Ajaib.co.id – Menjadi entrepreneur muda adalah impian mayoritas generasi Millenial. Gambaran kesuksesan menyuntikkan energi untuk segera memulai dan merealisasikan rentetan ide segar. Semua gagasan dan perhitungan diramu sedemikian rupa hingga terasa matang, hampir tanpa celah untuk kegagalan. Tapi, menjalankan bisnis sama dengan melakukan ekspedisi ke puncak Everest: penuh petualangan, peluang dan tantangan. Jika mampu mengatasinya, kesuksesan jadi “piala kehidupan”. Jika gagal, konsekuensinya harus ditanggung. Deg-degan ya? Seorang pimpinan bisnis muda wajib mencermati rumus usaha – yaitu rumus dasar dalam berbisnis yang berfungsi sebagai pedoman untuk mendampingi “insting bisnis” dalam menjauhkan risiko kegagalan, dan medekatkan peluang sukses, agar bisa lebih selamat meniti jalan ke puncak sukses.
Rumus Usaha yang Menjadi Dasar Kesuksesan
Di bawah ini adalah beberapa rumus usaha yang bisa jadi dasar bagi kamu untuk mencapai kesuksesan dalam berbisnis.
1. Tahu momen tepat untuk mulai
Banyak persiapkan perlu dilakukan sebelum meluncurkan bisnis. Dari ide, menyusun rencana, menggandeng mitra, menyiapkan produk, menyiapkan distribusi, mendesain identitas, membuat website, menyiapkan media pemasaran online dan offline beserta skema pengelolaannya, dan lain sebagainya. Selain dari segi biaya, semua itu wajib dikalkulasi secara waktu, sehingga bisa disinergikan dengan kondisi pasar untuk memaksimalkan peluang bisnis demi besarnya usaha di masa depan.
2. Memahami tujuan bisnis
Jika tujuan bisnis adalah keuntungan, ia harus segera dihentikan saat terus-terusan menghasilkan kerugian. Menghentikan sebuah usaha tidak berarti berhenti berusaha. Sebelum bisnis yang merugikan itu “melahap” lumbung modal terakhir, segera berhenti dan siapkan eksekusi rencana bisnis B.
Selalu siapkan rencana jangka panjang demi mulusnya peta perjalanan sukses. Bisnis yang baik adalah yang selalu punya potensi berkembang, bukan sekedar bertahan dari hari ke hari. Nilai keuntungan yang didapat harus cukup leluasa untuk merealisasikan rencana pengembangan bisnis pada waktunya.
3. Siapkan rangkaian rencana bisnis
Rencana bisnis A, rencana bisnis B dan rencana pengembangan bisnis adalah aspek-aspek dalam rencana bisnis yang wajib disusun di awal, yang juga meliputi strategi-strategi bisnis untuk bersaing dan searah dengan perpindahan tren dalam kompetisi pasar. Pastikan rencana-rencana itu “sangat bisa dipraktekkan” (visible) bukan cuma teori, agar mudah dieksekusi saat ada peluang maupun risiko yang datang.
4. Konsistensi evaluasi
Jangan lelah rutin mengevaluasi kinerja bisnis karena dengan menggunakan rumus ini, akan selalu ada celah bagi penyempurnaan efektivitas dan efisiensi, demi peningkatan kualitas hasil dan keuntungan.
5. Tahu momen tepat untuk berhenti
Tahu momen tepat untuk memulai bisnis berarti wajib tahu juga momen tepat untuk mengakhirinya, menerima kenyataan. Jangan biarkan perasaan membohongi logika. Namin, berhenti di sini bukan berarti menyerah, tapi kamu harus terus usaha dan melakukan perubahan energi menjadi lebih semangat lagi untuk memberi kesuksesan di masa depan.
6. Sigap move-on
Jika kalkulasi rasional sudah membuktikan plan A tidak berpeluang lagi, segera pindah ke plan B. Jangan khawatir, selain Everest masih ada puncak Karakoram, Chimborazo, dll. – masih banyak peluang bisnis lain yang menunggu untuk dikembangkan dari nol dan bisa dicintai sepenuh hati!
Faktor Internal vs Faktor Eksternal
Kesuksesan bisnis bisa tertunda akibat kekurangpiawaian strategi pebisnis, tapi bisa juga akibat perubahan situasi ekonomi nasional, perubahan kebijakan pemerintah, kericuhan politik, resesi global, bencana alam, dan faktor eksternal lainnya yang berada di luar kendali pebisnis. Tak perlu menyesali diri saat gagal. Selamatkan energi untuk memulai perjuangan baru.
Turuti Logika, Dengarkan Insting
Banyak dogma bisnis lama yang memuja insting bisnis sebagai kunci kesuksesan. Namun menurut sains ataupun energi potensial, insting sebetulnya adalah proses kognitif (berpikir) yang terjadi di alam bawah sadar manusia yang perlu didampingi selalu dengan rumus usaha. Yang wajib “dikarduskan” hanyalah sentimen dan emosi yang bernilai negatif bagi kesuksesan.