Ajaib.co.id – Meskipun banyak pembatasan aktivitas dilakukan pemerintah karena kasus Covid-19, jalur perjalanan ke beberapa negara perlahan-lahan dibuka kembali. Masyarakat yang lelah menghabiskan waktu hampir sepanjang tahun di rumah tentu ingin meregangkan kaki mereka, terlebih sebentar lagi liburan akhir tahun tiba.
Tapi bagaimana kamu bisa menjelajahi destinasi wisata ke luar kota atau luar negeri yang berpotensi menghentikan pertemuan dengan orang-orang ramah yang mungkin menularkan? Apakah pesawat terbang yang kamu naiki benar-benar terjaga kebersihannya?
Apakah pergi ke destinasi wisata memungkinkan sambil menjaga jarak? Jika kamu memilih jalur darat yang tampaknya lebih aman, apakah kamu masih bisa menggunakan toilet umum?
Seperti yang kita tahu, berlibur memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan mental. Dengan mengetahui lebih banyak tentang risiko virus corona yang nyata dan yang dirasakan dapat membantu kamu merasa lebih baik untuk merencanakan liburan akhir tahun. Berikut adalah beberapa tipsnya.
Apakah Aman Naik Pesawat?
Tantangan: Berdesakan di samping orang asing dalam pesawat terbang selama beberapa jam.
Sungguh menyenangkan mengetahui bahwa sebuah data mengatakan kejadian penularan Covid-19 di pesawat terbang sangat langka. Menurut Dr. Lin, Profesor di Harvard Medical School dan direktur Cambridge Travel Medicine Center, jika semua orang mengikuti panduan World Health Organization (WHO), risiko penularan di pesawat terbang, atau di mana pun berkurang signifikan.
Banyak orang merasa bahwa mereka sakit di pesawat terbang, tetapi kenyataannya adalah kualitas udara di pesawat terbang sebenarnya sangat bagus, jumlah udara bersih luar ruangan yang tinggi dan semua udara disirkulasi ulang melewati filter HEPA. Kamu mungkin lebih berpeluang terkena kutu busuk saat mengantre di keamanan bandara, alih-alih tertular Covid-19.
Bandara dan maskapai penerbangan berusaha meminimalkan risiko penularan di lingkungan mereka yang padat. Pembersihan intensif sekarang menjadi kebiasaan baru, pesawat sekarang dibersihkan dengan desinfektan. Beberapa maskapai penerbangan bahkan memberi tisu gratis pada penumpang.
Masker wajah adalah hal yang wajib untuk bisa naik pesawat terbang. Maskapai penerbangan mencoba untuk menempatkan penumpang agar mereka memiliki banyak ruang dengan menerapkan physcial distancing.
Suhu tubuh juga menjadi salah satu perhatian. Penumpang yang suhu tubuhnya di atas 37 derajat celcius akan dilarang naik pesawat terbang.
Selain itu, baik tujuan internasional atau domestik membutuhkan bukti tes Covid-19 yang menyatakan bahwa penumpang negatif. Beberapa destinasi melakukan pengujian penumpang, sehingga mereka harus melakukan karantina wajib selama 14 hari.
Terkadang mengharuskan kamu menyerahkan rencana karantina, mengunduh aplikasi, dan mengharuskan memakai gelang pelacak untuk memastikan kamu mengikuti aturan.
Jika destinasi liburan panjang di akhir tahun kamu menerapkan kebijakan ini, pertimbangkan untuk berangkat lebih awal atau memperpanjang periode liburan.
Apakah Aman Pergi ke Tempat Wisata?
Tantangan: Menghindari keramaian di alam bebas.
Ada banyak manfaat kesehatan berada di luar ruangan, dan risikonya pun dapat dikelola. Kuncinya adalah menjaga jarak sejauh 2 meter. Praktik yang paling baik yang dapat dilakukan di tempat wisata, seperti wisata alam, adalah menganggap bahwa orang lain adalah hewan buas, sehingga kamu perlu menjauh dari mereka.
Apakah Aman Menginap di Hotel?
Tantangan: Menjaga jarak dengan aman dan menjaga kesehatan.
Liburan akhir tahun tanpa hotel atau resort rasa-rasanya akan menjadi membosankan, tapi bagaimana memastikan menginap di hotel di tengah Covid-19 aman?
Pada umumnya, hotel yang memperlakukan pegawainya sangat baik (menyediakan masker, sarung tangan, dan memiliki protokol kesehatan) kemungkinan besar akan memperlakukan tamu dengan lebih baik.
Periksa situs hotel yang kamu pertimbangkan untuk menginap, untuk mengetahui bagaimana mereka menanggapi Covid-19. Biasanya asosiasi hotel di seluruh Indonesia memiliki pendoman menginap yang baru dan lebih aman.
Pilih tempat menginap yang memberlakukan protokol kesehatan berdasarkan rekomendasi WHO atau kajian ilmiah, dibandingkan praktik yang tidak jelas, seperti menembakkan thermogun ke pergelangan tangan.
Selain itu, cari hotel yang memasang kaca plexiglass di bagian penerima tamu yang mengharuskan stafnya memakai masker, atau di mana kamu bisa melakukan pemesanan hotel atau check-in online dan menggunakan smartphone sebagai kunci kamar.
Hindari lift dan jika memungkinkan gunakan tangga agar tubuhmu tetap aktif. Layanan kamar akan jauh lebih baik dibandingkan restoran hotel.
Kamu juga bisa berenang, dengan catatan: kolam tidak ramai dan pihak hotel membersihkan kolam secara rutin. Jika kamu pergi untuk menghabiskan liburan bersama keluarga, penting untuk menjaga jarak 2 meter dan pastikan selalu cuci tangan ketika kamu sampai dan setelah kamu meninggalkan hotel.
Apakah Aman Menggunakan Toilet Umum?
Tantangan: Tetap aman di kamar mandi yang penuh
Asumsikan toilet umum tidak disemprot desinfektan secara berkala dan sering digunakan secara umum. Ketika kamu terpaksa harus ke toilet umum saat liburan akhir tahun, pilihlah salah satu bilik dan kamar mandi yang berventilasi baik. Jika memungkinkan, selalu jaga jarak dengan orang lain.
Kebersihan tangan yang baik adalah kunci setelah menggunakan toilet umum, yang berarti mencuci dan mengeringkan tangan. Jika tidak ada sabun, gunakan hand sanitizer.
Bagaimana Dengan Orang yang Tidak Menggunakan Masker?
Tantangan: Tetap aman sambil menghormati batasan orang lain.
Mengikuti semua protokol Covid-19 membutuhkan waktu untuk membiasakan diri. Sangat mudah untuk kembali ke kebiasaan sebelum pandemi di ketika momen khusus seperti liburan akhir tahun. Bersikap baik dan pengertian mungkin akan membantu meminimalkan stres di tengah kerumunan.
Memberi contoh yang baik pada orang-orang yang abai akan protokol kesehatan adalah cara terbaik untuk memotivasi. Jika seseorang yang kamu kenal tidak memakai masker atau tidak menjaga jarak, mungkin ada baiknya untuk membahas alasan di balik tindakan mereka.
Ingatlah bahwa tidak semua orang bisa memakai masker dan kita semua manusia terkadang melupakan protokol kesehatan. Kamu bisa meminta untuk menjaga jarak kepada siapa pun, tetapi akan lebih baik jika kamu yang menjauh dari orang lain.
Ingatlah bahwa jika setiap orang bertanggung jawab terhadap diri mereka sendiri dan komunitas, maka kita semua akan lebih aman.