Ajaib.co.id – Menghindari kesalahan investasi sebenarnya tidak terlalu sulit jika kamu paham caranya. Tetapi sebelum kita membahas itu, yuk kita pelajari apa itu investasi.
Secara umum, investasi adalah usaha yang dilakukan dengan penanaman aset atau dana yang oleh perusahaan atau perorangan. Investasi dilakukan dalam jangka waktu tertentu demi memperoleh imbal balik atau keuntungan yang lebih besar di masa depan.
Investasi kini tidak lagi menjadi kata yang asing, karena kini banyak sekali pilihan untuk berinvestasi. Mulai dari investasi dengan modal sangat kecil hingga investasi yang memberikan profit yang tinggi.
Setiap investasi memiliki tingkat resikonya masing-masing, dan hal itu dapat disesuaikan dengan kondisi keuangan kamu dalam berinvestasi. Apakah tujuan kamu adalah jangka panjang? Seperti tabungan untuk masa tua atau bahkan ingin mendapatkan hasil yang cepat dan signifikan bisa kamu dapatkan dengan berinvestasi.
Kesalahan investasi yang paling umum adalah tidak mengenal profil risiko diri sendiri dan instrumen investasi yang dipilih. Sekarang, yuk kita cari tahu berbagai macam instrumen investasi yang populer di Indonesia.
Berikut berbagai macam instrumen investasi:
Emas
Investasi yang satu ini dapat menjadi pilihan jika kamu ingin berinvestasi jangka panjang. Relatif stabil dan anti inflasi, emas memiliki nilai jual yang tinggi tiap tahunnya. Oleh karena itu banyak yang setuju bahwa emas adalah investasi yang aman. Karena semakin lama emas itu disimpan, semakin besar nilai yang bisa didapat ketika menjualnya bertahun-tahun.
Deposito
Deposito adalah tabungan yang memiliki jangka waktu tertentu. Kamu tidak dapat mengambil uang yang telah diinvestasikan sampai memasuki tanggal jatuh tempo. Semakin lama kamu mendepositokan uang, maka akan semakin banyak bunga yang akan didapatkan.
Walau keuntungan yang didapatkan relatif lebih sedikit daripada instrumen investasi lainnya, deposito merupakan salah satu pilihan yang bisa kamu pertimbangkan. Karena instrumen investasi ini didukung faktor keamanan dan kemudahan yang diberikannya.
Reksa dana
Reksa dana adalah investasi dengan cara mengumpulkan dana dari para investor dan nantinya akan dikelola oleh manajer investasi. Dana tersebut akan diinvestasikan dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito. Seluruh aktivitas dalam reksa dana terdaftar dan diawasi oleh OJK.
Keuntungan yang didapatkan juga beragam, menyesuaikan kondisi pasar dan penyedia jasa reksa dana. Karena resikonya tidak terlalu tinggi, instrumen ini cocok untuk dipilih para investor pemula.
Peer to Peer Lending
Merupakan instrumen investasi yang relatif baru, memiliki metode memberikan pinjaman kepada individu atau bisnis. Pinjaman tersebut dihimpun lebih dari satu investor, dan seluruh aktivitasnya dilakukan secara online.
Para peminjam dimudahkan karena mendapatkan dana lebih fleksibel dibanding bank dan sejenisnya. Dan juga para investor dapat meminjamkan dengan dana yang minimum, serta dapat melihat latar belakang peminjamnya.
Saham
Investasi ini sedang digandrungi oleh masyarakat Indonesia. Secara singkat, saham adalah hak kepemilikan perusahaan. Seseorang yang memiliki saham dapat disebut pemilik perusahaan, sesuai dengan besar saham yang dimilikinya.
Investasi yang menawarkan keuntungan tinggi ini mendapatkan untungnya melalui capital gain dan dividen. Capital gain adalah selisih antara harga beli dan harga jual, terbentuk dari adanya aktivitas perdagangan saham di pasar.
Lain halnya dengan dividen, keuntungan yang satu ini berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Untuk mendapatkan dividen, investor harus memegang saham suatu perusahaan dalam kurun waktu yang relatif lama.
Walaupun instrumen investasi ini menawarkan keuntungan yang tinggi, namun saham juga berisiko tinggi karena harganya yang sering tak stabil.
Tanah dan Properti
Bentuk investasi ini termasuk aman dan selalu memiliki nilai jual tinggi selain emas. Sama seperti emas, harga jual tanah dan properti tidak pernah menurun, bahkan cenderung meningkat signifikan setiap tahunnya.
Namun kamu perlu modal yang besar serta biaya perawatan yang cukup tinggi untuk mendapatkan keuntungan yang signifikan.
Sudah terbayang instrumen investasi mana yang akan kamu pilih? Apakah itu yang bermodal kecil atau yang berjangka waktu panjang, kamu harus memiliki fundamental yang kuat supaya mencapai tujuan investasi kamu.
Kini kita membahas lima kesalahan investasi yang seringkali dilakukan oleh investor pemula di Indonesia, antara lain:
Tidak paham risiko instrumen investasi
Layaknya perjalanan panjang, kita harus menghitung bahan bakar dan bekal untuk mencapai tujuan. Selain itu juga harus memperkirakan hal-hal apa saja yang dapat mengganggu perjalanan seperti ban bocor atau lainnya.
Investasi juga harus diperlukan seperti itu, sebagai investor harus paham bahwa instrumen investasi pasti memiliki resikonya masing-masing baik itu tinggi, sedang atau rendah. Untuk menghindari resiko dapat kamu hindari dengan banyak mencari informasi mengenai peluang dan ancaman yang akan terjadi.
Misal krisis moneter, maka instrumen investasi yang dipilih harus dapat menunjukan angka yang stabil atau minimal tidak menimbulkan kerugian yang signifikan. Sehingga ketika krisis selesai, kamu mendapatkan keuntungan dan menutup kerugian tersebut.
Tidak Memiliki Tujuan Keuangan
Berinvestasi hanya mengejar keuntungan semata tanpa memiliki alasan yang kuat akan membuat kamu hilang semangat di tengah jalan. Baiknya, sebelum berinvestasi harus memiliki tujuan yang jelas.
Contoh tujuan keuangan seperti memiliki rumah sebelum umur 30, menikah lima tahun lagi atau memiliki tabungan sehingga di masa tua kamu dapat hidup dengan passive income.
Tidak Melakukan Diversifikasi
Kesalahan investasi yang ini seringkali dilakukan investor ketika mendapatkan keuntungan pertamanya. Investasi yang bijak adalah investasi yang dilakukan dalam beberapa produk atau instrumen. Contohnya kamu sudah investasi di properti, investasi lagi di peluang yang lain dan memberikan keuntungan besar, seperti saham atau reksa dana.
Dengan melakukan diversifikasi, keuangan kamu dapat terkendali jika sewaktu-waktu salah satu produk investasi mengalami kerugian atau untung yang tidak sesuai harapan.
Tidak Mengevaluasi Investasi Secara Teratur
Meskipun investasi ditujukan untuk masa depan, melakukan peninjauan atau evaluasi terhadap investasi secara teratur perlu untuk dilakukan.
Disarankan untuk meninjau investasi yang dilakukan minimal 3 bulan sekali secara rutin dan berkelanjutan.
Setelah mengetahui berbagai instrumen investasi dan kesalahannya, apakah kamu kini sudah siap untuk berinvestasi? Untuk memulai investasi, kami menyarankan untuk meminimalisasi risiko dan mulai dengan modal kecil terlebih dahulu.
Seperti Ajaib, platform investasi saham dan reksa dana yang terpercaya, fleksibel dan menguntungkan. Cukup melalui aplikasi Ajaib, dana yang kamu miliki mampu berkembang optimal dengan tingkat risiko yang bisa kamu sesuaikan dengan profil risiko yang dimiliki.
Demikianlah beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan oleh para investor pemula. Semoga dengan penjelasan di atas, kamu dapat mengevaluasi beberapa kesalahan yang selama ini dilakukan dan bisa menjadi investor yang lebih baik.