Pernahkah terpikirkan oleh kamu dengan membeli obligasi tapi malah untung sebelum jatuh tempo? Agio obligasi, istilah yang mungkin asing di telinga kamu, bisa jadi jawabannya!
Bayangkan ini: Kamu membeli obligasi senilai Rp 1.000.000, tapi ternyata harganya cuma Rp 900.000! Keuntungan Rp 100.000 itu, bukan sulap, tapi salah satu potensi investasi dari dunia investasi yang disebut agio obligasi.
Secara umum, agio obligasi adalah selisih lebih antara harga beli obligasi dan nilai nominalnya. Sederhananya, kamu membeli obligasi dengan harga lebih tinggi daripada yang tertera di lembar obligasi.
Obligasi sendiri adalah surat utang jangka panjang yang diterbitkan oleh suatu lembaga untuk mendapatkan dana. Nilai nominal obligasi adalah nilai yang tertera pada lembar obligasi dan akan dibayarkan pada saat obligasi jatuh tempo.
Jadi, dengan kata lain, agio obligasi menunjukkan keuntungan yang didapatkan pembeli obligasi karena bisa membeli obligasi dengan harga lebih rendah dari yang akan diterima saat jatuh tempo.
Cara Kerja Agio Obligasi
Obligasi premi adalah obligasi yang diperdagangkan di atas nilai nominalnya, atau dengan kata lain harganya lebih tinggi daripada jumlah nominal pada obligasi tersebut. Sebuah obligasi mungkin diperdagangkan dengan premi karena tingkat bunga obligasi tersebut lebih tinggi daripada tingkat bunga saat ini di pasar.
Sebuah obligasi yang diperdagangkan dengan premi berarti bahwa harganya diperdagangkan dengan premi atau lebih tinggi daripada nilai nominal obligasi tersebut. Sebagai contoh, sebuah obligasi yang diterbitkan dengan nilai nominal Rp1.000.000 mungkin diperdagangkan dengan harga Rp1.050.000 atau dengan premi sebesar Rp50.000.
Meskipun obligasi tersebut belum jatuh tempo, namun bisa diperdagangkan di pasar sekunder. Dengan kata lain, investor dapat membeli dan menjual obligasi dengan jangka waktu 10 tahun sebelum obligasi tersebut jatuh tempo dalam 10 tahun. Jika obligasi tersebut dipegang hingga jatuh tempo, investor akan menerima jumlah nilai nominal atau Rp1.000.000 seperti dalam contoh di atas.
Untuk kamu sebagai investor bisa memahami bagaimana obligasi premi bekerja, kita harus terlebih dahulu memahami bagaimana harga obligasi dan tingkat bunga saling berhubungan. Ketika tingkat bunga turun, harga obligasi naik, sementara sebaliknya, ketika tingkat bunga naik, harga obligasi turun.
Sebagian besar obligasi adalah instrumen bunga tetap yang berarti bahwa bunga yang dibayarkan tidak akan berubah selama umur obligasi. Tidak peduli kemana arah pergerakan tingkat bunga atau seberapa jauh perubahan itu, pemegang obligasi akan menerima tingkat bunga—kupon—obligasi tersebut. Sebagai hasilnya, obligasi menawarkan keamanan dari pembayaran bunga yang stabil.
Obligasi bunga tetap menjadi menarik ketika tingkat bunga pasar turun karena obligasi yang ada ini membayar tingkat yang lebih tinggi daripada yang bisa didapatkan investor untuk obligasi baru yang diterbitkan dengan tingkat bunga yang lebih rendah.
Sebagai contoh, katakanlah seorang investor membeli obligasi senilai Rp10.000.000 dengan tingkat bunga 4% yang jatuh tempo dalam sepuluh tahun. Selama beberapa tahun ke depan, tingkat bunga pasar turun sehingga obligasi baru senilai Rp10.000.000 dengan jatuh tempo sepuluh tahun hanya membayar tingkat bunga 2%.
Investor yang memegang obligasi dengan tingkat bunga 4% memiliki produk yang lebih menarik—premi. Sebagai hasilnya, jika investor ingin menjual obligasi 4%, obligasi tersebut akan dijual dengan premi lebih tinggi daripada nilai nominalnya Rp10.000.000 di pasar sekunder.
Jadi, ketika tingkat bunga turun, harga obligasi naik karena investor berbondong-bondong untuk membeli obligasi lama yang memberikan hasil yang lebih tinggi, dan sebagai hasilnya, obligasi tersebut bisa dijual dengan premi.
Sebaliknya, ketika tingkat bunga naik, obligasi baru yang masuk pasar diterbitkan dengan tingkat bunga baru yang lebih tinggi, mendorong hasil obligasi tersebut naik.
Selain itu, saat tingkat bunga naik, investor menuntut hasil yang lebih tinggi dari obligasi yang mereka pertimbangkan untuk dibeli. Jika mereka mengharapkan tingkat bunga akan terus naik di masa depan, mereka tidak ingin memiliki obligasi bunga tetap dengan hasil saat ini.
Sebagai hasilnya, harga pasar sekunder obligasi lama yang memberikan hasil yang lebih rendah turun. Jadi, obligasi tersebut dijual dengan diskon.
Perbedaan dengan Disagio Obligasi
Disagio obligasi adalah selisih lebih antara nilai nominal obligasi dan harga belinya. Sederhananya, kamu membeli obligasi dengan harga lebih rendah daripada yang tertera di lembar obligasi.
Sebagai contoh, bayangkan sebuah obligasi dengan nilai nominal Rp1.000.000. Jika kamu membelinya dengan harga Rp900.000, maka Rp100.000 itulah yang disebut disagio obligasi.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan disagio obligasi:
- Tingkat bunga pasar: Ketika tingkat bunga pasar naik, harga obligasi dengan tingkat bunga kupon yang rendah akan turun. Hal ini dapat menyebabkan disagio obligasi.
- Permintaan dan penawaran: Jika permintaan untuk obligasi tertentu lebih rendah daripada penawarannya, harga obligasi tersebut akan turun dan dapat menyebabkan disagio obligasi.
Kualitas kredit penerbit: Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah dengan kredibilitas rendah umumnya memiliki harga lebih rendah dan dapat menyebabkan disagio obligasi.
Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!
Masa depan kamu tentu akan menjadi lebih terjamin dan aman secara finansial bila kamu berinvestasi bukan? Ajaib Sekuritas hadir untuk memberikan pengalaman investasi yang lebih aman dan tepercaya. Mulai perjalanan investasimu bersama Ajaib Sekuritas sekarang, karena proses pendaftarannya yang mudah dan 100% online, tanpa memerlukan modal yang besar.
Berbagai layanan dan indeks saham juga tersedia dalam rangka mendukung investasimu agar semakin maksimal! Mulai dari saham, reksa dana, margin trading, day trading, dan layanan bagi nasabah premium, Ajaib Prime, bisa kamu temukan di aplikasi Ajaib Sekuritas.
Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib Sekuritas sekarang!
