Saham

6 Tips yang Harus Dilakukan Saat Saham Turun Drastis

Saham Turun Drastis

Ajaib.co.id – Bursa saham global saat ini memang terus mengalami penurunan dan kerugian, dengan penurunan harga saham yang cukup tajam.

Adapun hal yang menjadi penyebab utamanya adalah kemunculan wabah virus corona yang berdampak pada kondisi ekonomi global dan membuat nilai saham turun drastis. Walaupun tidak hanya terjadi kali ini saja, namun kondisi pasar kali ini benar-benar terpukul dan mengalami kerugian besar-besaran.

Kondisi ini bahkan diramalkan tidak bisa dipastikan akan terselesaikan. Selain vaksin yang belum ditemukan, penyebaran virus membuat beberapa negara melakukan lockdown. Sayangnya lockdown terlalu lama hanya akan membuat ekonomi semakin terpuruk.

Oleh sebab itu pemerintah dari berbagai negara membuat kebijakan pelonggaran lockdown untuk memperbaiki kondisi ekonomi. Sayangnya pelonggaran lockdown malah semakin menambah jumlah kasus Covid-19.

Di beberapa negara yang menerapkan pelonggaran dan pembukaan lockdown menunjukkan kenaikan gelombang kedua pandemi Covid-19. Inilah yang membuat nilai investasi semakin volatile, bahkan harga saham turun drastis.

Harga saham turun drastis ini tidak lain akibat kinerja beberapa perusahaan yang menurun. Di masa lockdown banyak perusahaan menghentikan operasional, produksi bahkan memangkas sejumlah karyawan.

Selain kinerja perusahaan yang anjlok, gelombang pengangguran juga semakin bertambah membuat sentimen negatif yang mengakibatkan saham turun drastis.

Oleh sebab itu, pemerintah dan bank sentral berlomba-lomba menggelontorkan stimulus untuk membangkitkan kondisi ekonomi. Walaupun ditanggapi positif oleh pasar dan menghambat nilai saham turun drastis, nyatanya stimulus yang dibutuhkan sangat besar.

Hal ini sekaligus memperlebar anggaran belanja negara.

Namun demikian, investor tentunya tidak perlu khawatir jika harga saham turun drastis. Ajaib telah merangkum 6 hal yang bisa dilakukan jika nilai saham turun drastis, antara lain :

1.   Jangan Panik

Walaupun kamu mengalami ketakukan karena nilai saham turun drastis, kamu tentunya harus tetap rasional dan jangan panik. Kondisi kepanikan hanya akan menimbulkan potensi kerugian dalam investasi saham kamu.

Di saat harga saham turun drastis, maka kamu perlu melakukan langkah yang rasional dan mempertimbangkan masak-masak sebelum menjualnya. Pada umumnya naik turun harga saham memang hal yang biasa, karena investor tidak mungkin menghindari volatilitas pasar.

2.   Kurangi Pengeluaran

Selain mengutamakan sikap rasional, hal yang perlu kamu lakukan saat harga saham turun drastis adalah dengan mengurangi pengeluaran. Ketika saham anjlok, hal paling mudah yang biasa kamu lakukan adalah berhemat.

Hal ini karena selama menunggu pasar rebound, kamu tentunya harus mengurangi pengeluaran agar kondisi portofolio kamu bisa terselamatkan. Kamu hanya perlu mencari tahu berapa total kamu harus membayar seluruh tagihan.

Kamu bisa melihat pos-pos yang dirasa kurang penting dan mengurangi anggaran untuk pos tersebut. Selanjutnya, kamu harus memahami berapa banyak yang wajib kamu keluarkan, dan berapa banyak yang wajib kamu hemat.

3.   Meningkatkan Tabungan

Hal selanjutnya yang bisa kamu lakukan jika harga saham turun drastis adalah dengan meningkatkan jumlah tabungan kamu. Hal ini mengingat ketika indeks harga saham gabungan (IHSG) di pasar saham anjlok, akan ada banyak instrumen investasi lain yang bangkit.

Kamu bisa menabung pada investasi lain yang dirasa lebih menunjukkan profit atau keuntungan. Dengan memulai menabung lebih banyak dan tidak menunggu, maka kamu tentunya akan terbantu secara finansial, terutama saat harga saham turun drastis.

4.   Nilai Toleransi Risiko

Sebelum harga saham turun, hal yang tidak kalah penting kamu lakukan adalah menerapkan nilai toleransi risiko.

Misalkan saja kamu mematok maksimal toleransi risiko kamu adalah penurunan Rp100 sampai dengan Rp300 per saham, lebih dari itu kamu akan menyelamatkan atau memindahkan aset kamu ke tempat yang lebih aman.

Melakukan investasi memang berhubungan erat dengan risiko yang melekat pada diri kamu. Ketika kamu baru memulai investasi, kamu tentunya menjalani tes profil risiko. Dengan begitu kamu mengetahui tipe profil risiko investor seperti apa kamu.

Di sisi lain, kamu juga wajib mempertimbangkan perubahan gaya hidup kamu yang tentunya bisa mempengaruhi tingkat risiko yang kamu ambil.

Kunci terpenting adalah diversifikasi. Sehingga jika salah satu aset kamu mengalami keterpurukan, kamu masih memiliki aset lain.

5.   Beli dan Tahan

Strategi selanjutnya adalah buy and hold. Kamu bisa membeli saham ketika harga saham turun drastis. Hal ini dilakukan sebagai salah satu cara memanfaatkan situasi buruk untuk memperoleh profit tinggi saat pasar kembali bullish.

Pada dasarnya tujuan kamu melakukan investasi adalah untuk mendapatkan profit, maka dari itu dengan buy and hold tentunya kamu bisa membangun kekayaan dengan memanfaatkan kondisi volatile yang terjadi.

6.   Anggap Sebagai Penjualan

Dengan harga saham yang turun, kamu bisa melakukan penjualan saham lebih banyak. Walaupun hal ini tidak disarankan, karena hanya akan menambahk kerugian kamu saja, namun ini bisa dipertimbangkan dengan mengalihkan saham kamu ke aset aman.

Namun, berinvestasi ketika harganya murah adalah sebuah langkah yang baik secara jangka panjang. Kapan lagi kamu bisa membeli saham dengan harga jatuh? 

Kondisi ini juga bisa menjadi keuntungan karena ketika pasar mulai bearish, maka kamu akan memperoleh imbal hasil dari kejatuhan harga saham tersebut, ditambah dengan saham yang sudah ada.

Artikel Terkait