Bisnis & Kerja Sampingan

Tips Menentukan Nama Brand untuk Bisnismu Agar Mudah Dikenal

tips menentukan nama brand

Ajaib.co.id – Memilih nama brand tidak bisa asal-asalan. Perlu mencari nama yang mudah diucapkan, gampang untuk diingat namun juga memiliki makna akan identitas usaha tersebut. Oleh karena itu, redaksi Ajaib akan membagikan tips menentukan nama brand agar bisnismu bisa lebih mudah untuk dikenal.

Memilih nama brand mungkin jadi salah satu hal yang paling menantang dalam membangun bisnis. Walau terkesan sepele, nama adalah bagian dari identitas brand yang bisa menentukan arah bisnis di tengah persaingan ketat dengan kompetitor. Nama brand yang unik bisa jadi daya tarik sendiri untuk menarik pasar.

Bahkan banyak pula yang percaya diri untuk memulai bisnis dengan brand yang cenderung nyeleneh dan absurd. Kecenderungannya, pemilihan nama untuk produk biasanya disesuaikan dengan tren yang sedang berlaku di masyarakat.

Misalnya saja brand kopi lokal yang saat ini mengambil tema kegalaun. Mulai dari Kopi Kenangan, Janji Hati sampai dan banyak lagi lainnya yang serupa walau tak sama. Pemilihan nama itu biasanya dianggap cocok untuk targer konsumennya karena dinilai catchy dan jelas menarik perhatian.

Bingung Cari Nama Brand Untuk Bisnismu? Coba Trik Berikut ini

Ketika ingin berbisnis produk maupun jasa, biasanya orang fokus pada persiapan bahan baku seoptimal mungkin. Kerapkali banyak yang melupakan untuk memilih nama brand yang unik. Padahal nama produkmu ibaratnya adalah cover majalah untuk menarik perhatian calon pembeli.

Saking pentingnya nama brand yang kuat, ingatkah kamu akan kasus sengketa brand yang belum lama ini terjadi? Perebutan hak nama terjadi antara dua bisnis ayam geprek terkait nama Bensu. Konflik ini terjadi antara artis Ruben Onsu dan pengusaha Benny Sudjono.

Setelah berlangsung cukup lama, Ruben yang sempat mengajukan tuntutan ke Mahkamah Agung untuk bisa mendapatkan hak paten dari merek Geprek Bensu memang harus menelan pil pahit setelah mendapat penolakan. Pasalnya bisnis milik Benny Sudjono dinilai lebih berhak menggunakan brand tersebut.

Meskipun proses yang lama dan berbelit-belit serta biaya yang tidak sedikit, hal ini jelas menunjukkan bahwa nama yang disandang suatu brand sangat penting bagi keberlangsungan usaha. Nah, kalau kamu sudah paham itu maka saatnya kamu mencari nama yang benar-benar pas untuk usaha yang akan kamu rintis.

Berikut adalah beberapa tips menentukan nama brand yang dirangkum redaksi Ajaib untuk membantu kamu yang mungkin memerlukannya.

Tipe Nama Brand

Nama brand punya beberapa tipe yang bisa kamu jadikan sebagai panduan, termasuk melihat contoh penggunaan dari brand yang sudah ada sebelumnya.

Nama Asal

Brand yang menggunakan nama asal biasanya berangkat dari sejarah perusahaan atau dari sosok yang penting di dalam perusahaan tersebut. Contoh dari perusahaan yang menggunakan nama asal adalah Adidas yang berasal dari kependekan dari nama pendiri Adolf (“Adi”) Dassler. Johnson & Johnson juga jadi salah satu perusahaan yang menggunakan nama pendiri sebagai brand, Robert Wood Johnson, James Wood Johnson, dan Edward Mead Johnson.

Nama Deskriptif

Nama deskriptif merupakan nama brand yang kadang dilihat sebagai opsi terakhir, namun cocok dengan bisnis yang dijalankan. Tipe bisnis yang cocok menggunakan nama deskriptif adalah bisnis yang spesifik sehingga orang-orang bisa langsung menangkap fungsi hanya dari namanya saja. Contoh bisnis yang menggunakan nama deskriptif adalah Google Maps, Burger King, dan 7-Eleven.

Nama Akronim

Nama bisnis yang menggunakan akronim atau singkatan ini banyak sekali ditemui baik di Indonesia maupun brand kelas dunia. Namun, percaya atau tidak nama akronim sebagai brand sebaiknya dihindari karena tidak punya emosi dan citra, hanya dilambangkan oleh huruf.

Contoh bisnis yang menggunakan nama akronim adalah 3M (kependekan dari “Minnesota Mining and Manufacturing”), IBM (kependekan dari International Business Machines), atau IKEA (Ingvar Kamrad Elmtaryd Agunnaryd) yang merupakan kependekan dari nama pendiri dan tempat tinggalnya.

Nama Playful

Nama playful bisa dipilih sebagai brand karena biasanya punya nuansa yang menyenangkan dan mudah diingat. Kekurangannya, tidak semua industri bisa menggunakan nama ini karena mungkin akan kurang cocok dengan brand identity yang diusung.

Contoh brand yang menggunakan nama playful adalah Monster Energy, brand minuman berenergi yang dikenal melalui kerjasama dengan para atlet dan musisi.

Nama Invented

Nama invented adalah jenis nama yang memang sengaja dibuat dan kadang terasa fiksional. Namun jenis nama ini adalah pilihan yang tepat jika semua nama brand yang kamu pikirkan sudah diambil brand lain. Contoh brand yang menggunakan nama invented adalah Kodak, Haagen Dazs, Xerox, Dulux (gabungan kata ‘durable’ dan ‘luxury’) atau Nintendo Wii.

Nama Metafora

Metafora adalah salah satu cara yang juga sering dipilih untuk membuat nama bagi produk atau usaha. Menggunakan metafora berarti bisa menciptakan nama sekreatif mungkin dengan menggunakan unsur-unsur yang menggambarkannya, bisa dari legenda, mitos, atau ikon-ikon kultural.

Contoh brand yang menggunakan nama metafora adalah Jaguar (menggambarkan kecepatan dan ketangkasan), Nike (Dewa mitologi Yunani yang menggambarkan kemenangan), dan Amazon (sungai terbesar di dunia).

Pertimbangan Memilih Nama Brand

Setelah mengetahui tips menentukan nama brand berdasarkan tipenya, hal berikutnya yang perlu dilakukan adalah melakukan riset pasar. Riset pasar dilakukan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan kompetitor, mengetahui keunikan kompetitor dan keunikan brand kamu, dan pilihan produk atau brand yang mirip dengan brand milikmu.

Berikutnya, nama brand harus bisa mencerminkan target market bisnismu. Kalau bisnis kamu punya target gen z, maka nama yang dipilih bisa menggunakan istilah kekinian. Inspirasi bisa didapatkan dari buku, film, lagu, atau istilah dari TV series yang sesuai dengan target market.

Selanjutnya, kamu harus menentukan brand positioning, yaitu menempatkan diri di mata konsumen melalui keunggulan dibanding kompetitor. Jika kamu sudah punya brand positioning, nama brand yang dipilih bisa lebih mengerucut.

Eliminasi dan Uji Coba

Langkah berikutnya yang bisa kamu lakukan jika sudah mengantongi sejumlah nama potensial sebagai pilihan adalah melakukan eliminasi dan uji coba. Usahakan punya banyak pilihan sehingga jika tereliminasi kamu masih punya tabungan nama yang sudah disesuaikan dengan identitas brand-mu.

Langkah yang bisa dilakukan untuk eliminasi dan uji coba adalah:

  • Brainstorming

Lakukan brainstorming bersama teman atau keluarga yang familiar dengan bisnismu maupun tidak. Lalu ceritakan brand yang kamu buat dari segala sisi. Selanjutnya, minta partisipan untuk menandai nama yang menurut mereka bagus dan diskusikan alasan mengapa mereka memilih nama tersebut.

  • Eliminasi

Eliminasi dilakukan dalam 2 tahap, yaitu focus group dan legalitas. Focus group dilakukan untuk menyaring nama terbaik dari yang terbaik. Berikutnya kamu bisa cek nama-nama tersebut apakah sudah terdaftar sebagai merk dagang sebelumnya atau mengandung kata kasar yang tidak umum.

  • Uji Coba

Uji coba nama merk bisa dilihat dari berbagai indikator berikut:

  • Bagus dan jelas diucapkan di telepon
  • Tidak berpotensi salah eja atau salah tulis
  • Tidak membingungkan
  • Menggambarkan brand personality
  • Bisa diterapkan dalam URL yang belum pernah digunakan sebelumnya

Jika kamu sudah menentukan nama yang sesuai dengan identitas brand, langkah berikutnya yang bisa kamu lakukan adalah membuat logo dan turunannya, lalu mengurus Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan semua legalitas yang diperlukan dalam membangun sebuah brand.

Berbagai Kasus Sengketa yang Pernah Terjadi Untuk Memperebutkan Nama Brand

Nama brand erat kaitannya dengan hak merek suatu perusahaan. Penggunannya kemudian dipatenkan untuk menjadi identitas produk tersebut. Namun masalah seringkali muncul jika ternyata ada perusahaan lain yang menggunakan nama tersebut.

Maka di sinilah akan terjadi sengketa. Ada sejumlah sengketa atas hak merek yang pernah mencuat dan menarik perhatian publik antara lain:

Toyota Lexus vs ProLexus

Sengketa terjadi antara merek lokal dan internasional menyeret perusahaan otomotif ternama asal Jepang Toyota Jidhosa Kabushiki Kaisha dan merek lokal untuk alas kaki “ProLexus” milik Welly Karlan. Toyota yang salah satu produknya bernama Lexus, tidak terima jika ada produk lain yang menyamai nama produknya.

Welly telah mendaftarkan merek “ProLexus” kepada Ditjen HKI sejak 28 Januari 2014. Sementara Toyota dengan merek “Lexus” -nya, di Indonesia baru terdaftar di institusi yang sama per 7 Desember 2012. Dan hingga saat itu, sudah terdapat 10 merek “Lexus” yang secara resmi terdaftar di Indonesia dengan popularitas sudah bisa diperhitungkan.

Monster Energy Company vs Andria Thamrun

Perusahaan asal Amerika Serikat Monster Energy Company pada 7 November 2014 melayangkan gugatan kepada Andria Thamrun yang memiliki merek “Monster”. Merk “Monster” milik perusahaan Monster Energy Company telah terdaftar dan digunakan sejak 1992 di AS dan beberapa negara lain.

Perusahaan tersebut menyatakan keberatan terhadap merek “Monster” milik Andria juga sudah terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Dirjen Hak Kekayaan Intelektual. Hasilnya, Mahkaman Agung memutuskan menerima eksepsi Tergugat dalam hal ini Andrea Thamrun yang menyebut gugatan bersifat prematur dan kabur, karena tidak memiliki kepentingan. Otomatis dengan begitu, gugatan perusahaan AS itu tidak dapat diterima.

DC Comics vs Wafer Superman

Terakhir adalah sengketa yang terjadi antara produsen komik kenamaan asal Amerika Serikat. DC Comics dengan PT Marxing Farm Makmur dengan produk Wafer Supermen yang dimilikinya. DC Comics merupakan perusahaan pencetus tokoh hero seperti Superman, Batman, Wonder Woman, dan sebagainya.

Sengketa ini bermula ketika DC Comics hendak mendaftarkan mereknya di Indonesia pada 2017 lalu. Namun, permintaannya ditolak Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, karena sebelumnya sudah ada produk terdaftar dengan nama yang serupa.

Nama ini dimiliki Wafer Supermen milik PT Marxing Farm Makmur yang sudah terdaftar sejak 1993. Setelah diajukan ke Pengdilan Negeri, tuntutan tersebut berlanjut ke Kasasi Mahkamah Agung. Hasilnya, gugatan ditolak karena dinilai kabur dan pihak penerima kuasa telah bertindak melebihi wewenang yang diberikan pihak DC Comics.

Itu dia beberapa tips menentukan nama merk yang bisa kamu terapkan. Kalau kamu memerlukan tips lainnya terkait bisnis dan investasi, ayo rajin kunjungi Blog Ajaib yang punya ratusan artikel yang bisa jadi bahan edukasi dan inspirasi. 

Artikel Terkait