Investasi Syariah

Membeli Hewan Kurban Lewat Reksa Dana Pasar Uang Syariah

Ajaib.co.id – Pada tanggal 31 Juli 2020 nanti, yang bertepatan dengan tanggal 10 Dzulhijjah, umat Islam di seluruh dunia termasuk Indonesia akan merayakan Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriyah. Hari Raya ini juga biasa disebut dengan Idul kurban dan Hari Raya Haji, di mana kaum Muslimin harusnya sedang menunaikan haji yang utama, yaitu wukuf di Arafah.

Meski Pemerintah RI telah resmi membatalkan keberangkatan jemaah haji tahun ini demi meminimalisasi dampak Covid-19, kalangan Muslim di tanah air tentunya masih bisa membeli dan berjualan hewan kurban dan melaksanakan ibadah kurban, yang jelas memiliki kemaslahatan besar bagi sesama umat, khususnya di tengah krisis akibat pandemi. Membeli hewan kurban, lalu menyembelih dan membagikannya pada yang membutuhkan adalah simbol dari ketakwaan dan kecintaan kita kepada Allah SWT.

Pedoman Membeli Hewan Kurban via offline dan online

Sebagai amalan terpenting di bulan Dzulhijjah, berkurban diawali dengan melakukan puasa Arafah pada 1 hari sebelum Hari Raya Iduladha. Selanjutnya adalah pelaksanaan sholat Iduladha. Kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan ritual kurban yang berlangsung selama 3 hari berturut-turut. Pelaksanaan kurban merupakan sunnah hanya bagi mereka yang mampu, jadi kamu diharamkan untuk berutang demi membeli hewan kurban. Namun selain dana, ada pula beberapa sunnah yang sebaiknya kamu lakukan sebelum menyembelih sapi atau hewan kurban lainnya, yaitu:

1. Memilih jenis hewan kurban

Pertama-tama, pastikan kamu membeli hewan kurban yang dianjurkan, seperti: unta, kambing, domba, sapi, atau kerbau. Tentunya jenis-jenis hewan ini sudah memenuhi ketentuan sebagai hewan ternak yang sehat dan layak untuk dikurbankan. Selain itu, pastikan kesejahteraan hewan, mulai dari pakannya hingga vitaminnya.

2. Memastikan hewan kurban cukup usia

Pastikan umur hewan minimal berusia 1 tahun hingga 2 tahun untuk domba dan kambing, sedangkan untuk usia hewan kurban sapi dan kerbau adalah 22 bulan. Cara untuk mengetahui dan memastikan usia hewan kurban adalah dengan mengecek gigi hewan tersebut. Apabila usianya sudah cukup untuk disembelih, 2 gigi susu di depan pasti sudah tanggal dan mengalami pergantian gigi dewasa yang terlihat lebih gelap. Dengan demikian, hewan kurban pilihan kamu sudah sah sesuai syariat islam untuk disembelih.

3. Memastikan hewan kurban sehat

Untuk memilih hewan kurban yang sehat caranya pastikan matanya cerah dan tidak berair, bagian hidung terlihat bersih dan lembab, bulunya bersih dan tidak kusam, tidak demam, tidak lemas, tidak diare, tidak malas makan. Pastikan nafasnya, detak jantungnya normal, gelambir bagian lehernya kempis, nafsu makannya pun normal, badannya gemuk, gerakannya lincah, warna kulitnya cerah dan mengkilat. Selain itu, pastikan lubang hidung, mulut, telinga, anus dan kelamin bersih serta berwarna merah muda. Kamu juga bisa menanyakan tentang Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) sebagai standar kesehatan hewan tersebut.

4. Mendatangi tempat hewan kurban yang bersih dan terpercaya

Jangan membeli di tempat penjual hewan kurban yang dekat pembuangan sampah, karena dagingnya akan berpotensi mengandung kuman dan bahan yang berbahaya bagi tubuh manusia. Kunjungi tempat penjualan hewan kurban yang berlokasi di lingkungan bersih dan jauh dari polusi udara, karena hewan kurban akan jauh dari stress, sehingga kesehatan tubuhnya terjaga.

5. Pilih harga sesuai dana yang ada

Membeli hewan kurban bukanlah suatu paksaan, namun kerelaan bagi yang mampu. Berutang untuk berkurban haram hukumnya. Pelajari juga pembagian daging hewan kurban dalam aturan Islam, yaitu pembagiannya dibagi 3, 1/3 untuk yang berkurban, 1/3 disedekahkan, dan 1/3 sisanya dihadiahkan kepada orang lain. Untuk harga hewan kurban pun bermacam-macam, misalnya saja harga kambing yang ditawarkan mulai dari Rp 3 jutaan hingga Rp5 juta. Sedangkan sapi kurban mulai dari Rp14 juta hingga Rp40 juta.

Hukum Membeli Hewan Kurban Via Online 

Ibadah kurban dengan sistem online memang sedang digandrungi saat ini karena teknologinya yang semakin canggih memungkinkan masyarakat mudah melakukannya secara remote kepada panitia kurban di lokasi tertentu yang mereka kehendaki, yang letaknya bisa cukup jauh. Sangat mudahnya karena cuma tinggal transfer dana sebesar harga hewan kurban atas nama yang berkurban kepada panitia kurban yang akan membelikan hewan kurban, menyembelihkan dan membagi-bagikannya.

Namun, kamu tidak akan pernah tahu secara detail tentang bagaimana dan siapa yang melaksanakan proses penyembelihan hewan kurban tersebut, begitu pula dengan jaminan kepastian pelaksanaan semua sunnah dan standar kualitas hewan kurban. Para ulama tidak pernah melarang pelaksanaan ibadah kurban via online, karena tidak ada dalil jelas untuk itu. 

Sebagai pihak yang berkurban, kamu tidak akan pernah merasakan 1/3 bagian yang sebenarnya memang merupakan hak kamu, sesuai aturan kurban. Ada sunnah untuk tidak memotong kuku dan rambut sampai waktunya hewan kurban untuk disembelih. Ketika kamu melakukan kurban via online, maka kamu tidak akan mengetahui kapan waktu disembelihnya, sehingga tak akan tahu batasan akhir waktu untuk tidak potong rambut maupun kuku.

Yang Hilang Dalam Berkurban Online

Manfaat berkurban via online bagi sesama umat tak perlu disangsikan. Jika kamu akan melakukan kurban via online, disarankan sekali bagi kamu untuk mencari penyalur terpercaya, dan mendekati sunnah berkurban. Penyaluran kurban yang bisa lebih jauh dan menyebar, juga merupakan keunggulan berkurban via online, karena bisa lebih menjangkau umat yang membutuhkan. Namun yang jelas, faktanya kamu akan kehilangan momen untuk merasakan pengorbanan atas hewan kurban yang sehat, yang merupakan hasil jerih payah kamu dalam mencari dan meyeleksi kualitasnya.

Mengorbankan sesuatu yang merupakan hasil jerih payah perjuangan dan kecintaan, akan jauh terasa lebih bermakna daripada sekedar mengorbankan uang.

Sama berharganya dengan pahala yang didapatkan dari sunnah berkurban, dedikasi kamu saat membeli hewan kurban, serta melihatnya dikurbankan dengan sepenuh hati, tidak akan bisa tertandingi oleh sekedar berkurban dengan 1 klik mudah transfer dana online di gadgetmu.

Kehilangan momen untuk bisa meresapi rasa pengorbanan terdalam saat berkurban, sama saja kehilangan siraman batin penyubur tunas Akhlakul Karimah-mu. 

Sayang kan? Apapun pilihan caramu untuk membeli hewan kurban, pilihlah yang paling bermanfaat secara lahir dan batin bagi umat, bukan hanya pada hari Iduladha tapi juga masa depan umat Muslim. Bagi kamu yang belum bisa berkurban tahun ini, jangan lupa mulai sisihkan uangmu untuk berkurban tahun depan.

Langkah Menabung Pintar untuk Berkurban

Jika tahun ini kamu belum mampu untuk berkurban, di bawah ini adalah beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk menabung hewan kurban tahun depan.

1. Jadikan Berkurban sebagai Tujuan Keuangan

Mulailah dengan niat dan miliki tujuan yang jelas, yaitu membeli hewan kurban di Iduladha tahun depan. Karena hanya butuh waktu 1 tahun, ini bisa jadi salah satu tujuan keuangan jangka pendek buat kamu. Mulailah dengan membuat estimasi berapa yang harus kamu masukkan setiap bulannya untuk mencapai dana yang dibutuhkan.

2. Siapkan Tabungan Kurban

Setelah kamu mengetahui dana yang dibutuhkan, kamu bisa mulai dengan menabung. Misalnya, untuk berkurban kambing tahun ini kamu membutuhkan dana kurang lebih 3 jutaan, dan perkiraan tahun depan akan naik sekitar 3,5 juta sampai 4 juta. Maka kamu bisa menabung setiap bulannya Rp600.000 per bulan.

3. Simpan di Reksa Dana Pasar Uang Syariah

Untuk mencapai tujuan keuangan tersebut, kamu bisa mulai menyimpan dana tersebut ke dalam reksa dana pasar uang syariah. Ini cocok digunakan untuk mewujudkan mimpi kamu untuk berkurban dan juga menyimpan dana dalam jangka pendek.

Selain dapat dicairkan kapan saja tanpa dibebankan biaya pembelian dan penjualan, reksa dana pasar uang syariah juga tidak dipotong pajak, karena ini bukan objek pajak. Selain itu, potensi return reksa dana ini juga lebih kompetitif dibandingkan tabungan dan deposito, yaitu sekitar 5,8 persen per tahun dan halal karena dikelola sesuai dengan syariat Islam.

Selain itu, dengan menyimpannya di reksa dana, kamu tidak mudah tergiur menggunakan dana tersebut untuk keperluan lainnya. Karena, dana ini tersimpan dalam rekening tersendiri, dan tidak bisa ditarik dari mesin ATM atau gesek dari mesin debit bank.

Untuk memulai investasi reksa dana syariah, kamu bisa memanfaatkan Ajaib sebagai platform investasi yang dapat membantu kamu memulai investasi kapan dan di mana saja secara online untuk mewujudkan kurbanmu di tahun depan! Yuk mulai nabung dengan memilih investasi reksa dana syariah dari sekarang dan jangan tunda lagi.

Artikel Terkait