Bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed), memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level 5,25-5,50%, sambil memberikan isyarat kuat terkait potensi pemangkasan sebanyak tiga kali tahun depan. Keputusan ini merupakan yang ketiga kalinya dalam tiga pertemuan terakhir, sesuai dengan ekspektasi pasar.
Chairman The Fed, Jerome Powell, menyatakan bahwa inflasi telah melandai namun masih tinggi, sementara upaya menurunkannya ke target 2% masih belum pasti. Inflasi AS turun dari 9,1% pada Juni 2022 menjadi 3,1% pada November 2023, mendekati target The Fed.
Dalam konferensi pers, Powell mengindikasikan adanya diskusi pemangkasan suku bunga dalam rapat Federal Open Market Committee (FOMC) bulan ini.
Tanggal | Naik/Turun | Suku Bunga |
---|---|---|
13 Desember 2023 | 0 | 5.25-5.50% |
01 November 2023 | 0 | 5.25-5.50% |
20 September 2023 | 0 | 5.25% – 5.50% |
26 Juli 2023 | 25 | 5.25% – 5.50% |
16 Juni 2023 | 0 | 5.00% – 5.25% |
3 Mei 2023 | 25 | 5.00% – 5.25% |
22 Maret 2023 | 25 | 4.75% – 5.00% |
1 Februari 2023 | 25 | 4.50% – 4.75% |
14 Desember 2022 | 50 | 4.25% – 4.50% |
02 November 2022 | 75 | 3.75% – 4.00% |
21 September 2022 | 75 | 3.00% – 3.25% |
27 Juli 2022 | 75 | 2.25% – 2.50% |
16 Juni 2022 | 75 | 1.50% – 1.75% |
5 Mei 2022 | 50 | 0.75% – 1.00% |
17 Maret 2022 | 25 | 0.25% – 0.50% |
Dokumen “dot plot” The Fed menunjukkan bahwa 17 anggota FOMC memperkirakan pemangkasan suku bunga tahun depan, dengan median ekspektasi suku bunga berada di angka 4,6%, menurun dari proyeksi sebelumnya.
Proyeksi The Fed juga memperbarui proyeksi inflasi dan pengangguran, dengan perkiraan inflasi inti melandai ke 3,2% pada 2023. The Fed memproyeksikan pertumbuhan ekonomi AS sebesar 2,6% pada tahun ini, sementara tingkat pengangguran diperkirakan tetap di 3,8% pada 2023.
Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/research/20231214052723-128-497148/tok-the-fed-tahan-suku-bunga-lagi-isyaratkan-cut-3x-di-2024 dengan pengubahan seperlunya.