Reksa Dana

Tren Masih Positif, Berinvestasi Reksa Dana Tak Pernah Rugi

Semua orang yang bergerak dalam bidang bisnis maupun berinvestasi selalu berharap meraih keuntungan semaksimal mungkin. Segala daya upaya dikerahkan agar tak pernah rugi barang satu kali pun. Karena itulah berbagai saran dan ulasan tips dan trik berbisnis selalu dicari.

Untuk alasan yang sama pula maka jasa konsultan keuangan mahal harganya. Berbagai seminar bisnis dan keuangan tempat berbagi ilmu selalu laris manis diburu meskipun harga tiketnya selangit. Orang-orang ingin mendapatkan cara terbaik agar mereka bisa memaksimalkan profit sekaligus menekan potensi kerugian apapun.

Dalam dunia investasi, agaknya sulit mendapatkan keuntungan tanpa pernah merugi. Hal ini karena prinsip dasar berinvestasi yakni keuntungan yang didapat sebanding dengan risikonya. Tentunya risiko yang dimaksud ialah kemungkin kamu kehilangan uang yang ditanamkan tersebut.

Semakin berani kamu menaruh uangmu pada instrumen investasi dengan risiko tinggi maka semakin besar peluangmu mendapatkan untung. Sebaliknya, jika kamu bermain terlalu aman maka kamu tetap bisa meraih untung namun tidak seprogresif investor lainnya.

Pertanyaannya, adakah investasi yang memastikan kamu tak pernah rugi namun terus mendapatkan keuntungan? Jawabannya ada, investasi itu bernama reksa dana.

Mengapa Berinvestasi Reksa Dana Tak Pernah Rugi?

Menguatnya pasar obligasi memberikan dampak positif bagi kinerja reksa dana di penghujung tahun 2019. Tentu hal ini sulit dipercaya, tapi pasar modal tanah air masih bergerak ke arah tren yang positif. Seperti dikutip dari Kontan, Direktur Batavia Prosperindo Yulius Manto mengatakan, masa depan reksa dana terproteksi masih aman terkendali.

Hal ini karena fitur dividen alias pembagian laba keuntungan yang ditawarkan reksa dana masih bisa diterima nasabah secara reguler. Belum lagi ditambah dengan harga obligasi yang memiliki potensi upside (perkiraan peningkatan nilai saham di masa depan). Sentimen positif dari ekspektasi penurunan suku bunga acuan akan berdampak positif terhadap obligasi maupun saham.

Dengan begitu, obligasi menjadi semakin menarik, karena hubungan langsung antara yield (persentase keuntungan) dan suku bunga mampu mendorong harga obligasi untuk terus bergerak naik. Tentunya, produk reksa dana yang masih terproteksi menjadi hal yang menarik di pasar investasi. Dengan kebutuhan masyarakat yang tinggi, dividennya tetap membuat investor bisa menerima arus kas, meski kondisi pasar sedang naik atau turun.

Seperti diketahui, ada banyak jenis reksa dana yang bisa kamu kenal, seperti Reksa Dana Saham, Reksa Dana Tetap, Reksa Dana Campuran, dan Reksa Dana Pasar Uang, yang masih bebas pajak atau mendapat relaksasi pajak nol persen. Semua jenis reksa dana tersebut masih menarik di pasar.

Berdasarkan data yang kami kutip dari Infovesta Utama per tanggal 31 Juli 2019, rata-rata kinerja reksa dana saham berada di angka 3,13%sejak awal tahun. Sedangkan kinerja reksa dana jenis lain, seperti rata-rata kinerja reksa dana campuran berhasil tumbuh 4,04% di periode yang sama dan rata-rata kinerja reksa dana pasar uang tumbuh 3,05%. Sementara rata-rata kinerja reksa dana pendapatan tetap naik 6,36%.

Salah satu produk reksa dana saham yang unggul adalah reksa dana HPAM Smart Beta Ekuitas, yang berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja sebesar 15,38% lebih unggul dari kinerja IHSG yang tumbuh 3,16% hingga Juli 2019.

Belum lagi, Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) Kementerian Keuangan baru saja memberi kabar bahagia bagi investor pemula yang ingin mencoba berinvestasi di reksa dana. Otoritas pajak memberlakukan tarif pajak nol persen bagi para investor reksa dana.

Rencana mengenai berinvestasi di reksa dana bebas pajak akan diberlakukan sampai tahun 2020. Setelah itu, tarif pajak bakal dikenakan hingga 10%. Tentunya, ini menjadi kesempatan emas bagi para investor muda dan investor pemula untuk memulai hal berguna.

Tarif pajak nol persen bagi investasi reksa dana ini seperti sebuah rangsangan dari pemerintah. Relaksasi yang diberikan otoritas pajak merupakan upaya untuk menjalankan visi misi pemerintah yang saat ini tengah memperkuat pembangunan infrastruktur di berbagai wilayah Indonesia.

#Beragam Jenis Risiko Reksa Dana

Investasi reksa dana punya banyak kelebihan khususnya bagi investor pemula seperti kamu. Namun jika selama ini sudah kenyang dengan ulasan positif mengenai instrumen keuangan ini maka sebaiknya kenali lebih jauh pula soal risikonya. Dengan memahami benar profil risikonya kamu bisa lebih bijak lagi mengambil keputusan terkait investasimu.

Investasi reksa dana bukan hanya memiliki 2 risiko namun banyak, tergantung dari mana kamu melihatnya. Ajaib sengaja menyusun berbagai jenis risiko reksa dana yang mungkin kamu hadapi.

1. Risiko Likuiditas

Hal ini diakibatkan pembayaran hasil penjualan kembali unit penyertaan reksa dana tidak dibayarkan oleh manajer investasi pilihanmu. Hal ini salah satunya karena fluktuasi pasar modal dan harga saham atau reksa danamu ambruk. Ketika aset dalam portofolio reksa dana sulit dicairkan maka sulit pula bagi manajer investasi untuk menjualnya kembali dan memberikan dana bagi investor.

2. Risiko Wanprestasi

Kamu juga mungkin memiliko risiko wanprestasi yaitu hilangnya nilai investasi karena para pihak yang terkait tidak bisa memenuhi isi kontraknya. Janji yang disampaikan pada saat transaksi sebelumnya tidak dapat dipenuhi karena berbagai hal. Untuk meminimalisasi risiko ini mungkin kamu bisa mencari tahu lebih banyak soal bank kustodian dan manajer investasi yang mengelola instrumen investasi reksa danamu.

3. Risiko Berkurangnya NAB

Risiko reksa dana lain yang tak banyak disadari orang namun nyata adanya adalah berkurangnya nilai aktiva bersih (NAB). Hal ini merupakan bagian dari risiko pasar karena bisa terjadi akibat menurunnya harga aset yang ada di dalam portofolio reksa dana tersebut. Faktor lain yang juga berpengaruh adalah penurunan harga aset dalam portofolio, stabilitas politik suatu negara, bencana alam, tingkat suku bunga acuan, kondisi ekonomi global dan kinerja perusahaan yang tidak maksimal.

4. Risiko Manajer Investasi

Investasi ini juga memiliki risiko manajer investasi karena memang pengelolaanya sepenuhnya bergantung pada kemampuan dan keahlian pihak ini. Kamu sebagai orang yang awam di dunia investasi mempercayakan danamu sepenuuhnya untuk mendapatkan hasil maksimal. Tidak jarang manajer investasi memiliki kinerja yang butuk sehingga risiko kerugian yang kamu tanggung juga cukup besar.

Pada akhirnya, tidak ada investasi yang menguntungkan tanpa risiko sama sekali. Prinsipnya adalah semakin besar keuntungannya maka semakin tinggi pula risikonya. Reksa dana sendiri memiliki risiko yang cukup rendah jika dibandingkan valuta asing atau saham.

Kesuksesan dalam berinvestasi membutuhkan kedisiplinan karena tidak ada pihak yang mengingatkan investor. Jika lupa, kamu bisa kehilangan momentum besar.

Berbeda dengan asuransi yang mewajibkan nasabah untuk membayar premi secara rutin, reksa dana tidak ada kewajiban menyetorkan uang secara rutin. Namun di investasi ini, kamu harus berinisiatif dengan bantuan program auto invest (investasi secara otomatis).

Program ini bisa diatur secara otomatis setiap bulan. Nantinya, setiap bulan uang kamu di rekening secara otomatis akan dipotong untuk diinvestasikan.

Dengan program auto invest membuat pemodal tidak perlu khawatir akan lupa berinvestasi karena sistem secara otomatis memotong saldo rekening investor dalam jumlah yang telah ditentukan untuk dijadikan modal investasi.

#Potensi Kerugian Investasi Reksa Dana

Investasi reksadana, apakah aman? Barangkali ini adalah pertanyaan pertama yang muncul di benak kamu, para investor pemula. Kebingungan kamu ini wajar kok, masyarakat Indonesia memang masih belum awam dengan produk investasi, termasuk reksa dana. Pasalnya, tingkat inklusi keuangan di Indonesia masih jauh di bawah target yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yakni di angka 75 persen.

Pada tahun 2019, OJK mencatat capaian tingkat literasi dan inklusi keuangan Indonesia hanya berhasil mencapai angka 65 persen saja. Meski begitu, ini adalah kemajuan pesat dibanding capaian 49 persen yang tercatat di tahun 2017.

Hampir setiap jenis investasi memiliki risikonya sendiri-sendiri. Sulit untuk berharap tak pernah rugi dan cuan terus. Hal ini adalah hal yang sulit dihindari, tapi dapat kamu tanggulangi. Perlu kamu ketahui, investasi reksa dana juga banyak jenisnya. Terdapat setidaknya empat jenis reksa dana yang dapat kamu pilih.

Jenis-jenis tersebut antara lain: reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, reksa dana pasar saham. Masing-masing jenis reksa dana ini memiliki karakteristik serta kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Jika kamu bingung menentukan jenis mana yang paling pas kamu pilih untuk berinvestasi, kamu wajib mengetahui profil risiko dirimu terlebih dahulu.

Dengan mengetahui profil risiko, kamu dapat menentukan jenis investasi reksadana mana yang paling cocok kamu ambil dengan memperhitungkan besaran return (keuntungan) dibandingkan dengan tingkat risiko yang mampu kamu emban.

Tingkat risiko setiap orang berbeda-beda. Dalam berinvestasi, tingkat risiko kita akan berbanding lurus dengan return yang kita dapatkan. Prinsip investasi paling umum adalah high risk, high return yang juga bermakna bahwa sebesar apa keuntungan yang akan kita dapatkan bergantung pada sebesar apa kita berani mengambil risiko.

Sebagai investor, umumnya profil risikomu akan terbagi ke dalam tiga kategori: tipe konservatif, tipe moderat, serta tipe agresif. Ingat, akan selalu ada jenis investasi reksadana yang cocok untuk investor dengan tipe profil risiko yang berbeda. Asalkan, kamu betul-betul memahami syarat-syarat awal yang harus dipenuhi untuk investasi reksa dana.

Tidak perlu takut lagi untuk berinvestasi di reksa dana. Selain diawasi oleh OJK, reksa dana juga memudahkan investor pemula karena ada tenaga profesional yang akan membantu kamu memilih dan mengelola produk investasi yang terbaik bagi kamu. Jangan berhenti mencari tahu lebih dalam tentang reksa dana untuk semakin memantapkan dirimu untuk menjadi investor yang cerdas dan bijaksana! Selamat berinvestasi dan mendulang untung!

Karena hal itulah, berinvestasi di reksa dana masih sangat menjanjikan di pasar. Bahkan, pergerakan reksa dana ini terus mengarah ke sisi tren positif. Segera lakukan investasi reksa dana karena dijamin kamu tak pernah rugi melakukannya.


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait