Investasi

Akibat Demo, Iklim Investasi di Indonesia Tidak Stabil

iklim investasi

Akibat demo ternyata berkorelasi dengan iklim investasi di Indonesia. Untuk lebih jelasnya, simak ulasan yang telah redaksi Ajaib himpun ini.

Beberapa waktu lalu peristiwa demonstrasi besar-besaran menolak RUU KUHP menjadi santer dibicarakan dan diberitakan. Aksi yang didukung berbagai kalangan masyarakat dan dimotori oleh mahasiswa ini dipercaya sebagai salah satu aksi terbesar yang terjadi setelah aksi penggulingan rezim orde baru di tahun 1998, wow!

Zaman di mana media sosial berperan sentral dalam penyebaran informasi membuat pergerakan aksi massa ini dimulai dari media sosial dengan tagar (tanda pagar) yang ramai diunggah di twitter #ReformasiDikorupsi dan #GejayanMemanggil. Aksi ini muncul karena menolak disahkannya pasal-pasal dalam RUU KUHP yang dianggap bermasalah, hingga permasalahan yang bermula dari asrama mahasiswa Papua yang menimbulkan demonstrasi besar di papua serta beberapa daerah lainnya.

Konsekuensi Akibat Demo

Demonstrasi merupakan hal yang sangat wajar, karena ia adalah konsekuensi logis dari demokrasi yang dianut oleh negara kita. Mengingat beberapa demonstrasi diakhiri situasi yang tidak tertib, banyak orang yang khawatir bahwa hal ini dapat memperburuk iklim investasi, benarkah?

Banyak faktor yang berpengaruh dalam pertumbuhan laju iklim investasi. Salah satu faktor yang menjadi pertimbangan bagi investor untuk berinvestasi di sebuah negara adalah kebijakan pemerintah. Kebijakan pemerintah tentu berkaitan dengan pemimpin negara yang terpilih mengingat tahun 2019 merupakan tahun pemilu, maka jangan heran kalau banyak investor yang menahan investasinya alias wait and see akibat demo yang belakangan terjadi.

Peristiwa Politik di Mata Investor

Peristiwa politik seperti pemilu merupakan faktor terpenting bagi investor yang ingin melakukan investasi di luar negeri. Hal ini disebabkan karena stabilitas politik dan kebijakan pemerintah berdampak langsung pada investasi jangka panjang dan aset tetap sebagai investasi yang substansial. Contoh dari kebijakan pemerintah yang memengaruhi iklim investasi misalnya kebijakan ekspor-impor, kebiakan penanaman modal asing, dan lain sebagainya.

Naaah! Ternyata akibat dari maraknya demonstrasi belakangan ini tidak menurunkan iklim investasi di Indonesia secara signifikan, karena aksi massa ini bukanlah peristiwa politik yang pertama kali terjadi dalam tahun ini, Tetapi, isu sensitif dan peristiwa-peristiwa seperti ini memiliki pengaruh bagi trader alias orang-orang yang membeli saham untuk dijual dengan harga yang lebih tinggi karena mereka biasanya mengambil keuntungan dengan melakukan spekulasi trading harian yang jelas sangat terpengaruh oleh isu-isu sensitif.

Semakin Lama Semakin Tidak Sehat

Apabila proses demokrasi yang berupa aksi massa ini berlangsung dalam jangka waktu yang cukup panjang dengan tujuan untuk mengubah arah suatu kebijakan, sudah pasti akan memengaruhi iklim investasi dan bisnis. Pertama, karena investor akan mempertanyakan kepastian hukum di Indonesia.

Yang kedua adalah menekan rupiah di pasar keuangan, duh! Padahal kedua hal diatas merupakan faktor yang penting bagi laju perekonomian di Indonesia yang saat ini berada di angka 5 persen. Mari berharap semoga iklim perekonomian kita terus bergerak kearah yang lebih baik ya.


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait