuk membagikan pengalaman trading kamu bersama Ajaib di Social media dan tag @ajaib_investasi untuk mendapatkan hadiah.

Artikel Terkait