Analisis Saham

Bedah Saham IPO BINO, Penyedia ATK Bantex

Sumber: Bantex

Ajaib.co.id – Indonesia segera kedatangan emiten baru lagi yang akan melantai di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan ini bergerak di bidang aktivitas perusahaan holding, real estate, aktivitas konsultan manajemen dan aktivitas kantor pusat. Emiten yang satu ini bernama PT Perma Plasindo Tbk (BINO).

Profil Singkat Emiten

Perseroan yang memiliki nama PT Perma Plasindo Tbk ini memiliki kode emiten BINO. Perseroan berdiri pada tahun 1994 ini berkedudukan di Jakarta. Perseroan ini awalnya  memiliki kegiatan usaha utama pada produksi dan distribusi alat tulis kantor. Adapun merk produksi perseroan ini cukup terkenal, yaitu BANTEX.

Saat sebelum melaksanakan proses penawaran umum saham perdana, komposisi kepemilikan saham perseroan terdiri atas Wilianto Ismadi (45,00%), PT Intan Pariwara (29,00%), Aruwan Soenardi (15,00%), Kristanto Widjaja (10,00%) dan Tang Widiastuty (1,00%)

Perseroan melakukan penawaran saham perdana melalui mekanisme e-IPO. Perseroan menawarkan 435.000.000 saham atas nama dengan nominal Rp100 setiap lembar saham, atau sama dengan 20,00% dari total modal yang ditempatkan setelah proses penawaran umum perdana saham kepada masyarakat dengan harga penawarannya sebesar Rp120 – Rp145. Dan juga berencana menerbitkan Waran sebanyak 217.500.000 Waran Seri I atau sebanyak 12,50% dari modal disetor

Detail Rencana IPO BINO

Prakiraan struktur pemegang saham setelah IPO dan Eksekusi Waran Seri I sebagai berikut, Wilianto Ismadi (32,73%), PT Intan Pariwara (21,09%), Aruwan Soenardi (10,91%), Kristanto Widjaja (7,27%), Tang Widiastuty (0,73%), Masyarkat (18,18%) , dan Waran Seri I (9,09%)

Penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek BINO adalah PT Indo Capital Sekuritas.

Jadwal Penawaran Saham

Jadwal penawaran saham berdasarkan prospektus adalah sebagai berikut:

  • Masa Penawaran Umum: 18 – 23 November 2021
  • Tanggal Penjatahan: 23 November 2021
  • Tanggal Distribusi Saham dan Waran Seri I: 24 November 2021
  • Tanggal Pencatatan Saham dan Waran Seri I  di BEI: 25 November 2021
  • Perkiraan Awal Perdagangan Waran Seri I: 25 November 2021
  • Perkiraan Akhir Perdagangan Waran Seri I

Pasar Reguler & Negosiasi: 20 November 2024

Pasar Tunai: 22 November 2024

  • Perkiraan Akhir Pelasanaan Waran Seri I: 25 November 2024.

Rencana Penggunaan Dana IPO

Berdasarkan prospektus perseroan, sekitar Rp38 miliar digunakan untuk pelunasan pokok hutang, sebesar Rp4,5 miliar digunakan untuk pinjaman kepada anak usaha, Rp2,85 miliar digunakan untuk pembelian 2 bidang tanah sebagai gudang distribusi dan kantor, Rp2,5 miliar digunakan untuk pinjaman kepada Bino Digital Solutions PTE Ltd untuk pengembangan BANTEX Hybrid File, sisanya akan digunakan untuk modal kerja anak usaha.

Kinerja Laporan Keuangan BINO

Prospektus BINO menunjukkan kinerja positif pada kinerja tahun 2018 dan 2019, dan tercatat ada penurunan pada kinerja tahun 2020 dan Kuartal II-2021. Pada periode Kuartal I-2020 dan Kuartal I-2021, BINO tercatat membukukan penurunan laba bersih sebesar -83,57%.

Rasio-rasio Keuangan BINO

Berikut merupakan rangkuman rasio keuangan BINO selama tiga tahun terakhir dan Kuartal II-2021:

Data di atas menunjukkan bahwa BINO secara fundamental menunjukan penurunan kinerja pada tahun buku 2020, namun terdapat perbaikan kinerja pada tahun 2021. Dari rasio profitabilitas, perputaran aktivitas, dan likuiditas terlihat fluktuatif.

Kebijakan Dividen BINO

Prospektus BINO menuturkan bahwa pemegang saham yang tercatat dalam rekening efek berhak atas pembagian dividen, namun dengan skema yang belum dijelaskan secara lebih rinci.

Prospek Bisnis BINO

Dengan adanya pandemi COVID-19 menyebabkan adanya hambatan dalam penjualan Alat Tulis Kantor (ATK), menyebabkan adanya penurunan kinerja BINO. Selain itu bisnis yang dinilai menguntungkan hanya dalam musiman dikarenakan adanya kebutuhan tinggi akan Alat Tulis Kantor pada musim musim tertentu seperti akhir tahun buku perusahaan, pelaporan pajak, dan awal musim sekolah dalam masa pembelajaran baru, menyebabkan BINO harus membuat strategi tertentu agar pendapatan lebih sustain. Salah satu cara yang ditempuh perusahaan adalah menciptakan electronic filing system

Perseroan sadar bahwa kebutuhan akan berkas makin berkurang, dan dipercepat dengan adanya pandemi ini. Oleh karena itu perseroan mulai mengembangkan Bantex Hybrid e-filing dimana ini solusi gabungan arsip secara fisik (Offline) dan elektronik yang belum ada di pasaran. Ini merupakan solusi dimana meski masyarakat mulai menggunakan file elektronik, namun kebutuhan pengarsipan file yang secara offline juga masih ada.

Perseroan bekerjasama dengan Sircured Pte Ltd, yang mengembangkan aplikasi bernama Vaultbox, adapun keunggulannya adalah sebagai berikut:

Selain itu, sebagai sebuah perusahaan holding, perseroan memiliki banyak entitas usaha, dimana diantaranya yaitu PT Bantara Indah (termasuk Bantex Malaysia Sdn. Bhd), PT Bantara Indah Mulia, PT Apli Stationary, PT Bino Mitra Sejati, PT Anugraha Karsa Solusi, hingga Bino Digital Solution Pte Ltd. Oleh karena itu, diversifikasi perseroan cukup banyak.

Adapun perseroan memiliki merk stationary yang cukup terkenal di Indonesia, yaitu Bantex, Elba, Linex  untuk stationary perkantoran), LYRA, GIOTTO, Milan (untuk stationary sekolah), kertas HVS Sinar Dunia, Bola Dunia, Dan lain sebagainya

Sehingga, dengan adanya kegiatan IPO ini, diharapkan perusahaan mampu semakin melebarkan segmen usahanya, dan menjadi top of mind dalam segmen-segmen tersebut.

Kesimpulan

Adanya ancaman akibat pandemi COVID-19 membuat perseroan sadar bahwa pentingnya penggunaan IT demi meningkatkan kinerja perusahaan. Oleh karena itu, BINO menggunakan sebagian dana IPO nya untuk berinvestasi terhadap pengembangan aplikasi yang dapat menjadi sebuah solusi terhadap permasalahan pengarsipan yang masih setengah-setengah. Walaupun secara fundamental BINO masih fluktuatif, namun jika strategi kedepannya berhasil, maka bukan tidak mungkin BINO akan mengalami peningkatan kinerja yang signifikan.

Maka dari itu, investor dapat memperhatikan perseroan yang satu ini, karena selain memegang merek stationary yang sudah cukup terkenal di Indonesia, inovasi dari BINO juga dinilai dapat menjadi game changer pada kegiatan kearsipan

DisclaimerInvestasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Artikel Terkait