Saham

Turun Drastis, Bagaimana Prediksi Emas Hari ini & Kapan Bersinar Lagi?

Turun Drastis, Kapan Harga Emas Bersinar Lagi?

Harga emas di awal September 2019 mengalami penurunan, bahkan hingga Rp21.000 dalam kurun waktu lima hari. Padahal, harga logam mulia ini sempat menyentuh di angka tertinggi, yakni Rp775.000 per gramnya.

Pada 10 Semptember 2019, harga emas batangan yang dijual PT Aneka Tambang (Antam) dijual di angka Rp754.000 per gramnya. Bagaimana prediksi emas hari ini? Sebelum menjawab pertanyaan itu, kita ketahui dulu fakta mengenai harga emas di Indonesia.

Tekanan Awal bagi Emas

Meredanya tensi geopolitik di Hong Kong, Italia, dan Inggris menjadi awal tekanan bagi emas. Menyandang status sebagai aset aman (safe haven), emas tentunya sangat diuntungkan jika terjadi gejolak politik di negara-negara yang memiliki pengaruh ke dunia finansial global. Selain itu, perang dagang antara Amerika Serikat dengan China menjadi penyebabnya. 

Terlebih, tensi perang dagang kedua negara besar ini semakin mereda. Sebab, pada Oktober tahun ini, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan Presiden China, Xi Jinping dijadwalkan bertemu untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.

Kendati bakal bertemu, pertemuan Donald Trump dengan Xi Jinping pada Oktober mendatang dinilai investor akan membuat harga emas belum akan naik lagi. Sebab, dari pertemuan tersebut ada potensi meredakan tensi perang dagang antara Amerika Serikat dengan China. Hal ini akan turut mempengaruhi harga emas meredup.

Kapan Harga Emas Berkilau Kembali?

Pertanyaan ini sering kita dengar akhir-akhir ini. Peneliti INDEF Bhima Yudhistira mengatakan, harga emas akan kembali naik jika pertemuan Donald Trump dan Xi Jinping batal terlaksana.

Jika pertemuan gagal mencapai konsensus maka ketidakpastian global akan naik lagi dan emas diburu investor. Apalagi ada prediksi di 2020 akan terjadi resesi ekonomi di Amerika Serikat,” kata Bhima, dikutip dari Detik.

Oleh karena itu, Bhima menilai saat ini adalah waktu yang tepat bagi investor untuk membeli emas sebagai aset aman di tengah kondisi global yang tidak pasti. Sebab, jika pertemuan dua petinggi negara itu tidak terjadi ada potensi harga emas kembali naik.

Emas Sebagai Ladang Investasi

Sementara Direktur Riset CORE Indonesia, Piter Abdullah mengatakan para investor akan kembali memilih emas sebagai ladang investasi jika risiko ketidakpastian global terus terjadi.

Emas adalah salah satu bentuk investasi yang paling aman. Investor akan memilih emas ketika risiko (global) sudah demikian tinggi,” jelas Piter.

Piter menilai bahwa kondisi penurunan harga logam mulia ini terjadi karena banyaknya aksi jual oleh investor usai mendengar adanya pertemuan Donald Trump dengan Xi Jinping.

Kalau harga emas cenderung turun artinya permintaan emas turun dan itu disebabkan investor beranggapan risiko tidak begitu tinggi,” katanya.

Data tenaga kerja Amerika Serikat terdiri dari tiga item, penyerapan tenaga kerja di luar sektor pertanian (Non-Farm Payroll/NFP), rata-rata upah per jam, dan tingkat pengangguran. NFP dirilis mengecewakan, sebanyak 130.000 orang, lebih rendah dari sebelumnya 164.000 orang, juga lebih rendah dari prediksi di Forex Factory sebesar 165.000 orang.

Harga emas sempat menguat merespon data tersebut, tapi pada akhirnya kembali melemah setelah ketua bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed), Jerome Powell, menilai data tenaga kerja masih cukup kuat. Lalu bagaimana prediksi emas hari ini? Hingga hari ini 22 Oktober 2019, harga emas masih turun dan kini menginjak Rp752.000 per gramnya, turun Rp4000 dari harga emas kemarin.


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait