Ajaib.co.id – Saham-saham di sektor bahan baku (material dasar) patut untuk dicermati pada minggu ini seiring dengan normalisasi di sektor perindustrian. Selain itu, rendahnya kasus positif Covid-19 belakangan ini juga akan turut mendorong perekonomian.
Potensi permintaan akan produk bahan baku datang dari aktivitas perindustrian nasional yang tercermin pada angka purchasing managers index (PMI). Angka PMI Indonesia pada bulan November 2021 cukup ekspansif di level 53,9.
Berikut saham-saham sektor barang bahan baku yang patut dicermati pada periode perdagangan 20 – 24 Desember 2021:
Berikut analisa teknikal yang dibuat pada harga penutupan Jumat, 15 Oktober 2021, serta sentimen positif apa saja yang mempengaruhi saham-saham tersebut dan prospek bisnis emiten tiap-tiap saham.
- 1. PT Sinergi Inti Plastindo Tbk – ESIP
- 2. PT Surya Esa Perkasa Tbk – ESSA
- 3. PT Solusi Bangun Indonesia Tbk – SMCB
- 4. PT Bumi Resources Minerals Tbk – BRMS
- 5. PT Barito Pacific Tbk – BRPT
- 6. PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk – BMSR
- 7. PT Aneka Gas Industri Tbk – AGII
- 8. PT Kapuas Prima Coal Tbk – ZINC
- 9. PT Suparma Tbk – SMPA
1. PT Sinergi Inti Plastindo Tbk – ESIP
Kinerja Saham & Prospek Kedepan
- Harga saham ESIP melesat 47% sejak awal tahun hingga tanggal 17 Desember 2021 pada harga Rp153 per lembar sahamnya;
- Saham ESIP tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan selama bulan November 2021 sebesar Rp1,2 miliar per harinya;
- Volume perdagangan saham ESIP di sepanjang bulan November 2021 mencapai 2.681.931 lot;
- Kinerja ESIP pada kuartal II 2021 ini mencatat laba bersih sebesar Rp 85,1 juta. ESIP telah mengalokasikan dana belanja modal (capital expenditure) sebesar Rp 21 miliar.
Analisis Teknikal
Secara teknikal berada pada fase uptrend jangka pendeknya, ditutup di atas MA 5 dan MA 20. Stochastic berada pada area overbought dan MACD positif. Resistance di level 160, cut loss jika break level 120.
2. PT Surya Esa Perkasa Tbk – ESSA
Kinerja Saham & Prospek Kedepan
- Harga saham ESSA melesat 140% sejak awal tahun hingga tanggal 17 Desember 2021 pada harga Rp520 per lembar sahamnya;
- Saham ESSA tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan selama bulan November 2021 sebesar Rp20 miliar per harinya;
- Volume perdagangan saham ESSA di sepanjang bulan November 2021 mencapai 12.984.334 lot;
- Kinerja ESSA pada kuartal III 2021 ini mencatat laba bersih yang naik menjadi sebesar Rp116,7 miliar dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya yang masih mencatat kerugian sebesar Rp216,8 miliar.
Analisis Teknikal
ESSA sejak tanggal 10 Desember 2021 breakout resistance fase konsolidasi jangka pendeknya, ditutup di atas MA 5 dan MA 20. Stochastic di area overbought dan MACD di level positif. Resistance pada level 540, support 485 dan cutloss jika break 440.
3. PT Solusi Bangun Indonesia Tbk – SMCB
Kinerja Saham & Prospek Kedepan
- Harga saham SMCB turun 2% sejak awal tahun hingga tanggal 17 Desember 2021 pada harga Rp1.660 per lembar sahamnya;
- Saham SMCB tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan selama bulan November 2021 sebesar Rp2,6 miliar per harinya;
- Volume perdagangan saham SMCB di sepanjang bulan November 2021 mencapai 333.179 lot;
- Dalam 1 bulan terakhir di bulan November 2021 kemarin total volume perdagangan saham SMCB mencapai 333.179, dan terdapat peningkatan aktivitas volume transaksi pada saham SMCB dari bulan sebelumnya yang tercatat 291.702 atau ada peningkatan sebesar 14% MoM;
- Kinerja SMCB pada kuartal III 2021 berhasil mencatat laba bersih yang naik menjadi sebesar Rp 459,1 miliar dibandingkan dengan laba bersih pada periode yang sama di tahun sebelumnya yang tercatat hanya sebesar Rp438,5 miliar.
Analisis Teknikal
Secara teknikal, SMCB berada pada fase bearish jangka pendeknya, Stochastic goldencross di area oversold dan MACD pada level negatif. SMCB akan menguji resistance di level 1680, menarik jika SMCB berhasil breakout resistance tersebut dan akan menguji resistance selanjutnya di level 1710. Cut Loss jika break 1645.
4. PT Bumi Resources Minerals Tbk – BRMS
Kinerja Saham & Prospek Kedepan
- Harga saham BRMS melesat 44% sejak awal tahun hingga tanggal 17 Desember 2021 pada harga Rp118 per lembar sahamnya;
- Saham BRMS tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan selama bulan November 2021 sebesar Rp62 miliar per harinya;
- Volume perdagangan saham BRMS di sepanjang bulan November 2021 mencapai 123.354.074 lot;
- Dalam 1 bulan terakhir di bulan November 2021 kemarin total volume perdagangan saham BRMS mencapai 123.354.074, dan terdapat peningkatan aktivitas volume transaksi pada saham BRMS dari bulan sebelumnya yang tercatat 88.358.735 atau ada peningkatan sebesar 39% MoM;
- Kinerja BRMS hingga kuartal III 2021 ini tercatat positif. Realisasi pendapatan naik menjadi US$8,23 juta dari yang sebelumnya tercatat US$ 4,17 juta. Kemudian laba bersih juga tercatat naik menjadi US$6,16 juta dari sebelumnya tercatat hanya sebesar US$2,42 juta.
Analisis Teknikal
Secara teknikal BMSR mencoba untuk rebound dari fase downtrend jangka pendeknya. Berhasil breakout resistance BRMS sejak 6 September 2021 berada dalam fase uptrend nya, selalu membentuk higher high dan higher low. Stochastic di area netral dan MACD di level positif. Resistance terdekat pada level 120, cut loss jika break 112.
5. PT Barito Pacific Tbk – BRPT
Kinerja Saham & Prospek Kedepan
- Harga saham BRPT masih terkoreksi 19% sejak awal tahun hingga tanggal 17 Desember 2021 pada harga Rp895 per lembar sahamnya;
- Saham BRPT tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan selama bulan November 2021 sebesar Rp58 miliar per harinya;
- Volume perdagangan saham BRPT di sepanjang bulan November 2021 mencapai 12.758.936 lot;
- Kinerja BRPT pada kuartal III 2021 ini mencatat laba bersih yang naik menjadi sebesar Rp 1,43 triliun. Naik signifikan dibandingkan dengan laba bersih pada periode yang sama di tahun sebelumnya yang tercatat hanya sebesar Rp 168,4 miliar.
Analisis Teknikal
Secara teknikal BAJA mulai rebound dari fase downtrend jangka pendeknya. Berhasil breakout level resistance nya 3BRPT secara teknikal bergerak konsolidasi, stochastic pada area oversold dan MACD di level negatif. Ditutup dibawah MA 5 dan MA 20 nya, akan menarik jika BRPT ini dapat breakout resistance pada level 935, cut loss jika break 885.
6. PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk – BMSR
Kinerja Saham & Prospek Kedepan
- Harga saham BMSR melesat 317% sejak awal tahun hingga tanggal 17 Desember 2021 pada harga Rp334 per lembar sahamnya;
- Saham BMSR tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan selama bulan November 2021 sebesar Rp1,7 miliar per harinya;
- Volume perdagangan saham BMSR di sepanjang bulan November 2021 mencapai 1.585.424 lot;
- Dalam 1 bulan terakhir di bulan November 2021 kemarin total volume perdagangan saham BMSR mencapai 1.585.424, dan terdapat peningkatan aktivitas volume transaksi pada saham BMSR dari bulan sebelumnya yang tercatat 163.850 atau ada peningkatan sebesar 867% MoM;
- Kinerja BMSR pada kuartal III 2021 ini berhasil mencatat laba bersih yang naik sebesar Rp44,7 miliar dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya dengan laba bersih sebesar Rp3,1 miliar.
Analisis Teknikal
BMSR secara teknikal sedang berada pada fase uptrend jangka menengah nya. Ditutup di atas MA 5 dan MA 20 nya. Stochastic deadcross di area overbought dan MACD pada level positif. Resistance pada level 344, support 310 dan cutloss jika break level 300.
7. PT Aneka Gas Industri Tbk – AGII
Kinerja Saham & Prospek Kedepan
- Harga saham AGII melesat 74% sejak awal tahun hingga tanggal 17 Desember 2021 pada harga Rp1.725 per lembar sahamnya;
- Saham AGII tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan selama bulan November 2021 sebesar Rp8,4 miliar per harinya;
- Volume perdagangan saham AGII di sepanjang bulan November 2021 mencapai 1.237.385 lot;
- Kinerja AGII pada kuartal III 2021 ini tercatat memiliki laba bersih yang naik menjadi sebesar Rp172,5 miliar dari periode yang sama di tahun sebelumnya yang tercatat hanya sebesar Rp29,5 miliar.
Analisis Teknikal
AGII secara teknikal sejak 17 Desember 2021 berhasil breakout resistance sideways jangka pendeknya. Ditutup di atas MA 5, dan MA 20 nya. Stochastic berada pada netral area dan MACD positif. Resistance pada level 1825, cut loss jika break 1655.
8. PT Kapuas Prima Coal Tbk – ZINC
Kinerja Saham & Prospek Kedepan
- Harga saham ZINC masih terkoreksi 44% sejak awal tahun hingga tanggal 17 Desember 2021 pada harga Rp103 per lembar sahamnya;
- Saham ZINC tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan selama bulan November 2021 sebesar Rp85 miliar per harinya;
- Volume perdagangan saham ZINC di sepanjang bulan November 2021 mencapai 151.745.513 lot;
- Dalam 1 bulan terakhir di bulan November 2021 kemarin total volume perdagangan saham ZINC mencapai 151.745.513, dan terdapat peningkatan aktivitas volume transaksi pada saham ZINC dari bulan sebelumnya yang tercatat 136.980.717 atau ada peningkatan sebesar 10% MoM;
- ZINC secara kinerja pada kuartal III 2021 mampu mencatat kenaikan laba bersih menjadi sebesar Rp 66,3 miliar dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya yang tercatat laba bersih nya hanya sebesar Rp27,7 miliar.
Analisis Teknikal
Secara teknikal ZINC berada dalam fase bearish jangka menengah nya, ditutup dibawah MA 5 dan MA 20 nya, stochastic goldencross bergerak ke atas dan MACD positif. Akan menarik jika ZINC ini breakout 115, cut loss jika dia break level 100.
9. PT Suparma Tbk – SMPA
Kinerja Saham & Prospek Kedepan
- Harga saham SPMA melesat 131% sejak awal tahun hingga tanggal 17 Desember 2021 pada harga Rp735 per lembar sahamnya;
- Saham SPMA tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan selama bulan November 2021 sebesar Rp2,1 miliar per harinya;
- Volume perdagangan saham SPMA di sepanjang bulan November 2021 mencapai 931.010 lot;
- Dalam 1 bulan terakhir di bulan November 2021 kemarin total volume perdagangan saham SPMA mencapai 931.010, dan terdapat peningkatan aktivitas volume transaksi pada saham SPMA dari bulan sebelumnya yang tercatat 132.093 atau ada peningkatan sebesar 604% MoM;
- Kinerja SPMA sepanjang kuartal III 2021 berhasil mencatat laba bersih yang naik sebesar Rp188,2 miliar, tumbuh dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya yang tercatat hanya sebesar Rp83,6 miliar.
Analisis Teknikal
SPMA secara teknikal sejak 29 Oktober 2021 mulai masuk kepada fase bullish jangka pendeknya. Ditutup di atas MA 5 dan MA 20. Stochastic di area overbought dan MACD pada level positif. Resistance di level 805 dan cutloss jika SPMA break level 645.
Riset oleh Tim Financial Expert Ajaib:
- Yazid Muamar
- Chisty Maryani
- Fadli Julian
Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.