Ajaib.co.id – Dalam kehidupan ini uang jadi hal yang bisa dikatakan sangat sensitif. Karena uang terkadang manusia mau melakukan apa saja bahkan melakukan tindak kejahatan sekalipun. Apalagi di zaman sekarang yang kita tahu era teknologi semakin mempermudah untuk mencari informasi, berkreativitas hingga mendapatkan penghasilan. Dengan memanfaatkan media sosial, seseorang bisa melakukan penipuan, mulai dari promo hadiah hingga investasi bodong. Untuk itu kamu harus berhati-hati terhadap investasi yang berbau money game alias abal-abal.
Dalam praktiknya investasi tersebut akan menghimpun dana dari masyarakat dengan memberikan komisi dan bonus yang didapat dari pendaftaran anggota baru. Dengan kata lain, keuntungan yang diperoleh bukan berasal dari penjualan produk tetapi dari perekrutan itu tadi.
Kamu perlu waspada, karena saat ini banyak oknum yang menawarkan investasi dengan menjanjikan keuntungan besar hanya dalam waktu singkat. Meskipun pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Satgas Waspada Investasi berhasil menangkap sejumlah investasi bodong, tetap saja mereka ini akan terus bermunculan.
Maka dari itu, kamu sendiri lah yang harus menjaga diri agar tidak salah dalam menempatkan dana untuk investasi. Banyak investasi bodong yang menggunakan skema ‘Ponzi’ seperti layaknya Multi-Level Marketing (MLM). Namun, ada perbedaan yang mendasari sistem MLM dengan skema Ponzi sehingga kamu harus teliti untuk bisa mengenalinya.
Apa Itu Money Game
Istilah money game ini berawal dari skema Ponzi atau orang menyebutnya demikian karena mengimingi keuntungan berlipat dengan sistem piramida atau segitiga sama kaki. Adalah Charles Ponzi yang pertama kali memperkenalkan skema tersebut, di mana usai Perang Dunia I dirinya berhasil mengumpulkan dana sebesar 9,5 juta dolar AS dari 10.000 investor.
Mereka yang sudah menanamkan dananya kepada Ponzi akan dijanjikan keuntungan mencapai 50% dalam kurun waktu 90 hari. Bagaimana bisa itu terjadi, padahal tidak ada bisnis yang dilakukan Ponzi. Ternyata ia hanya ‘memutar uang’ itu dengan cara membayarkan keuntungan kepada investor awal dengan menggunakan dana yang diperoleh dari investor baru.
Skema ini akan terus berputar sampai akhirnya rontok dengan sendirinya karena tidak ada lagi investor baru bergabung. Skema Ponzi inilah yang juga dikenal dengan sebutan money game dan sampai sekarang terus ada di dunia, termasuk juga di Indonesia. Entah sudah berapa juta orang yang jadi korban dari investasi bodong ini.
Inti dari skema piramida atau Ponzi ini adalah orang yang tergabung dalam bisnis tersebut harus punya dua anggota supaya dapat menyeimbangkan kakinya sehingga komisi dan bonus akan terus mengalir. Artinya, dua anggota baru tersebut akan diposisikan di dua kaki yang kemudian uangnya digandakan kepada pendahulunya atau anggota lama. Sistem semacam sudah pasti akan menguntungkan orang-orang yang berada di jajaran atas, sementara yang di bagian bawah akan sulit mendapatkan keuntungan karena harus merekrut anggota baru.
Berbeda halnya dengan MLM yang memang bisnisnya legal dan sudah mengantongi izin dari Asosiasi Penjualan Langsung (APL), meskipun juga mengharuskan untuk merekrut peserta baru. Namun, yang ditawarkan disini adalah produk untuk dijual kepada konsumen sehingga anggotanya merasa terlibat secara langsung dalam sebuah sistem. Peserta yang pemasarannya meningkat akan diberi dukungan langsung dari perusahaan pemasok produk dan bahkan ditawarkan mengikuti pelatihan.
Jadi, jika produk yang kamu jual laku itulah yang kamu hasilkan, dan apabila konsumen yang menggunakan produk kamu tertarik bergabung jadi peserta akan ada bonus sebagai imbalannya. MLM ini juga menjanjikan reward mobil dan tiket perjalanan gratis apabila kamu berhasil menjual produk yang banyak dan memiliki jaringan luas.
Maka dari itu, sudah seharusnya kamu memahami dengan baik skema Ponzi ini agar selalu waspada jangan sampai terjerat. Niatnya ingin berinvestasi demi masa depan, tetapi ujungnya malah rugi sekaligus menipu orang lain.
Ciri-Ciri Investasi Money Game
Bisnis maupun investasi menggunakan sistem money game sering terjadi di Amerika Serikat dan Eropa, tak terkecuali Indonesia. Untuk lebih jelasnya ada beberapa ciri-ciri yang diungkapkan oleh APL sehingga secara kasat mata dapat diketahui berikut ini:
- Keuntungan didapat dari seberapa banyak anggota yang direkrut dan menyetorkan uang dengan jumlah tertentu sehingga membentuk pola piramida.
- Keuntungan bukan dari hasil penjualan produk, melainkan dihitung berdasarkan sistem perekrutan.
- Biasanya keuntungan dijanjikan kepada peserta baru sekitar 6% setiap bulan dan setelah satu tahun meningkat hingga 15% lebih.
- Jaminan balik modal ditawarkan dalam rentang waktu 6-12 bulan.
- Kamu baru akan dibayar setelah merekrut peserta baru sebagai kaki atau downline kamu.
Skema Ponzi ini atau money game ini jelas berbahaya dan ilegal. Bahkan jadi ancaman serius bagi peserta yang ketahuan menjalankan skema ini dari pemerintah, mulai dari sanksi berupa denda hingga hukuman penjara.
Cara Menghindarinya
Cara untuk menghindar agar tidak terlibat money game adalah waspada terhadap segala rencana investasi yang ditawarkan dengan iming-iming keuntungan berlipat dan komisi untuk merekrut peserta baru. Selain itu cara terbaiknya adalah menginvestasikan dana kamu di Ajaib yang sudah pasti aman, nyaman, dan mudah tanpa banyak neko-neko.
Investasi yang ditawarkan Ajaib adalah reksa dana dan trading saham dengan berbagai dukungan fitur menarik untuk memaksimalkan keuntungan kamu. Apalagi kalau kamu bisa ajak temanmu investasi di Ajaib siap-siap menerima bonus menarik, baik itu berinvestasi di reksa dana maupun bermain saham. Yuk, mulai berinvestasi bersama Ajaib!