Bisnis & Kerja Sampingan, Milenial

Tips Freelancer Agar Bisa Membeli Rumah

Freelancer Diminati Perusahaan Besar di Era Disrupsi Ekonomi

Ajaib.co.id – Rumah tinggal adalah salah satu aset bernilai besar sepanjang hidup yang bisa diwariskan dan nilainya cenderung meningkat sepanjang waktu. Mampu membeli rumah tentu menjadi impian bagi setiap rumah tangga maupun bagi kamu yang sedang sendiri.

Masa-masa di mana suku bunga turun pastinya memikat banyak orang, mungkin kamu di antaranya, untuk membeli rumah dengan cara mencicil. Sayangnya Frelancer yang tak memiliki penghasilan tetap seringkali kesulitan mengatur keuangan agar bisa membeli rumah. Tips dalam artikel ini akan membantu kamu para freelancer muda untuk mewujudkan impian membeli rumah.

Kuatkan hati untuk luruskan niat menggapai cita-cita

Di atas segalanya kamu mesti memiliki niat yang kuat, komitmen tinggi untuk menyisihkan dana rutin untuk tujuanmu ini. Mengapa begitu? Karena dalam perjalanan menggapai impian untuk memiliki rumah sendiri pastinya ada berbagai godaan untuk keluar dari jalur. Misalnya ketika ada promo liburan, diskon uang muka kredit mobil, atau diskon barang-barang branded. Hal-hal demikian yang kamu sukai seringkali dapat menjauhkanmu dari tujuan.

Trik untuk memudahkanmu menabung adalah dengan memanfaatkan fitur auto-debet di bank. Kamu bisa membuka rekening tabungan di bank lain kemudian kamu atur transfer otomatis setiap bulan ke rekening kamu yang baru. Fitur auto-debet bisa kamu aktifkan di customer service di bank tempatmu menghimpun penghasilan.

Customer service tersebut kemudian akan membantumu menetapkan jadwal debet dan jumlah yang akan kamu transfer ke rekening lain milikmu. Dengan begitu kamu akan terbiasa menabung untuk tujuanmu dengan sendirinya.

Atur Rasio Cicilan/Tabungan Perumahanmu

Prita Ghozie, seorang perencana keuangan profesional, mengatakan bahwa kamu harus memastikan bahwa total cicilan pinjamanmu sebaiknya tidak lebih dari 30% dari penghasilan bulananmu. Lebih dari itu maka sudah dipastikan bahwa akan ada anggaran lain yang akan dikorbankan seperti misalnya anggaran belanja sembako bulanan yang dipotong atau hal lainnya. Usahakan agar tabungan perumahanmu kurang dari 30%. Rasio cicilan yang sehat kurang dari 30%, atau maksimal 40% dari penghasilan bulananmu.

Begitu kamu memutuskan untuk menabung untuk memiliki rumah maka arus kas kamu akan berubah. Pihak pemberi kredit seperti bank atau developer akan memperhatikan kelayakanmu dari kemampuanmu membayar angsuran. Pun jika kamu memutuskan untuk menabung untuk membeli langsung secara tunai kamu perlu memperhatikan rasio cicilan yang sehat.

Jika kamu merasa keberatan dengan itu mungkin saja kamu memang belum mampu membeli atau membangun rumah. Kamu juga perlu menyesuaikan gaya hidup karena kamu akan membutuhkan dana untuk hal lain. Karena selain cicilan KPR kamu akan membutuhkan biaya untuk membayar Pajak Bumi dan Bangunan, biaya perawatan, biaya utilitas seperti listrik dan air.

Pangkas atau Selesaikan Dahulu Angsuranmu yang Lain

Untuk memastikan bahwa cita-citamu memiliki rumah tidak mengganggu kesehatan keuanganmu maka kamu dapat memangkas angsuranmu yang lain. Misalnya kamu sudah memiliki cicilan kartu kredit dan mobil. Maka kamu bisa pangkas dengan pertimbangkan untuk over-kredit mobilmu atau lunasi terlebih dahulu angsuranmu yang lain.

Hal ini dilakukan untuk menjaga agar keuanganmu tetap terjaga sehat dengan besar cicilan rutin atau tabungan sebesar 30% dari penghasilan bulananmu.

Pastikan BI Checking alias Riwayat Kredit-mu Baik

Jika kamu hendak mengajukan KPR ke lembaga keuangan maka kamu perlu memperhatikan riwayat pembayaran kreditmu di masa lalu. Yang demikian itu dinamakan dengan BI Checking. Pihak pemberi kredit seperti bank, finance atau developer tentu akan melakukan BI Checking untuk memastikan pembayaran tidak terhenti di tengah jalan.

Jika sebelumnya kamu pernah menunggak dan belum melunasi salah satu pinjamanmu ke sebuah lembaga keuangan, maka kamu otomatis akan masuk daftar hitam dan akan sulit sekali mengajukan KPR. Sebaiknya kamu bereskan hal tersebut agar proses pengajuan KPR-mu selesai.

Trik untuk memperbaiki riwayat kredit yang buruk adalah dengan melunasinya dan meminta surat keterangan lunas. Surat keterangan bukti bayar tersebut bisa kamu lampirkan ke OJK. Skor BI checking kamu kemudian akan membaik setelah enam hingga dua belas bulan. 

Sesuaikan Harga Rumah dengan kemampuan

Dengan kemajuan teknologi terkini kamu bisa pilih rumah dengan lokasi yang sesuai dan memiliki harga yang relatif miring. Sedikit info nih, bahwa jauh dari pusat kota tidak berarti harganya lebih rendah lho. Kamu bisa riset dulu melalui situs-situs jual-beli rumah.

Jika tabunganmu sudah cukup, kamu bisa langsung beli. Tapi jika tidak, saat ini suku bunga yang sedang rendah saat ini pastinya akan menguntungkan kamu yang berencana untuk ambil KPR (Kredit Kepemilikan Rumah). Pastikan harga rumah yang akan diajukan KPR-nya menyesuaikan kemampuanmu. Pastinya pihak bank akan melakukan pengecekan kemampuanmu secara finansial dan KPR-mu akan di-acc jika kamu dinyatakan layak kredit.

Untuk itu kamu bisa lakukan simulasi cicilan baik secara online maupun langsung di bank atau developer. Untuk simulasi cicilan secara online kamu bisa dapatkan itu di salah satu situs jual-beli rumah misalnya di https://www.rumah123.com/cari-kpr/. Di situs tersebut kamu bisa masukkan jumlah tahun kredit, pengaturan uang muka, dan lain sebagainya. Sehingga kamu bisa lebih jelas lagi mengenai simulasi kredit yang kamu ambil.

Pastikan Kamu Memenuhi Syarat Kredit Membeli Rumah

Berikutnya, jika kamu berencana untuk mengambil KPR maka kamu perlu perhatikan syarat-syaratnya. Yang pertama kamu harus berusia setidaknya 21 tahun dan memiliki penghasilan tetap dengan masa kerja minimal dua tahun. Bukti besar penghasilan diperlihatkan melalui slip gaji. 

Tapi jika kamu adalah freelancer yang tidak memiliki penghasilan tetap dan tidak punya slip gaji, tak apa. Selama rasio cicilan yang mau kamu ambil masih di bawah 30% dari penghasilan rata-rata tiap bulannya maka kamu punya peluang untuk disetujui. 

Trik-nya adalah dengan memperlihatkan rekening koran kepada developer atau bank. Rekening Koran berisikan arus kas keluar-masuknya uang kamu di bank. Selama rekening Koran kamu menunjukkan bahwa kamu sanggup membayar cicilan rumah setiap bulannya maka kamu berpeluang untuk disetujui.

Riset Dahulu Sebelum Mengambil Penawaran

Kamu bisa tentukan rumah dan lembaga pembiayaan yang mau kamu jadikan mitra. Kamu bisa riset terlebih dahulu untuk menentukan mana yang akan lebih menguntungkanmu. Kamu bisa cicil langsung ke developer atau kerja sama dengan bank bagian KPR. Cara mencari penawaran terbaik bisa melalui online misalnya di situs Kredit GoGo, atau situs-situs bank.

Siapkan Jumlah Uang Muka yang Tepat

Baik ketika membeli langsung tunai maupun kredit kamu akan dimintai uang muka sebagai tanda jadi.  Besarannya tergantung, jika cash keras pastinya akan sangat rendah. Jika kamu berencana untuk mengambil KPR dengan jangka waktu dua tahun saja Bank BTN menawarkan uang muka sebesar satu persen saja dari harga rumah!

Dilansir dari Bisnis[dot]com, per tanggal 6 Agustus 2020 bank spesialis perumahan rakyat ini menawarkan bunga rendah untuk KPR subsidi yaitu sebesar lima persen fixed selama dua tahun. Untuk produk KPR yang lengkap bisa kamu bandingkan langsung secara online melalui masing-masing situs bank.

Untuk jangka waktu angsuran selama 15 tahun uang muka biasanya bervariasi mulai dari 20% dari harga rumah. Pastikan kamu menabung terlebih dahulu setidaknya 20% dari harga rumah yang diincar. Jika misalnya kamu mengincar rumah seharga 350 juta rupiah maka kamu sebaiknya memiliki 70 juta rupiah sebagai uang muka.

Miliki Dana Darurat

Sebagai seorang freelancer yang penghasilannya tidak tetap maka kamu wajib memiliki dana darurat untuk ini. Sekalipun kamu hendak membayar langsung tunai, kamu mesti punya dana darurat untuk mengurus biaya sertifikat ke notaris, membayar pajak bumi dan bangunan, instalasi air dan listrik, dan tetek bengek lainya. Berdasarkan pengalaman besarnya biaya lain-lain saat pembelian rumah adalah sebesar antara 10% hingga 12,5% dari harga rumahnya.

Jika kamu mengambil KPR maka kamu harus miliki dana darurat sebesar enam kali penghasilanmu. Ini adalah syarat tak tertulis yang akan membuat peluangmu lebih besar mendapat persetujuan KPR oleh pihak bank atau developer.

Gunanya adalah untuk menjamin kamu mampu mencicil KPR-mu saat sesuatu yang tidak terduga datang dalam kehidupanmu. Kita tidak mau pembayaran cicilanmu macet di tengah jalan dan akhirnya mesti di over kredit ke orang lain atau bahkan dilelang!

Siapkan Portofolio Pekerjaan

Jika kamu berencana untuk mendapat pembiayaan rumah dengan cara kredit maka kamu bisa pertimbangkan untuk mempersiakan portofolio pekerjaan. Kamu bisa yakinkan bank untuk mempercayaimu jika kamu bisa menunjukkan sumber penghasilanmu.

Triknya adalah dengan membuat portofolio pekerjaan dalam bentuk infografis. Kamu bisa manfaatkan situs desain gratis seperti Canva untuk membantumu membuat infografis portofolio pekerjaanmu. Kamu bisa masukkan besaran proyek yang kamu kerjakan, volume proyek dalam sebulan, klien yang berlangganan jasamu, dan lainnya.

Selain KPR, kamu juga perlu tahu tentang Tabungan Perumahan Rakyat yang mana mau tidak mau akan kamu ikuti mulai tahun 2021. Berikut sekilas mengenai Tapera.

Melalui TAPERA

Kamu para freelancer akan diprogramkan oleh pemerintah untuk mengikuti program yang akan menolongmu dalam masalah pembiayaan perumahan. Program tersebut bernama TAPERA (Penyelenggaraan Tabungan Perumahan Rakyat) yang disahkan sejak tanggal 20 Mei 2020 oleh presiden Joko Widodo. Peraturan Pemerintah no. 25/2020 tentang Penyelenggaraan Tabungan Perumahan Rakyat (TAPERA) akhirnya disahkan dan akan diberlakukan secara nasional mulai tahun 2021.

Rencananya program ini akan diwajibkan bagi semua pekerja yang memiliki pendapatan bulanan minimal setara UMK (upah minimum kota/kabupaten) termasuk para freelancer! Jadi Tapera akan menghimpun dana masyarakat untuk tolong-menolong membeli, membangun, atau merenovasi rumah. Jadi misalnya setelah sekian tahun ada salah satu peserta Tapera hendak membeli rumah, peserta tersebut bisa meminta bantuan Tapera untuk dibelikan rumah.

Sistemnya auto-debet, ditarik secara instan dari gajimu sebesar 3% tiap bulan. Jika kamu pegawai kantor maka 0,5% dibayarkan kantor, sisanya ditarik dari gaji kita.

Program ini bukan hanya untuk mereka yang memiliki penghasilan tetap, tetapi semua orang yang mendapat pendapatan minimal UMK. Semua orang adalah termasuk pekerja freelance, pelaku usaha kecil, hingga tukang baso langgananmu, intinya semua orang yang punya penghasilan minimal UMK.  Tapi, meski diwajibkan mengikuti Tapera tapi ternyata tidak semua orang bisa mendapat bantuan ini!

Sayangnya setelah jadi peserta kamu tidak otomatis mendapat pembiayaan untuk rumahmu. Karena kamu harus tunduk pada syarat yang dijelaskan dalam PP 25/2020 Pasal 38, yaitu

  • mempunyai masa kepesertaan paling singkat 12 (dua belas) bulan;
  • Termasuk golongan masyarakat berpenghasilan rendah;
  • Belum memiliki rumah; dan/atau menggunakannya untuk pembiayaan pemilikan rumah pertama, pembangunan rumah pertama, atau perbaikan rumah pertama.

Poin kedua di atas bisa kamu lihat bahwa jika kamu berpenghasilan rendah atau UMK terus (karena minimal syarat jadi peserta TAPERA adalah mereka yang berpenghasilan UMK) maka kamu tidak akan pernah memenuhi syarat untuk bisa membangun rumah melalui TAPERA.

Tentang syarat Tapera ini masih digodok rupanya dan belum final. Aturan dari kementrian PUPR yang baru mensyaratkan tidak perlu 12 tahun tapi satu tahun saja asal tidak telat iuran. Yang jelas nanti di tahun 2021 semuanya akan menjadi lebih jelas.

Jika kamu terus saja tidak memenuhi syarat untuk bantuan Tapera, maka kamu masih perlu melakukan satu hal; menabung lagi selama minimal enam bulan! Perlu dicatat bahwa TAPERA adalah Bantuan Pembiayaan Berdasarkan Tabungan. Jadi peraturannya adalah jika kamu sudah memenuhi syarat, setelahnya kamu wajib menabung setara dengan enam hingga 12 bulan dahulu dibiarkan mengendap di ATM-mu.

Setelah itu barulah kamu berhak mendapat bantuan pembiayaan untuk perumahan. Terus kalau saya terus-menerus ga memenuhi syarat bikin rumah, gimana dong?

Nah, jika kamu tidak juga memenuhi syarat untuk bisa dibantu oleh Tapera maka kamu bisa ambil tabunganmu plus bunganya lho. Syaratnya untuk ambil Tapera telah termaktub dalam PP 25/2020 Pasal 23:

  • Telah pensiun bagi Pekerja;
  • Telah mencapai usia 58 (lima puluh delapan) tahun bagi Pekerja Mandiri;
  • Peserta meninggal dunia
  • Peserta tidak memenuhi lagi kriteria sebagai Peserta selama 5 (lima) tahun berturut-turut. (Yaitu ketika seseorang tak lagi punya pekerjaan atau mendapat upah di bawah UMK.)

Jika telah memenuhi persyaratan di atas maka simpananmu akan dikembalikan plus bunganya. Jadi nanti pada akhirnya Tapera ini akan berfungsi seperti tabungan pensiun dengan fitur bantuan perumahan.

Dana yang dihimpun oleh Tapera nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi yang ditunjuk untuk ditanamkan di pasar modal. Semoga pelaksanaannya lancar, jika kamu berencana untuk memanfaatkan Tapera maka sebaiknya kamu terus ikuti berita ini ya.

Artikel Terkait