Ajaib.co.id – Siapa yang tidak kenal Kevin Aprilio? Musisi muda dan tampan yang telah resmi menikah pada Oktober 2020 lalu. Belum lama ini Kevin Aprilio dan Vicy Melanie ini menceritakan romantisme dan perjuangan mereka sebelum menikah. Kevin Aprilio pun sempat memberikan pengakuan yang sangat mengejutkan banyak pihak. Ia mengaku jika pernah terjebak utang hingga Rp 17 Miliar dari investasi perdagangan valuta asing atau Forex.
Forex termasuk salah satu jenis investasi yang jika dilakukan dengan benar bisa memberikan keuntungan yang sangat menjanjikan. Jika memang seperti itu, lantas apa yang sebenarnya terjadi pada anak dari musisi Addie M.S. dan Memes ini? Sehingga ia sampai bangkrut gara-gara Forex.
Kevin Aprilio Bangkrut karena Forex
Pengakuan Kevin yang diunggah di kanal YouTube Insert TRANSTV Official pada 26 Januari 2017, Kevin Aprilio menjelaskan bahwa Tommy Simanungkalit, yang merupakan suami dari teman ibunya yang mengenalkannya pada trading Forex ini.
Diiming-imingi dengan imbal hasil tetap sebesar 5% setiap bulannya, membuat Kevin tertarik untuk menyetorkan sejumlah uang. Setelah merasakan cuan yang dijanjikan, tanpa berpikir panjang Kevin lantas mengajak keluarga dan koleganya untuk ikut investasi Forex ini.
Dengan menjadikannya sebagai perantara atau middle man. Kevin lantas menerima sejumlah besar uang dari orang terdekatnya untuk disetorkan. Sayangnya, bukannya menghasilkan jumlah uang yang lebih besar, justru sebaliknya, uang tersebut justru hilang entah kemana.
Merasa bertanggung jawab atas kerugian tersebut, Kevin pun dengan terpaksa sampai berutang hingga Rp 17 M untuk mengembalikan semua uang tersebut. Meskipun pada dasarnya semua kesalahan tidak terletak padanya.
Padahal menurut pengakuan Kevin, uang Rp17 miliar tersebut di luar kerugian yang juga ditanggungnya. Sebab untuk dirinya sendiri, Kevin mengaku telah kehilangan uang hingga Rp8 miliar dan membuat dirinya terlilit utang.
Sejatinya trading Forex atau Foreign Exchange atau investasi valuta asing merupakan transaksi jual beli mata uang asing dan termasuk salah satu pasar finansial terbesar di dunia. Jika dipahami sebenarnya apa yang dialami oleh Kevin Aprilio ini lebih ke penipuan.
Artinya bukan berarti trading Forex yang menjanjikan keuntungan besar hanyalah omong kosong belaka. Terbukti banyak cerita sukses dari orang-orang yang melakukan trading Forex. Nah, agar Anda tidak mengalami nasib seperti Kevin, tips trading Forex untuk pemula ini bisa Anda jalankan.
Tips Trading Forex agar Tidak Bangkrut
Belajar dari pengalaman Kevin di atas, ada baiknya untuk mempelajari trading Forex supaya tidak mengalami nasib yang sama. Sebab trading forex termasuk salah satu bentuk instrumen investasi dengan risiko tinggi. Namun di sisi lain memiliki potensi untung yang tinggi pula. Hukumnya masih tetap sama, high risk high return.
1. Pelajari trading forex lewat akun demo
Trading forex sebaiknya dilakukan dengan menjadi nasabah pialang (broker) berjangka. Selama ini setiap broker selalu menyediakan akun demo agar para calon nasabah bisa belajar terlebih dahulu bagaimana cara trading forex. Cara kerja dari trading forex adalah jual beli pasangan mata uang. Sebagai contohnya Euro berpasangan dengan Dolar Amerika Serikat disimbolkan EUR/USD.
Sementara itu ada tiga faktor yang bisa menggerakkan pasangan mata uang tersebut. Fundamental negara AS dan zona Eropa, faktor teknikal, dan sentimen pasar. Oleh sebab itu menjadi hal yang sangat penting untuk belajar dan memahami faktor-faktor tersebut sebelum Anda mulai trading forex.
2. Memilih broker yang tepat
Pemilihan broker menjadi hal yang sangat krusial. Oleh sebab itu ada baiknya untuk memilih broker yang terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi atau Bappebti. Pasalnya broker-broker tersebut merupakan broker resmi dan teregulasi.
Selain itu para broker di sana juga sudah terikat dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2011 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari potensi penipuan dalam trading forex seperti yang pernah dialami oleh Kevin Aprilio.
Selain itu, jangan lupa untuk memahami berbagai dokumen yang diberikan oleh broker trading forex sebelum Anda memutuskan menjadi nasabahnya. Pilihlah broker yang sekiranya bisa memberikan keuntungan yang realistis.
3. Siapkan modal yang sesuai
Modal yang dibutuhkan dalam trading forex bervariasi. Mulai dari jutaan hingga miliaran. Nah, berkaca pada kasus yang dialami Kevin, ada baiknya modal yang ditetapkan haruslah sesuai. Sesuai yang dimaksud di sini adalah sesuai dengan kemampuan Anda menerima kerugian.
Ingat sekali lagi, investasi seperti trading forex ini high risk high return. Artinya modal investasi yang ditanamkan bisa habis hingga menjadi nol. Sebaliknya, keuntungan yang bisa didapatkan juga tidak terbatas.
4. Cut loss, cut loss, dan cut loss
Kebanyakan para trader mengalami kerugian besar akibat terlalu takut mengambil risiko. Ingat, pasar forex bergerak sangat dinamis. Arah pergerakannya bisa berubah hanya dalam hitungan menit. Oleh sebab itu butuh kesiapan mental untuk melepas posisi yang salah (cut loss) supaya terhindar dari kerugian yang lebih besar lagi.
Ingat juga, tidak ada trader yang selalu memperoleh untung. Bahkan trader kelas dunia yang kini bisa menghasilkan jutaan dolar sekalipun pasti pernah mengalami kerugian. Dan transaksi forex bisa dilakukan berkali-kali tergantung besaran jumlah modal yang ditanam. Artinya jangan sampai satu kerugian kecil menggagalkan peluang Anda meraih untung dari transaksi-transaksi selanjutnya.
Pada saat Anda salah posisi dan selalu cut loss, yang terpenting saat trading forex adalah money management. Buatlah bagaimana kerugian dari beberapa transaksi bisa ditutup hanya dengan satu kali transaksi yang untung.
Saat ini pun sudah banyak sekali literatur yang bisa menjelaskan money management. Broker-broker di Indonesia pun biasanya memiliki divisi edukasi yang mengajarkan bagaimana money management dan strategi trading forex yang bagus sesuai dengan kondisi pasar.
Yang paling penting dari itu semua adalah sebelum melakukan trading forex, selalu pahami terlebih dahulu bagaimana cara kerja dan risikonya. Tujuannya agar Anda terhindar dari kerugian yang besar. Dengan demikian Anda tidak akan bernasib sama seperti yang dialami oleh Kevin Aprilio.