Ajaib.co.id – Mungkinkah kita menjalankan bisnis properti modal kecil? Sangat mungkin, apalagi kemudahan berbisnis dibantu dengan teknologi.
Pangan, sandang, dan papan merupakan kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan setiap hari kita tak lepas dari mengonsumsi makanan (pangan) agar tubuh sehat, mengenakan pakaian (sandang) untuk melindungi tubuh dari serangga dan debu, serta memerlukan rumah (papan) untuk tempat berlindung dari cuaca terik, hujan, hingga serangan binatang.
Dari ketiga kebutuhan tersebut, rumah atau properti yang memerlukan banyak biaya. Harga properti seperti tanah maupun hunian selalu naik setiap tahunnya. Apalagi harga properti di tengah ibu kota provinsi yang terbilang sangat tinggi. Sebagai contoh rumah di daerah Jagakarsa, Jakarta Selatan, dengan luas tanah 65 meter persegi dan luas bangunan 100 meter persegi dibanderol minimal Rp1,25 miliar, dilansir dari rumah.com.
Khalawi Abdul Hamid, Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan, Kementerian PUPR, mengatakan bahwa generasi milenial memiliki kesulitan dalam membeli rumah, Tirto.id (19/06/2019). Penyebabnya adalah pengeluaran yang bersifat konsumsi tinggi, kenaikan upah rendah, dan harga properti yang sangat melambung. Data Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) Bank Indonesia (BI) menunjukkan harga hunian melonjak 39,7 persen dalam 10 tahun ini.
Di sisi lain, memiliki properti tak sekadar mempunyai tempat tinggal. Properti adalah investasi. Kenaikan harga per tahun sangat menjanjikan, meski harga belinya tinggi. Oleh karena itu, tak sedikit orang membeli properti dengan cara dicicil. Selanjutnya properti tersebut dihuni oleh keluarga atau dijadikan tempat usaha atau bangunan yang produktif.
Tips Bisnis Properti Modal Kecil
Ada yang berpendapat bahwa milenial tak bisa membeli properti adalah hal wajar. Namun hal itu bisa diupayakan. Generasi milenial dapat membeli bahkan melakukan bisnis properti modal kecil.
Jika kamu tertarik berbisnis ini, yuk cari tahu bagaimana kiat bisnis properti modal kecil:
1. Survei Lokasi
Hal pertama memulai bisnis properti adalah mencari lahan. Cari lahan di lingkungan sekitarmu, lahan dengan lokasi potensial (dekat dengan jalan tol, jalur kereta, pusat belanja, dan lainnya), media sosial, maupun marketplace jual beli properti. Selain itu, kamu bisa mencari rumah atau deretan ruko yang dijual.
2. Tentukan Konsep Bisnis
Tentukan konsep bisnis yang akan kamu jalani. Apakah kamu ingin membeli rumah, renovasi, lalu menjualnya? Apakah kamu ingin menyewakan untuk tempat tinggal keluarga, rumah kos, aparkos (apartemen kos), tempat usaha, atau gudang?
Penentuan konsep ini bisa didasarkan kebutuhan lingkungan sekitar atau peluang bisnis yang ada. Menentukan konsep bisnis akan mempengaruhi dana yang diperlukan.
3. Mempelajari Properti
Jika sudah menemukan lahan atau rumah, pelajari properti tersebut. Seperti luas tanah, luas bangunan, jenis sertifikat, cek sertifikat tanah di Badan Pertanahan Nasional (BPN), pajak bangunan, surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB), akses kendaraan sekitar lokasi, fasilitas penunjang, dan lainnya.
4. Sumber Dana
Berapa dana yang kamu butuhkan untuk membeli properti? Jika harga terlalu besar, kamu bisa mengajak sahabat untuk bisnis properti modal kecil. Cara lain, beli dengan sistem KPR. Jika untuk kebutuhan usaha, gadaikan sertifikat properti tersebut.
5. Mencari Investor
Kamu juga bisa mencari investor untuk mendanai proyek bisnis properti. Cari investor yang berasal dari jaringan pertemananmu dan yang memiliki reputasi baik. Sebelum bertemu dengan investor, sebaiknya buat proposal yang menjelaskan mengenai rencana bisnismu, nilai plus properti, dana yang diperlukan, waktu produksi, pemilihan developer (jika ada), promosi, hingga pembagian hasil.
Peluang Bisnis Properti
Kalau cara di atas bisa didapatkan, segera realisasikan bisnismu. Namun jika kamu masih menemui kesulitan, ada cara lain dalam bisnis properti modal kecil. Kamu tak harus membeli rumah atau tanah. Tak perlu juga berurusan dengan KPR atau menggadaikan sertifikat ke lembaga keuangan. Yang kamu lakukan adalah melihat dan menciptakan peluang bisnis.
1. Buat Akun Media Sosial
Ketika seseorang sedang mencari hunian, semua cara akan dilakukan. Mulai dari mencari informasi rumah dijual di sekitarnya, tanya ke teman, hingga menggali informasi di marketplace maupun media sosial. Di sisi lain, ada pihak yang ingin menjual properti. Mereka ingin propertinya cepat terjual, sehingga uang hasil penjualan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan lain.
Nah, disinilah peranan akun media sosial milikmu. Buatlah akun dan unggah foto-foto serta informasi berisi properti yang akan dijual. Kamu bisa bertindak sebagai makelar atau tempat iklan bagi orang yang ingin membeli properti. Namun sebelum bertransaksi, pastikan harga iklan atau keuntungan penjualan atau komisi (jika menjadi makelar).
Dalam foto yang kamu unggah, tulis informasi selengkap-lengkapnya. Seperti luas tanah, luas bangunan, spesifikasi bangunan, fasilitas lingkungan, jenis sertifikat, harga, sistem pembelian, dan narahubung, atau pemilik properti.
2. Promosi Akun
Untuk memulai bisnis, unggah lokasi properti yang dijual di sekitar tempat tinggalmu atau milik temanmu. Bebaskan biaya untuk sarana promosi. Namun tak ada salahnya untuk menawarkan prospek bisnis ke mereka dan jelaskan mengenai tata caranya. Apakah mereka ingin beriklan di akunmu atau mempercayaimu sebagai makelar. Mungkin ada tata cara yang perlu diubah agar transaksi antara kamu, penjual, dan pembeli berjalan lancar.
3. Profesional
Meski akun media sosial, sebaiknya kamu mengelolanya secara profesional. Karena kamu ada di lingkungan bisnis yang mempertemukan penjual dan pembeli. Sisi profesionalitasmu akan dilihat dari unggahan foto dan informasi properti terhadap kondisi sebenarnya.
Sehingga dari awal, jujur pada kondisi yang sebenarnya. Jika ada kekurangan dari properti sampaikanlah. Dengan demikian, pembeli akan menggunakan jasamu kembali ketika ingin menjual properti atau pembeli akan merekomendasikan akunmu ketika orang terdekat mereka sedang mencari properti. Jaga sikap profesional, karena sainganmu adalah marketplace jual beli properti besar.
4. Bekerja Sama dengan Agen Properti
Buat kamu yang bekerja di rumah atau ingin mendapatkan penghasilan tambahan, bekerjasama dengan agen properti adalah salah satu peluang bisnis properti. Di sini, kamu menjadi tenaga pemasar properti paruh waktu. Ada dua cara yang bisa kamu gunakan.
Pertama, kamu bisa menawarkan jasamu ke agen properti. Melalui akun media sosial, kamu akan mengiklankan properti milik agen. Ketika properti terjual, kamu akan mendapatkan komisi. Kedua, bergabung ke agen properti dan pasarkan dengan caramu. Besar atau kecil komisi tergantung peraturan agen serta kesepakatan bersama.
5. Memanfaatkan Properti yang Ada
Peluang terakhir adalah memanfaatkan properti yang ada. Misal orang tua atau nenek memiliki rumah besar, tetapi hanya beberapa bagian yang digunakan, sewakan saja. Kamu bisa mendekorasi ulang ruangan untuk kamar kos atau memanfaatkan paviliun rumah sebagai guest house minimalis.
Jika lokasi properti dekat jalan raya, sewakan untuk minimarket atau gudang penyimpanan makanan. Dengan cara ini, kamu memperoleh keuntungan menjanjikan, yang bisa dimanfaatkan untuk menambah kebutuhan harian.
Nah, untuk menjalankan bisnis di bidang properti ini memang memiliki tantangan besar. Meski begitu, keuntungannya pun sangat tinggi. Jadi, ketika kamu berhasil menjual properti, jangan lupa untuk menyisihkan hasil pendapatan kamu untuk berinvestasi ya.
Salah satu investasi yang bisa kamu mulai dengan modal minim adalah reksa dana. Di mana, dengan reksa dana kamu bisa memulai investasi hanya Rp10 ribu. Jika kamu memiliki modal yang sangat besar kamu bisa memulai investasi saham. Apapun investasi yang kamu pilih, baik reksa dana maupun saham, kamu bisa berinvestasi di Ajaib sekarang!