Ajaib.co.id – Ada hal lucu tentang persepsi diri mengenai kemampuan finansial. Selama ini banyak dari kita yang merasa tak mampu menyisihkan pendapatan untuk hal-hal seperti menabung rutin atau bahkan membeli aset finansial. Tapi ketika punya cicilan utang PayLater, kok bisa terbayar setiap bulannya? Heran sendiri.
Sebelum punya kewajiban PayLater rasanya susah untuk menyisihkan uang, tapi ketika punya kewajiban PayLater kita jadi mampu menyisihkan uang. Berarti mampu atau tidaknya kita menyisihkan uang berasal dari mindset! Kalau tidak terdesak rasanya tidak termotivasi untuk menyisihkan uang.
Jerat PayLater
Fasilitas PayLater ditawarkan e-commerce dan aplikasi keuangan online seperti misalnya Ovo, Gopay, Shopee dan Traveloka. Singkat kata skema PayLater adalah beli dulu, bayar belakangan dan bisa dicicil pula. Tentunya dengan bunga yang sedikit lebih ramah ketimbang Pinjol.
Cara mengaktifkan fitur ini juga mudah, kamu hanya perlu memiliki akun di e-commerce dan aplikasi online yang punya fasilitas ini, syarat berikutnya cukup KTP dan selfie, verifikasi semua dilakukan secara online. Saking mudahnya, fasilitas ini sudah dianggap biasa bagi sebagian besar dari kita.
Setelah verifikasi, berikutnya kamu akan mendapat dana dalam limit tertentu yang bisa kamu belanjakan dan dibayar belakangan, dicicil pula. Nah, setelah fasilitas PayLater didapat maka para pengguna aplikasi bisa segera checkout barang-barang yang disimpan di keranjang, yang biasanya jumlahnya mencapai 99+ itu.
Rasanya daftar keinginan berkurang satu persatu, terwujud dalam bentuk kiriman paket yang diantar ke rumah. Tak perlu khawatir juga dalam hal pelunasan karena bisa dicicil setiap bulan, maksimal 12 bulan sejak membeli barang menggunakan PayLater.
Yang menarik adalah setiap kali kamu membayar cicilan PayLater bulanan kamu, kredit langsung tersedia kembali setara dengan jumlah yang dibayarkan. Misalnya kamu mendapat limit kredit Rp 3,5 juta, kemudian kamu gunakan kredit tersebut untuk checkout Handphone plus Skincare Somethinc dan Stein Cookware yang dipakai para influencer dengan sistem cicil 12 bulan. Kamu pun setuju untuk membayar Rp 375 ribu per bulan selama 12 bulan.
Nah, ketika kamu membayar Rp 375 ribu di bulan berikutnya, kamu langsung diberi kredit lagi sekitar Rp 300 ribu. Karena kredit tersedia kembali, bisa diakses kapanpun, maka godaan timbul untuk checkout barang lebih banyak di bulan berikutnya. Dan jerat PayLater pun dimulai.
Misalnya semula cicilan PayLater bulanan yang dibayarkan hanya Rp 375.000. Kemudian setelah menggunakan kredit tambahan, cicilan membesar menjadi Rp 500.000. Merasa dipermudah oleh fasilitas PayLater hingga tak terasa kewajiban bulanan yang mesti dibayarkan mencapai Rp 1 juta lebih. Di sini banyak dari kita mulai melakukan evaluasi diri, “Kok bisa ya, beli apa aja sih aku ini?”
Tips Lepas Dari Jerat PayLater dan Mulai Cari Cuan
Pengalaman pribadi sobat Ajaib, sebut saja Shanti (31), setelah Shanti melunasi tagihan bulanan PayLater-nya ia berpikir bahwa Rp 1 juta setiap bulan akan lebih berguna jika ditabung, atau bahkan diinvestasikan. Selama ini Shanti memandang dirinya tak mampu untuk menyisihkan dana, namun ketika punya tagihan PayLater ternyata Shanti bisa juga lho menyisihkan hingga Rp 1 juta lebih setiap bulan.
Untuk bisa lepas dari jerat PayLater dan mendapat cuan, Shanti punya tips menarik yang bisa dibagikan. Berikut tips untuk lepas dari jerat PayLater yang sudah teruji:
1. Pinjam dana tak berbunga untuk tutup utang PayLater berbunga
Utang berbunga dan non-bunga itu berbeda. Utang non-bunga itu misalnya kamu pinjam dari teman, atau dari orang tua, pacar, kerabat, sahabat. Mereka biasanya tidak menerapkan bunga, kalau ternyata berbunga mungkin kamu berteman dengan lintah darat. Jadi utang kamu fix sebesar itu saja.
Sedangkan utang PayLater mengandung bunga, bayangkan saja dari limit kredit Rp 3,5 juta kamu dibebankan cicilan Rp 375 ribu per bulan sebanyak 12 kali. Artinya kamu total membayar Rp 4,5 juta untuk utang Rp 3,5 juta. Belum lagi jerat PayLater membuat kamu membayar lebih banyak.
Setelah kamu mendapat pinjaman non-bunga, lunasi seluruh pinjaman berbunga PayLater kamu. Berikutnya kamu hanya memiliki utang tak berbunga ke orang tuamu, atau teman, pacar, suami atau istri.
2. Lunasi Utang Non-Bunga
Berikutnya adalah mencicil utang kamu ke orang tua, atau teman, kepada siapapun yang kamu mintai tolong untuk membayar PayLater-mu. Biasanya di tahap ini kita mulai merasa nyaman karena tekanan berkurang.
Tekanan akibat pinjaman dari orang tua tentu beda rasanya dengan pinjaman dari aplikasi, dan biasanya bisa dicicil juga dengan tanpa bunga. Di sini kamu tidak boleh terlena oleh kenyamanan dan menjadi kurang patuh dalam melunasi pinjaman.
Kamu mesti ingat bahwa kamu sebenarnya mampu membayar cicilan utangmu, kamu hanya perlu paksa diri untuk melakukannya. Kamu mesti lunasi agar kamu bisa dipercaya teman atau orang tuamu sebagai orang yang kredibel.
3. Setelah Lunas, Teruslah Menyisihkan
Setelah cicilan utangmu pada orang tua atau teman, maka berikutnya kamu bisa terus menyisihkan dana untuk tujuan yang lain. Selalu ingat kata-kata dirimu sendiri ketika membayar cicilan PayLater yang biasanya berbunyi “Mestinya uang segini bisa buat cicil motor, beli saham kek atau cicil emas”. Nah, itulah yang akan kamu lakukan.
Setelah berbulan-bulan melalukan pembayaran utang, persepsi tentang dirimu tentu berubah. Kamu pada dasarnya mampu menyisihkan sejumlah dana, hanya kadang kamu tidak mau.
Setelah PayLater kamu selesai, berikutnya kamu bisa menyisihkan dana untuk tujuan lain seperti menabung saham berdividen atau mungkin membeli reksa dana di Ajaib. Ajaib, satu aplikasi untuk saham dan reksa dana dan pastinya bebas ribet!