Ajaib.co.id – Berapa jumlah uang dalam dompet yang biasa kamu bawa ke mana-mana? Apakah kamu tipe orang yang membawa banyak uang dalam dompet? Setiap orang punya kebiasaan dan kebutuhannya masing-masing sehingga jumlah uang dalam dompet juga pasti berbeda-beda.
Namun, sebenarnya berapa jumlah ideal uang dalam dompet yang bisa kita bawa? Atau, apakah sebaiknya kita juga menggunakan aplikasi dompet digital?
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, setiap orang memiliki kebutuhan berbeda-beda. Dengan demikian, jelas isi uang dalam dompet juga berbeda-beda. Tidak ada batasan khusus soal berapa uang tunai yang perlu kamu bawa di dalam dompet.
Bila memang pada satu hari tertentu kamu perlu bertransaksi sebesar Rp1 juta secara tunai, sah-sah saja membawa uang sejumlah tersebut di dalam dompet. Atau, bisa jadi di lain hari kita tidak merasa perlu membawa banyak uang karena hanya pergi ke toko kecil di sebelah rumah. Semua tergantung kebutuhan.
Meski demikian, ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian mengenai penempatan uang di dalam dompet pribadi. Berikut ini beberapa di antaranya:
Rawan Hilang atau Dicuri
Membawa dompet, meski disimpan di dalam saku atau tas yang aman, tetaplah berisiko. Banyak pencuri yang memiliki cara cerdas untuk mengambil dompet tersebut bahkan tanpa kamu sadari. Selain itu, dompet juga rentan terjatuh atau tertinggal sehingga sangat mungkin hilang karena tidak selalu mudah ditemukan kembali.
Menyikapi hal ini, alangkah lebih baik jika kita tidak membawa terlalu banyak uang tunai jika tidak ada kebutuhan mendesak. Jadi, jika terjadi hal-hal di luar kendali, kita tidak kehilangan banyak uang.
Sesuaikan dengan Ukuran Dompet
Bila memang sering bertransaksi menggunakan uang tunai dalam jumlah besar, ukuran dompet juga harus disesuaikan. Jangan menjejalkan banyak uang tunai dalam dompet melebihi kapasitasnya. Uang tunai terutama dalam bentuk kertas akan mudah rusak, lecek, atau bahkan sobek.
Memang, uang sobek masih bisa ditukar dengan uang yang baru di Bank Indonesia. Namun, cara tersebut akan sangat merepotkan, bukan?
Selain itu, jangan taruh sembarang hal selain uang apabila isi dompet tidak mencukupi. Jika kamu juga memiliki banyak kartu, seperti kartu ATM, kartu kredit, kartu member perbelanjaan, kartu voucher diskon, termasuk KTP dan SIM, lebih baik tempatkan di dompet khusus kartu. Sama halnya dengan uang tunai, menjejalkan banyak kartu dalam dompet melebihi kapasitasnya dapat merusak kartu. Lagi-lagi, kamu akan kerepotan mengurus penggantian kartu plus menanggung biaya penggantiannya.
Susun Uang Tunai dengan Rapi
Selain untuk alasan kerapian dan menjaga agar uang kertas tidak rusak, ada tujuan khusus soal penataan uang dalam dompet. Sebaiknya, uang disimpan secara urut dari nominal terbesar hingga terkecil dan sebaliknya. Misal, Rp100.000 ditaruh paling belakang, dan uang terkecil Rp1.000 ditaruh di depan.
Lebih baik lagi bila uang kertas bernominal besar ditempatkan terpisah. Mengapa penataan seperti ini penting? Kita akan segera tahu kisaran jumlah uang yang kita bawa di dompet karena telah tertata sehingga mudah dilihat dan dihitung perkiraannya.
Jangan sampai kita menggunakan uang seenaknya untuk jajan hanya karena tampak ada berlembar-lembar uang di dalam dompet. Padahal, kenyataannya lembaran-lembaran paling banyak adalah uang Rp1.000. Namun karena berantakan, kita sekilas hanya melihat beberapa lembar uang Rp50.000 dan mengira masih banyak lembar uang dengan nominal besar.
Solusi dari Aplikasi Dompet Digital
Mempertimbangkan risiko dan kepraktisan, ada satu solusi yang cukup mudah yakni aplikasi dompet digital. Pada dasarnya, aplikasi ini berfungsi menggantikan dompet yang membawa uang tunai.
Kamu bisa menempatkan sejumlah dana (top-up) ke dalam aplikasi untuk digunakan untuk berbelanja sehari-hari. Jadi, kamu cukup bawa ponsel untuk bertransaksi. Praktis ‘kan?
Apa saja aplikasi dompet digital yang saat ini banyak digunakan di Indonesia?
Go-Pay
Go-Pay adalah aplikasi dompet digital yang saat ini masih paling laris digunakan masyarakat Indonesia. Integrasinya dengan aplikasi Go-Jek terbukti mampu menyaring banyak pengguna. Go-Pay juga bisa digunakan untuk menyimpan dana sebesar Rp2 juta (bisa upgrade ke Rp10 juta) dan maksimal total top-up sebesar Rp20 juta per bulan.
Dana
Meski masih pendatang baru, Dana sudah melakukan upaya promosi besar-besaran demi menggaet pengguna baru. Tak sia-sia, berkat upaya tersebut, kini Dana menempati posisi aplikasi dompet digital terlaris setelah Go-Pay.
Dana banyak menjalin kerja sama yang memudahkan pengguna, salah satunya dengan Bukalapak. Kamu bisa top-up minimum Rp10.000 dari rekening bank atau lewat merchant seperti Alfamart.
OVO
Kalau mau top-up sekaligus dapat banyak poin, OVO bisa jadi pilihan. Nantinya, poin yang terkumpul bisa digunakan untuk bertransaksi.
OVO bekerja sama dengan banyak merchant dan merek besar. Jadi, kamu tidak perlu khawatir kesulitan melakukan transaksi dengan OVO. Dengan OVO Premier, kamu juga bisa menyimpan dana hingga Rp10 juta.
Masih banyak lagi aplikasi dompet digital lainnya, contohnya Sakuku, LinkAja, T-Cash, dan Mandiri e-Cash, Doku, Jenius, dan sebagainya. Masing-masing menawarkan kelebihan yang menarik bagi pengguna. Kamu tinggal pilih sesuai kebutuhan.
Meski demikian, saat ini jangkauan aplikasi dompet digital masih sangat terbatas. Kamu hanya dapat menggunakan aplikasi dompet digital tertentu di merchant-merchant yang telah bekerja sama. Sejauh ini, perdagangan tradisional seperti pasar tradisional atau toko-toko kelontong kecil juga belum dapat menerapkan pembayaran dengan aplikasi dompet digital.
Jadi, uang dalam dompet masih tetap diperlukan. Aturannya masih sama, bawa seperlunya, sesuai kebutuhan. Kamu sendiri yang paling tahu kebutuhanmu dan bijaklah mengatur keuanganmu.