Ekonomi

Tujuan Kebijakan Moneter Serta Pengaruhnya Terhadap Ekonomi

Kebijakan moneter
Kebijakan moneter

Ajaib.co.id – Banyak faktor dari diadakannya tujuan kebijakan moneter, sebab perekonomian yang baik terjadi dari kebijakan moneter yang baik dari suatu negara. Dilihat dari berita ekonomi hari ini, tentu tidak salah pemerintah menerapkan kebijakan moneter demi kestabilan perekonomian negara.

Sebenarnya, sangat sulit mengatur laju ekonomi di sebuah negara, terlebih lagi untuk negara-negara yang menganut mata uang dunia. Kalau dipikir-pikir, tidak masuk akal mengikuti mata uang dunia padahal Indonesia memiliki mata uang sendiri. Akan tetapi, melihat banyaknya produk yang harus diimpor, hal tersebut menjadi sangat masuk akal.

Mengingat krisi moneter pada tahun 1997 yang terjadi pada Asia, tentu Indonesia tidak ingin mengulang hal serupa. Terutama ketika pandemi masih menerpa Indonesia serta dunia. Mengatur keuangan negara menjadi salah satu cara untuk tetap bertahan dalam masa pandemi ini. Demi kebaikan negara dan rakyat Indonesia.

Stabilnya perekonomian negara bisa dilihat dari stabilnya harga melalui tingkat inflasi yang terkontrol. Kita tahu, inflasi setiap tahunnya naik. Itulah tujuan kebijakan moneter, agar inflasi dapat dikendalikan.

Arti Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter adalah kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatur tingkat pertumbuhan jumlah uang yang terjadi di suatu negara. Hal ini dilakukan untuk menjaga kestabilan ekonomi negara.

Pemerintah mengatur jumlah uang yang beredar di pasaran, demi menjaga nilai mata uang.  Jumlah uang yang beredar harus cukup dan tidak boleh terlalu besar. Tugas ini dilakukan oleh bank sentral yakni Bank Indonesia.

Tanpa Kebijakan Moneter Perekonomian Tidak Stabil

Demi mencapai kestabilan ekonomi, pemerintah bisa menaikkan dan menurunkan jumlah uang yang beredar. Inilah jawaban atas pertanyaan-pertanyaan kita selama ini, kenapa pemerintah tidak mencetak uang sebanyak-banyaknya tanpa harus utang ke negara lain. Selain itu dengan mencetak uang yang banyak pun bisa mensejahterakan masyarakat. Ternyata pemikiran tersebut tidak benar.

Cara di atas tidak bisa diterapkan. Bisa kamu bayangkan apabila setiap warganya mendapat pesangon atau uang dari negara dengan jumlah yang banyak, akan banyak hal terjadi. Contoh kecilnya masyarakat akan malas bekerja, sebab sudah dijamin oleh negara. Di saat itulah, para petani enggan menanam padi, warung-warung tidak akan ada nasi dan lauk pauk lainnya.

Pada dasarnya, setiap manusia saling bergantung sama lain. Kamu membutuhkan petani, ojek, tukang listrik, dan profesi lainnya. Jika setiap warganya mendapatkan uang secara gratis tanpa bekerja, maka mereka akan berhenti dari profesi tersebut.

Pada akhirnya, negara akan bangkrut sebab nilai mata uang menjadi murah dan masyarakat kekurangan bahan pangan dan hal lainnya. Pada dasarnya, kekayaan negara bukan sekadar dari berapa banyak uang yang dihasilkan, tetapi berapa besar nilai uang tersebut. Itulah kenapa negara membutuhkan kebijakan moneter.

Dari kasus di atas, kamu bisa mempelajari bahwa mengatur keuangan negara itu teramat sulit dan kompleks. Belum lagi menjaga keseimbangan mengenai jumlah uang yang harus dicetak dan tidak. Contoh lainnya seperti bermain sepak bola; hanya ada satu bola untuk diperebutkan, sebab dengan demikian permainan akan berjalan. Bila setiap pemain memiliki bola, maka tidak akan ada permainan.

Tujuan Kebijakan Moneter

Untuk lebih jelasnya tentang tujuan kebijakan moneter bisa kamu pelajari dari penjelasan di bawah ini.

1.     Inflasi

Dengan adanya kebijakan moneter bisa menargetkan tingkat inflasi yang setiap tahun naik. Tentu, diharapkan dengan adanya kebijakan ini nilai inflasi tidak akan berbeda jauh dari tahun sebelumnya dan memungkinkan untuk turun.

Sehat tidaknya perekonomian negara dilihat dari persentase inflasi. Inflasi yang rendah bisa menjadi tolak ukur, akan tetapi apabila inflasi tinggi diharapkan kebijakan ini mampu mengatasinya.

Naiknya inflasi berpengaruh pada banyak aspek dan yang paling dirugikan yakni rakyat menengah ke bawah. Nilai uang menjadi tidak berharga dan barang-barang menjadi mahal.

2.     Pengangguran

Seperti pembahasan di atas, tujuan kebijakan moneter salah satunya adalah menekan pengangguran. Dengan meluasnya uang yang tak terkontrol akan menimbulkan banyak pengangguran. Pasokan uang yang tinggi memberikan dorongan kepada banyak hal, sebagai contoh lain yakni orang cenderung membuka pasar usaha sendiri.

Pada saat perekonomian stabil pengusaha akan mengadakan barang dan jasa sehingga akan muncul investasi. Dengan adanya investasi, akan menambah lapangan kerja baru sehingga memperluas kesempatan kerja untuk masyarakat.

3.     Nilai Mata Uang

Bank sentral memiliki otoritas untuk mengatur peredaran uang. Bank Indonesia (BI) bisa saja mencetak banyak uang, tetapi nilai mata uang akan menjadi rendah daripada negara lain. Hal ini bisa berdampak buruk bagi bangsa Indonesia. Bisa-bisa, karena nilai mata uang rendah bangsa Indonesia bisa terbeli oleh bangsa lain.

Bank sentral pun mengatur jumlah giro wajib minimum yang boleh dipegang oleh bank komersial. Dengan begitu, bank sentral tetap bisa mengatur jumlah uang yang beredar di pasaran.

Bank Indonesia pun bisa menjual atau membeli surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah untuk memengaruhi jumlah uang yang beredar. Misal, bank sentral membeli obligasi pemerintah. Dampaknya bank Indonesia memperoleh banyak uang untuk digunakan meningkatkan pinjaman dan uang yang beredar di pasaran.

Sudah jelas kebijakan moneter sangat berpengaruh besar pada perekonomian bangsa Indonesia. Tak hanya itu saja, kebijakan moneter pun berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat dan kuatnya bangsa Indonesia di mata dunia.

Kestabilan perekonomian sebuah negara menjadi hal yang wajib dijaga, sebab negara pun bisa bangkrut layaknya perusahaan. Tentu, kamu tidak mau mengalami apa yang dialami oleh negara Venezuela. Dengan terwujudnya tujuan kebijakan moneter, diharapkan perekonomian akan stabil dan bisa mensejahterakan rakyat.

Artikel Terkait