Berita

Uang Beredar Mei 2020 Naik 10,4%, Ekonomi Semakin Baik?

helicopter-money

Ajaib.co.id – Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar dalam arti luas (M2) pada bulan Mei 2020 mengalami peningkatan. Posisi M2 pada bulan lalu sebesar Rp 6.468,2 triliun atau tumbuh 10,4% yoy.

Berdasarkan faktor yang mempengaruhinya, peningkatan M2 pada Mei 2020 disebabkan oleh peningkatan aktiva luar negeri bersih serta ekspansi operasi keuangan pemerintah.

“Aktiva luar negeri bersih pada Mei 2020 meningkat sebesar 18,2 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan pada April 2020 sebesar 15,8 persen (yoy),” terang Kepala Departemen Komunikasi – Direktur Eksekutif Bank Indonesia (BI), Onny Widjanarko seperti diberitakan Liputan6.

Secara terperinci, pertumbuhan M1 meningkat, dari 8,4% yoy pada April 2020 menjadi 9,7% yoy pada bulan laporan. Hal Ini dipengaruhi oleh meningkatnya giro rupiah yakni dari 9,4% yoy menjadi 16,4% yoy karena meningkatnya saldo giro rupiah milik nasabah korporasi maupun perorangan.

Di sisi lain, pertumbuhan dana float (saldo) uang elektronik yang diterbitkan bank kembali turun, yaitu 26,7% yoy atau lebih dalam jika dibandingkan dengan penurunan bulan sebelumnya yang sebesar 14,8% yoy.

Sementara uang elektronik yang memiliki pangsa pasar 0,14% terhadap M1, tercatat sebesar Rp 2,2 triliun pada Mei 2020. Sedangkan posisi uang kartal di masyarakat pada bulan Mei 2020 tercatat Rp 685,0 triliun atau tumbuh hanya 1,4% yoy, melambat jika dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 7,0% (yoy).

Uang Beredar Meningkat, Kredit Mei Hanya Tumbuh 2,4%

Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) mencapai Rp 6.468,2 triliun pada Mei 2020, tumbuh 10,4% secara tahunan (year on year/yoy) dan tumbuh 8,6% dibandingkan bulan sebelumnya (yoy). Bersamaan dengan itu, penyaluran kredit pada Mei 2020 tumbuh 2,4% (yoy), melambat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 5,1% (yoy).

“Akselerasi pertumbuhan M2 disebabkan peningkatan seluruh komponennya, baik uang beredar dalam arti sempit (M1), uang kuasi, maupun surat berharga selain saham,” ujar Onny seperti diberitakan investor.id, Selasa (30/6).

Selain itu, kata Onny, keuangan pemerintah mengalami ekspansi sejalan dengan peningkatan tagihan bersih kepada pemerintah pusat dari 1,7% (yoy) pada April 2020 menjadi 11,0% (yoy) pada Mei 2020.

“Di sisi lain, penyaluran kredit pada Mei 2020 tumbuh 2,4% (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 5,1% (yoy),” ujar dia.

Artikel Terkait