Analisis Saham, Saham

Saham PRDA Konsisten Cuan, Bahkan Saat Pandemi

Ajaib.co.id – PT Prodia Widyahusada Tbk (kode saham PRDA) merupakan perusahaan yang berdiri pada tanggal 08 Februari 1988. Perusahaan melakukan operasi secara komersial pada tahun 1988. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan tercatat ruang lingkup kegiatan Prodia yakni bergerak dalam bidang kesehatan dengan melaksanakan sejumlah kegiatan usaha.

Di antaranya mendirikan klinik, laboratorium kesehatan, pengelolaan rumah sakit, pusat penelitian dan pendidikan perawat serta menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan masyarakat. Kegiatan utama Prodia saat ini yaitu menyediakan jasa pemeriksaan kesehatan di bidang laboratorium klinik swasta.

Pada tanggal 29 November 2016, PRDA mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pernyataan tersebut untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham PRDA (IPO) kepada masyarakat sebanyak 187.500.000 saham dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp6.500,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 07 Desember 2016.

Apakah saham ini masih layak dikoleksi? Bagaimana keadaan fundamental perusahaan saat ini dan apa rencana bisnis yang akan dilakukan? Mari kita bedah kinerja saham PRDA.

Laba PRDA Melonjak di 2020

Di tengah pandemi 2020, sektor kesehatan masih masuk dalam usaha yang diuntungkan. Karena kesehatan menjadi hal yang amat penting untuk dipenuhi. Emiten jaringan laboratorium klinik PT Prodia Widyahusada Tbk. pun mengantongi pertumbuhan kinerja pada tahun 2020.

Berdasarkan pernyataan resmi dari perseroan, emiten dengan kode saham PRDA tersebut membukukan laba bersih sebesar Rp268,75 miliar. Perolehan ini naik 27,8% dari Rp210,26 pada tahun 2019.

Adapun kenaikan laba bersih tersebut sejalan dengan peningkatan pendapatan perseroan yang naik 7,4% menjadi Rp1.873,38 miliar dari tahun sebelumnya Rp1.744,27 miliar. Kemudian untuk pendapatan dari masing-masing segmen pelanggan juga mengalami peningkatan dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pendapatan perseroan.

Selanjutnya, segmen pelanggan individu dan rujukan dokter menyumbang sekitar 61,2% kepada pendapatan PRDA. Sementara sisanya didukung oleh kontribusi segmen referensi pihak ketiga dan klien korporasi.

Bisnis PRDA Sudah Cuan Sejak 2018

Di luar dari kondisi pandemi, emiten PT Prodia Widyahusada Tbk terus mencatatkan peningkatan bisnis sejak 2018 lalu. Berikut data ikhtisar keuangan yang diambil dari informasi finansial perseroan (dalam miliar rupiah).

Laporan Laba Rugi202020192018
Pendapatan bersih1.873,381.744,271.599,75
Laba kotor1.046,221.041,01942,81
Laba tahun berjalan268,75210,26175,45

Dari data tersebut, secara penjualan PT Prodia Widyahusada Tbk memang terus mengalami peningkatan per tahunnya. Baik dari segi pendapatan bersih dan laba tahun berjalan. 

Emiten penyedia jasa laboratorium ini mencatatkan kinerja yang moncer sepanjang tahun 2020. Baik dari top line dan bottom line emiten berkode PRDA itu serentak mengalami pertumbuhan. 

PRDA membukukan kenaikan pendapatan hingga 7,40% di tahun 2020. Tercatat, PRDA mengantongi pendapatan bersih hingga Rp1,87 triliun. Angka ini meningkat dibanding pendapatan tahu 2019 yang dibukukan Rp1,74 triliun. 

Sementara itu, untuk beban usaha dan beban lainnya mampu ditekan masing-masing 9,87% yoy dan 58,10% yoy. Beban yang mampu diminamilisir ini mampu menopang pendapatan lainnya yang cenderung menurun 53,68% yoy menjadi Rp 2,73 miliar. Dengan begitu, laba usaha sepanjang tahun 2020 masih mampu menguat 39,7% yoy menjadi Rp 301,76 miliar dari sebelumnya Rp 216,05 miliar. 

Kenaikan laba usaha ini turut mendorong laba sebelum pajak hingga 28,05% yoy menjadi Rp 301,76 miliar. Sementara untuk laba tahun berjalan PRDA dibukukan Rp268,75 miliar sepanjang tahun 2020. Perolehan ini mengalami peningkatan 27,82% dari Rp210,26 miliar pada tahun 2019. 

Perolehan laba bersih perusahaan pun turut mendorong Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) yang menyetujui pembagian dividen tunai saham sebesar Rp161,25 miliar atau 60% dari laba bersih perusahaan untuk tahun buku 2020 yang mencapai Rp268,75 miliar. Jumlah dividen tunai yang dibagikan setara dengan Rp171,99 per lembar saham.

Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty menyampaikan, sejak pencatatan saham perdana (IPO) pada tahun 2016, perusahaan secara konsisten sudah membagikan dividen tunai kepada pemegang saham. Dengan rasio pembayaran sebesar 50% dalam dua tahun terakhir. Di tahun sebelumnya, PRDA juga membagikan dividen tunai sebesar Rp105,130 miliar atau setara dengan 50 persen dari laba bersih Perseroan untuk tahun buku 2019.

Pihaknya menyebut, pencapaian kinerja tahun 2020 membuktikan ketahanan bisnis dan kokohnya bisnis inti Prodia di tengah dinamika yang penuh ketidakpastian sebagai akibat pandemi COVID-19.

 Jika dilihat dari rasio keuangannya memang kondisi bisnis PRDA saat ini sedang sehat. Berikut data yang diambil dari ikhtisar keuangan untuk tahun buku 2020 dari informasi finansial perseroan:

Rasio2020
ROA12,04%
NPM14,35%
CR647,15%
DER24,81%

Bagaimana Prospek Bisnis PRDA Kedepannya? Apakah Sahamnya Layak Dikoleksi?

PRDA pada tahun ini akan berfokus pada upaya menjaga performa profitabilitas, kemudian peningkatan keunggulan operasional, peningkatan produktivitas, pengendalian biaya, dan optimalisasi pengembangan teknologi untuk akselerasi transformasi layanan kesehatan digital bagi pelanggan. 

Pihak PRDA berharap kinerja pendapatan PRDA pada tahun 2021 ini mencapai dua kali lipat dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional.

PRDA terus berupaya untuk meningkatkan pendapatan perusahaan. Selain itu, memaksimalkan produktivitas dan pengendalian biaya, serta fokus pada keunggulan operasional bisnis inti perusahaan. Perusahaan juga tetap memprioritaskan keamanan, kesehatan, serta keselamatan karyawan dan pelanggan.

Adapun dalam menghadapi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung dan era kenormalan baru, PRDA akan menerapkan strategi “Embracing Future Healthcare” melalui mempercepat penyiapan transformasi digital yang telah menjadi rencana strategis perusahaan sejak beberapa tahun terakhir.

Penerapan digital akan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan maupun untuk pengembangan sistem operasional PRDA itu sendiri. 

Dengan kinerja perusahaan di tengah pandemi dan rutinnya pembagian dividen kepada investor memperlihatkan fundamental perusahaan yang kuat. Hal ini bisa menjadi alternatif bagi investor untuk mengoleksi saham PRDA.

Kinerja Saham PRDA Terus Meningkat di Tengah Pandemi

Emiten laboratorium dari PT Prodia Widyahusada Tbk. dinilai masih memiliki ruang untuk meningkatkan kinerjanya sekaligus harga sahamnya. Hal ini dikarenakan selama masa pandemi, banyak orang yang semakin sadar akan pentingnya kesehatan. Reza Priyambada sebagai salah satu Pengamat Pasar Modal dari Asosiasi Analis Efek Indonesia mengatakan bahwa kegiatan bisnis emiten seperti Prodia ini bergantung dari kondisi kesehatan masyarakat.

Dengan terjadinya pandemi inilah masyarakat semakin sadar akan pentingnya kondisi kesehatan mereka dan membuat mereka menjadi rutin melakukan cek kesehatan, cek gula, cek kolesterol, dan cek kesehatan lainnya. Sehingga, meski pandemi berakhir, kebutuhan pengecekan laboraturium ini akan tetap dibutuhkan.

Selain itu, PRDA juga memiliki kontribusi pemasukan yang berkelanjutan melalui banyaknya kerja sama dengan sejumlah perusahaan untuk mengecek kesehatan para pekerjanya. Kerja sama dengan rumah sakit untuk pengecekan laboratorium serta dengan dokter yang berpraktek mandiri juga memungkinkan kinerjanya terus meningkat.

Dari sisi harga saham, pergerakan harganya masih mampu bertahan di atas 7.000 dan bisa mencapai ke level 9.000. Hingga September 2021, Prodia telah melayani 13,7 juta pemeriksaan kesehatan dengan komposisi lebih dari 80 persen terdiri dari tes esoterik (tes khusus/baru) dan tes rutin, serta 18 persen pemeriksaan terkait Covid-19 dan pemeriksaan kesehatan lainnya.

Hal inilah yang membuat penutupan perdagangan pada 16 November 2021 lalu naik 3,73 persen atau 275 poin ke level 7.650. Adapun sepanjang tahun harga sahamnya naik 135,38 persen atau 4.400 poin dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp7,17 triliun.

Nah, bagi kamu yang ingin mulai berinvestasi saham, emiten ini sangat cocok bagi kamu. Namun, pastikan juga untuk mengecek laporan keuangannya sebelum kamu membeli saham tersebut. Untuk membeli saham sekaligus mengecek laporan keuangan Prodia Utama ini, kamu bisa memanfaatkan aplikasi Ajaib.

Dengan Ajaib, kamu bisa dengan mudah membeli berbagai jenis saham, kapan dan di mana saja dengan modal mulai dari Rp100 ribu. Jadi tunggu apalagi? Manfaatkan aplikasi Ajaib untuk mendapatkan keuntungan dari investasi saham!

Artikel Terkait