Saham

Akibat Demo, Saham Telkom Terus Dilego Asing

Akibat Demo, Saham Telkom Terus Dilego Asing

Dalam rentang satu minggu ini, jika melihat pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara akumulatif masih ada koreksi sebesar 0,55 persen. Koreksi tersebut terhenti di angka 6.209, Jumat (29/09/2019). Nilai tersebut lebih rendah ketimbang pelemahan pada minggu sebelumnya yang mencapai 1,63%.

Beragam kondisi yang terjadi beberapa hari ini membuat IHSG lebih cenderung melemah. Apalagi adanya aksi demo yang terjadi sejak awal pekan ini berdampak pada investor asing yang banyak melepas sejumlah koleksi portfolionya di lantai bursa saham Indonesia. Saham telkom hari ini jadi salah satu yang dilego asing akibat dari gelombang demo yang besar-besaran, salah satunya saham telkom.

Selama sepekan ini, tercatat asing telah melakukan nett sell atau jual bersih mencapai angka Rp1,82 triliun di spot pasar reguler termasuk saham Telkom hari ini. Saham PT Telkom jadi target jual asing yang tercatat hingga Rp162 miliar.

Kendati saham Telkom dilego asing dalam jumlah banyak, namun nilai sahamnya masih terus bertumbuh dengan peningkatan sebesar 0,47% menjadi Rp4.310 per saham. Nilai transaksi saham Telkom bahkan jadi salah satu yang terbesar mencapai Rp1,7 triliun.

Dalam satu bulan ini, saham PT Telkom Indonesia Tbk lebih banyak dipilih investor asing untuk dilego. Di awal bulan pun jumlah jual bersih asing cukup besar mencapai Rp339,11 miliar selama lima hari.

Layanan Internet PLN Mengancam Indihome

Dari segi bisnis layanan internet IndiHome milik telkom terancam dengan kehadiran layanan yang sama milik PT PLN bernama Stroomnet. Secara tidak langsung layanan tersebut sudah membuka genderang perang terhadap para pelaku usaha jaringan fiber internet rumahan, tidak hanya PT Telkom saja. Adanya pesaing dari stroomnet juga memengaruhi saham telkom hari ini yang berkompetisi dengan IndiHome. Karakteristik produknya sendiri sama persis dengan milik Telkom dan juga produk-produk perusahaan swasta jasa penyedia internet lainnya.

Terobosan dari PLN ini dijalankan melalui anak perusahaannya yakni ICON+ atau Indonesia Comnets Plus yang berdiri tahun 2000. Dengan semakin tingginya permintaan konsumen, maka PLN mengambil langkah berani lewat penawaran Stroomnet seharga Rp89.000. Harga tersebut menyediakan layanan data internet 5 Mbps/bulan. Hal itu bisa berpotensi untuk menggeser konsumen IndiHome.

Gelombang Demo Buat Investor Asing Mulai Minggat

Selama 10 hari perdagangan (12 September-25 September), investor asing selalu catatkan jual bersih pada pasar reguler. Apabila ditotalkan, nilai net sell investor asing dalam satu dekade tersebut mencapai Rp5,1 triliun.

Situasi yang kini terjadi, Indonesia sedang memanas dalam beberapa hari terakhir menyusul gelombang demo yang terjadi di sejumlah daerah. Demo tersebut tak lain karena adanya rencana DPR dan pemerintah merevisi Undang-Undang KPK yang telah disahkan parlemen.

Revisi tersebut dianggap dapat melemahkan kinerja dan posisi KPK sebagai lembaga yang punya rekam jejak bagus dalam memberantas korupsi di negeri ini. Selain revisi UU KPK, aksi demo juga menolak RUU Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Sejumlah isi dari RUU tersebut lagi-lagi ada pernyataan hukum yang meresahkan masyarakat.
Dengan kondisi tanah air yang bisa saja kembali memanas, para investor asing lebih memilih untuk safety dengan melego sejumlah saham di Indonesia. Sementara itu saham Telkom hari ini ditutup melemah 1,15% menjadi Rp4.310/saham.


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait