Perencanaan Keuangan

8 Kebiasaan yang Membuat Aman Finansial dan Bebas Utang

aman finansial

Ajaib.co.id – Idaman semua orang adalah mendapatkan kondisi aman finansial. Namun hal ini bukan sekadar idaman semata. Kamu bisa mewujudkan hidup aman secara finansial, bebas utang, dan masa depan terjamin.

Uang atau finansial memang bukan segalanya. Namun kehadirannya sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Sanggupkah kita hidup tanpa uang?

Bagi orang seperti Mark Boyle pasti sanggup. Namun sebelum memutuskan menjadi The Moneyless Man, ia telah menyiapkan tempat tinggal beserta solar panel dan tungku pembakaran.

Oke. Kita bukan Mark Boyle. Kita butuh biaya operasional, perlu bekerja, dan memperoleh gaji lalu menggunakannya secara proporsional.

Setuju atau tidak, seseorang dengan kondisi aman finansial akan lebih percaya diri. Ia tak menghiraukan tentang tagihan kartu kredit hingga biaya listrik. Karena ia tahu bahwa ia memiliki dana untuk membayarnya. Ia bebas utang, ia memiliki dana darurat, dan ia punya tabungan untuk masa pensiun.

Namun aman finansial bukan melulu soal menjadi kaya. Ini soal pola pikir dan kebiasaan. Kamu bisa mendapatkan finansial yang aman dengan beberapa upaya. Tentu, hal tersebut membutuhkan waktu dan tenaga seperti berikut ini:

Belajar Finansial

Kebiasaan pertama yang perlu kamu lakukan adalah belajar finansial. Pasalnya, semakin banyak kamu belajar akan semakin baik memahami finansial. Kamu bisa belajar melalui buku, membaca dari media terpercaya, mendatangi seminar atau mengikuti webinar tentang keuangan, dan masih banyak cara lainnya.

Kamu akan belajar tentang alokasi dana bulanan, cara meminimalisir utang, memilih kebutuhan yang penting dan tidak, menambah uang tabungan, memilih produk investasi sesuai tujuan, mempelajari analisis pasar, menghitung biaya pensiun yang diperlukan, dan masih banyak lagi. Lakukan kebiasaan belajar finansial setiap hari.

Mengalokasikan Dana

Kebiasaan aman finansial berikutnya mengalokasikan dana. Pilih 50/30/20 atau 60/20/20? Apapun pilihanmu, gunakan alokasi dana masing-masing untuk kebutuhan harian, dana hiburan, dan investasi dan/atau tabungan.

Untuk alokasi kebutuhan harian bagi ke dalam beberapa pos. Misal pos transportasi, pos belanja kebutuhan rumah, pos makanan, dan pos listrik serta air. Kebiasaan ini memudahkanmu dalam melacak “kemana uangmu pergi?”.

Asuransi Jiwa

Kini bukan saatnya, anti dengan asuransi jiwa atau kesehatan. Karena peranannya sangat penting dalam memberikan perlindungan kepada nasabah, terutama saat hal tak diinginkan terjadi. Jika kamu adalah pencari nafkah tunggal di keluarga, pekerjaanmu berisiko, dan memiliki riwayat penyakit mengkhawatirkan, sebaiknya mempunyai asuransi jiwa.

Mengevaluasi Pengeluaran

Setelah belajar mengenai alokasi dana, tetapkan hal itu pada dirimu. Kemudian evaluasi pengeluaran per bulan. Apakah meleset atau sesuai dengan alokasi dana? Untuk memudahkanmu dalam mengevaluasi, tulis semua pengeluaranmu, bahkan uang jajan yang terkecil sekalipun. Cara lain, gunakan aplikasi expense manager.

Mengontrol Keuangan

Salah satu masalah yang kita hadapi adalah belanja secara impulsif. Seperti makan di luar, memesan makanan dengan jasa antar, ngopi di cafe, dan belanja daring.

Sekilas, nilai pengeluaran tersebut kecil. Namun jika dijumlahkan akan besar. Itulah perusak anggaran keuanganmu. Oleh karena itu, kontrol keuangan dengan disiplin menjalankan alokasi dana per bulan.

Ciptakan kebiasaan hemat untuk mengontrol keuangan. Misal lebih sering masak di rumah daripada memesan makan via jasa ojek daring, buat sendiri kopi favoritmu, padu padan atau recreate busana daripada membeli baru, membuat DIY skincare natural daripada membelinya dan berujung tidak cocok, dan masih banyak lagi cara menghemat uang.

Bayar Tepat Waktu

Jangan biasakan membayar tagihan nanti-nanti. Karena jika telat, kamu akan kena denda. Lakukan kebiasaan membayar tepat waktu untuk tagihan kartu kredit, listrik, PDAM, kos, pinjaman daring, dan lainnya. Jika memungkinkan, segera lunasi tagihan atau utang tersebut. Hidup bebas utang itu ringan, loh.

Kalau sudah bebas utang, usahakan jangan menambahnya lagi. Gunakan kartu kredit dengan hati-hati, misal membayar asuransi jiwa atau membeli keperluan sehari-hari. Jika tagihan keluar, langsung bayar lunas. Namun pertimbangkan bunga dan biaya administrasi kartu kredit.

Otomatis Menabung

Saat menerima gaji, saat itu pula kamu harus menabung. Kalau kamu tipe orang yang susah menabung, buat rekening tabungan berjangka dan tentukan nominalnya.

Setiap bulan, rekening tabungan konvensional akan masuk secara otomatis ke rekening berjangka. Rekening berjangka tidak bisa diambil sembarangan, kecuali jatuh tempo, dan bunganya lebih tinggi dibanding tabungan konvensional. Cocok, kan, buat kamu?

Investasi

Selagi masih muda, baru menjadi karyawan, barangkali kamu tidak berpikir soal pensiun atau berumah tangga. Namun kamu harus mempersiapkan masa-masa tersebut. Caranya dengan berinvestasi sekarang juga. Karena pertumbuhan investasi dari waktu ke waktu akan optimal, jika dilakukan pada usia 20-an.

Untuk produk investasi, kamu bisa melakukan riset kecil-kecilan. Seperti identifikasi tujuan investasi (jangka pendek, menengah, atau panjang), lalu pilih produk investasi yang sesuai tujuan dan kemampuan. Jadikan investasi menjadi kebiasaan, yaitu dengan melakukannya secara disiplin. Setiap kamu menerima gaji, langsung alirkan danamu ke investasi.

Jika kamu ingin mengetahui pertumbuhan investasi, gunakan Kalkulator Return di aplikasi digital reksa dana, Ajaib. Masukkan nilai dana yang akan kamu gunakan untuk investasi setiap bulan, lalu hitung. Kalkulator akan menunjukkan produk investasi dan tingkat resikonya. Dalam hal ini, produknya reksa dana pasar uang, pendapatan tetap, saham, dan campuran.

Dari risiko rendah, menengah, hingga tinggi. Kalkulator juga menampilkan gambaran imbal hasil dari dana yang disetorkan per bulan. Imbal hasil yang ditampilkan terhitung dari tahun pertama sampai tahun kelima.

Artikel Terkait