Berita

Ada Isu Akuisisi Antara EXCL dan LINK, Bagaimana Saham-nya?

Sumber: XL

Ajaib.co.id – Axiata Group Bhd., yang merupakan induk dari PT XL Axiata Tbk (EXCL), dikabarkan sedang dalam pembicaraan lanjutan untuk melakukan aksi beli saham penyedia internet Indonesia PT Link Net Tbk (LINK).

Dengan adanya kabar ini kedua saham sukses mengalami kenaikan pada harga sahamnya. LINK berhasil menanjak 1,62% ke level harga Rp4.400/lembar saham setelah sempat melesat 5,08%. Transaksi LINK juga tergolong ramai yakni mencapai sebesar Rp9,5 miliar. Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih saham LINK sebesar Rp2 miliar hari ini.

Sedangkan EXCL juga sukses ke zona hijau dengan naik 1,96% ke level harga Rp2.600/lembar saham. Transaksi EXCL tidak kalah ramai yakni mencapai Rp14,5 miliar dan tercatat investor asing melakukan aksi beli bersih sebesar Rp1 miliar dan EXCL saat ini memiliki kapitalisasi pasar Rp27 triliun.

Dilansir Bloomberg yang terkait dengan transaksi ini mengatakan, diskusi mengenai akuisisi tersebut sedang berlangsung antara Axiata dan penjual potensial, perusahaan ekuitas swasta CVC Capital Partners dan PT First Media Tbk (KBLV), perusahaan induk LINK dan anak perusahaan Lippo Group.

“Axiata sedang mempertimbangkan opsi pada struktur kesepakatan potensial termasuk aksi beli saham melalui unitnya di Indonesia, PT XL Axiata (EXCL),” tertulis pada laporan tersebut, dikutip Selasa (6/7/2021).

Namun, belum ada kepastian diskusi secara pasti dengan Axiata akan menghasilkan transaksi, pun demikian belum ada keterangan resmi dari kedua belah pihak termasuk EXCL di Bursa Efek Indonesia (BEI).

CNBC Indonesia sudah mengkonfirmasi mengenai kabar yang beredar ini kepada Marlo Budiman, CEO dan Presiden Direktur LINK, namun hingga berita ini terbit, beliau belum memberikan tanggapannya secara resmi.

LINK memiliki nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp12,4 triliun (sama dengan US$857 juta) berdasarkan harga penutupannya pada Senin (5/7). CVC Capital Partners memiliki 36% saham LINK, sementara First Media memegang 28%, dilansir data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.

Namun berdasarkan laporan keuangan LINK per Maret 2021, pemegang sahamnya yakni Asia Link Dewa Pte. Ltd. 36,99%, First Media 29,04%, dan publik 33,97%.

CVC dan First Media memang mempertimbangkan untuk mendivestasi saham mayoritas di LINK pada awal 2015 dan telah menarik minat dari sejumlah perusahaan seperti PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), XL Axiata (EXCL) dan PT Indosat Tbk (ISAT), dilansir oleh sumber yang mengetahui masalah tersebut saat itu.

LINK merupakan perusahaan yang didirikan pada tahun 1996, menyediakan broadband berkecepatan tinggi dan televisi kabel untuk pelanggan di seluruh Indonesia. Situs resminya mencatat, layanannya terhubung ke 2,7 juta rumah, dilansir dari presentasi perusahaan kuartal pertama.

Perusahaan melaporkan laba bersih Rp249 miliar dalam 3 bulan yang berakhir per 31 Maret, meningkat 26% secara YoY.

Manajemen LINK pada media 2020, mengungkapkan bahwa Grup Lippo melalui First Media dan perusahaan private equity global CVC Capital Partners via Asia Link Dewa Ptememang akan melepas seluruh kepemilikan saham LINK dan berpotensi mengantongi dana lebih dari Rp4 triliun.

Sebanyak 4 investor sudah dalam proses uji tuntas (Due Dilligence) untuk mengakuisisi mayoritas saham LINK. 4 investor tersebut berasal dari 2 perusahaan Malaysia dan 2 perusahaan Jepang.

“Cuma saya gak bisa sebut nama karena terkait dengan NDA [Non Disclosure Agreement],” tutur Marlo Budiman, CEO dan Presiden Direktur LINK, saat dihubungi CNBC Indonesia, pada Senin (5/10/2021).

Aksi ini melanjutkan divestasi Grup Lippo yang batal terlaksana dengan PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) milik Grup MNC sebelumnya.

Sumber: Saham XL Axiata & Link Net Bergerak Liar, Ada Isu Akuisisi, dengan perubahan seperlunya.

Artikel Terkait