Ajaib.co.id – Apa itu APBN? Ini pasti sering kamu dengar. Namun, apakah kamu tahu tentang APBN secara lebih detail dan mengapa APBN itu harus ada? Sekarang kita akan membahas lebih jauh tentang APBN berserta fungsinya.
Mengenal Apa Itu APBN
APBN atau Anggaran Pendapatan Belanja Nasional adalah susunan rencana keuangan tahunan pemerintah Indonesia yang biasanya berlaku dalam setahun. Negara juga perlu ‘belanja’ untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
Oleh karena itu penyusunannya dilakukan dengan hati-hati dan terperinci. Tidak bisa jumlahnya melambung tanpa rencana mendetail karena bisa terindikasi korupsi. Tidak bisa terlalu irit juga jika pada akhirnya tujuannya adalah untuk kesejahteraan rakyat. Jadi, disusun secara pas dan penuh perhitungan.
Apa itu APBN berisi rencana belanja pemerintah di berbagai macam komponen. Namanya memang belanja, tapi bukan berarti melakukan pembelian barang-barang kebutuhan negara. Bukan seperti itu.
Komponennya malah lebih luas dan kompleks lagi. Misalnya, saja seperti biaya untuk pendidikan di Indonesia. Lalu, untuk kesehatan, pertanian, dan berbagai macam sektor penting lainnya.
Dari Mana Asal APBN?
Seperti yang sudah disebutkan di atas, APBN mencakup seluruh kegiatan belanja yang dilakukan negara dalam kurun waktu setahun. Dihitung dari tanggal 1 Januari hingga 31 Desember. APBN ini isinya terdiri dari anggaran belanja, anggaran pendapatan atau pemasukan, serta pembiayaan kegiatan negara dalam kurun waktu setahun.
Yang bertugas menyusun APBN adalah pemerintah pusat, yang nanti akan dilaporkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR. Apabila DPR menyetujui susunan APBN yang sudah dibuat itu, maka dana akan bisa dikucurkan. Lalu, rinciannya bisa diakses oleh publik melalui situs resmi Kementerian Keuangan.
Memang pengadaan APBN ini tidak boleh dilakukan secara diam-diam atau hanya diketahui oleh pemerintah saja. Masyarakat juga perlu mengetahuinya untuk tujuan transparansi.
Lalu, kamu pasti penasaran dari mana asal APBN. Pemerintah mengambil dana APBN dari tiga sumber, yaitu penerimaan dari pajak, penerimaan negara yang bukan termasuk pajak atau PNBP, dan hibah. Ini adalah tiga sumber utama, tapi sumbernya bisa ditambah hal lain, seperti utang.
Kenapa harus berutang? Alasannya karena pemasukan yang negara dapatkan secara langsung itu tidak mencukupi untuk APBN. Sementara itu apabila APBN malah dikurangi bisa membuat risiko yang cukup riskan, yaitu menurunnya pertumbuhan ekonomi negara.
Apalagi keberadaan APBN ini sangat penting untuk perekonomian Indonesia secara keseluruhan. Oleh karena itu negara pun berutang. Namun, tentu saja nanti negara akan membayar utang-utangnya sesuai dengan jadwal jatuh tempo.
Sebelumnya disebutkan bahwa APBN berasal dari pajak. Pajak ini diambil dari wajib pajak yang berada di Indonesia, baik penduduk Indonesia, penduduk asing, pengusaha, dan para wajib pajak lainnya. Untuk itulah kita sudah sepatutnya membayar pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Fungsi dari APBN
Apa itu APBN sudah kamu tahu secara ringkas. Sekarang kamu perlu memahami apa itu fungsi dari APBN. Umumnya fungsi APBN adalah untuk merealisasikan berbagai macam program pemerintah yang tujuannya untuk kebaikan rakyat dan untuk meningkatkan perekonomian negara.
Tentu saja fungsinya tidak hanya sebatas itu karena turunannya ada lebih banyak lagi. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah fungsi dari APBN dilihat dari berbagai sudut:
1. Fungsi otorisasi
Setelah mengetahui fungsi umum APBN, kamu juga perlu paham tentang apa itu fungsi otorisasi dari APBN. Fungsi ini maksudnya adalah APBN dijadikan sebagai landasan utama dalam melaksanakan belanja negara yang memiliki kurun waktu setahun. Dan APBN ini akan dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sehingga harus digunakan sesuai dengan target.
2. Fungsi perencanaan
APBN dijadikan sebagai patokan untuk rencana belanja yang dilakukan oleh pemerintah untuk negara. Data pun tidak bisa dimanipulasi karena kegiatan belanja harus disesuaikan dengan yang sudah tercantum di APBN.
Kegiatan belanja ini tentu ada banyak, jadi memang perlu dicatat sebagai bentuk rencana yang memiliki target-target jelas dalam kurun waktu tertentu.
3. Fungsi pengawasan
APBN memang bukan hanya sekadar susunan rencana, tapi juga sebagai pedoman yang harus dipegang teguh oleh pemerintah. Pedoman ini bukan asal dilaksanakan saja, tapi apakah sudah sesuai dengan yang direncanakan.
Jangan sampai belanja yang dilakukan malah sia-sia atau mubazir. Jadi, hal ini pun dijadikan sebagai pengawasan yang tepat bagi seluruh kegiatan belanja pemerintah.
4. Fungsi stabilisasi
Tadi sudah disebutkan bahwa APBN ditetapkan secara pas, tidak kurang dan tidak lebih. Fungsinya adalah untuk mengstabilkan perekonomian dalam negeri. Negara memang tidak bisa membiarkan masyarakat menanggung semuanya sendiri.
Rakyat tidak mampu menyediakan fasilitas kesehatan sendiri, fasilitas infrastruktur sendiri, fasilitas pendidikan sendiri, jadi negara akan menyediakan anggaran agar semuanya dapat berjalan dengan baik.
Hal itu pun akan berpengaruh terhadap kestabilan perekonomian. Apabila ada guncangan terhadap ekonomi negara, pemerintah akan mencari solusinya dengan cepat.
5. Fungsi distribusi
Fungsi distribusi APBN adalah menyalurkan dana yang ada sesuai dengan yang diperlukan oleh masyarakat. Contohnya adalah dana untuk jaminan kesehatan, dana untuk pensiunan, dan lainnya.
6. Fungsi alokasi
Dengan APBN pemerintah akan dapat menggunakan dana yang ada secara efisien. Tidak dihambur-hamburkan karena penghamburan uang tentu akan membuat APBN membengkak. Dan yang paling penting adalah agar dana APBN ini tidak dikorupsi oleh mereka yang tidak bertanggung jawab.
Seperti itulah pengertian apa itu APBN dan fungsinya yang diperuntukkan bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan APBN pemerintah dapat melakukan berbagai macam program demi stabilisasi perekonomian negara.