Ekonomi

Swasembada Pangan & Pengaruhnya Terhadap Ekonomi Indonesia

Ajaib.co.id – Mungkin kamu pernah beberapa kali mendengar tentang swasembada pangan, tapi tidak terlalu memahami artinya. Swasembada pangan merupakan salah satu program pemerintah Indonesia yang sudah ada sejak dulu.

Programnya sendiri bertujuan agar negara Indonesia menyediakan pangan untuk dirinya sendiri, yang juga melihat kualitas mutu pangannya, serta gizi.

Swasembada pangan ini sangat berpengaruh besar terhadap perekonomian yang nantinya akan menciptakan sumber daya manusia yang berdaya.

Swasembada Pangan Cerminan Negara Agraria yang Disematkan pada Indonesia

Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang mengandalkan sektor pertanian dalam pertumbuhan ekonominya.

Sektor pertanian mungkin sekarang jarang ada di kota-kota besar yang sibuk, tapi profesi petani menjadi mata pencarian andalan di pedesaan-pedesaan dan wilayah terpencil Indonesia lainnya.

Itu artinya kita sangat mengandalkan para petani untuk terus menghasilkan bahan pangan yang baik. Kemajuan sektor pertanian juga sangat memengaruhi kemajuan perekonomian Indonesia.

Seperti tercatat pada tahun 2007, jumlah penduduk miskin berkurang karena keberhasilan sektor pertanian menaikkan produksinya secara mengesankan. Keberadaan sektor pertanian bagi masyarakat pedesaan dan pinggir kota lainnya adalah sebagai mata pencarian utama mereka.

Ketika mereka didukung oleh ladang yang subur, teknologi perairan yang memadai, lalu dukungan langsung dari pemerintah, mereka bisa menghasilkan produk-produk bahan pokok yang banyak dan tentunya berkualitas tinggi.

Indonesia merupakan negara tropis yang tanahnya dikenal subur dan cuacanya sangat cocok untuk sektor pertanian. Teknologi tani yang dimiliki Indonesia mungkin masih kalah jauh dari negara maju, tapi Indonesia punya kelebihan sumber alam yang tidak dimiliki negara lain. Kelebihan inilah yang harusnya bisa menjadi andalan.  

Kemampuan Indonesia menyediakan pangan sendiri sebagian besar produksinya berasal dari dalam negeri. Produk-produk tersebut adalah kebutuhan pokok seperti beras, jagung, sagu, dan masih banyak lagi. Kebutuhan ini harus bisa disediakan sendiri minimal 90% dari dalam negeri, dan sisanya berasal dari luar.

Tidak mengherankan jika pemerintah tetap melakukan impor beras dari luar, mengingat persediaan bahan pokok harus ada. Bayangkan saja ketika terjadi kelangkaan beras. Harganya bisa mahal, dan yang mampu membelinya hanya masyarakat menengah ke atas.

Ini akan menjadi masalah karena dapat menyebabkan kecemburuan sosial, yang nantinya bisa memicu kericuhan. Jadi, sudah menjadi kewajiban negara untuk menyediakan kebutuhan pangan masyarakatnya.

Swasembada Pangan Salah Satu Cara Meningkatkan Produksi Pertanian dalam Negeri

Program ini adalah salah satu cara Indonesia untuk menyejahterakan hidup penduduk miskin. Dikatakan bahwa kemajuan sektor pertanian dapat mengurangi jumlah penduduk miskin 50% dalam beberapa dekade ini.

Tidak hanya UMKM, Indonesia juga mengandalkan pembangunan pertanian sebagai proyek pengentasan kemiskinan.

Dengan jumlah penduduknya yang banyak, dan sebagian besar masih menjadikan nasi sebagai makanan utama, sudah seharusnya produksi pangan meningkat setiap tahunnya karena konsumennya sudah cukup jelas, dan mereka tidak kesulitan untuk menjualnya pada orang yang tepat karena pasarnya di Indonesia sudah ada.

Cara Pemerintah Meningkatkan Swasembada Pangan

Pemerintah Indonesia mengeluarkan banyak kebijakan agar program ini berjalan dengan sebagaimana mestinya. Harus diakui saat ini ketersediaan ladang tani di Indonesia ada sekitar 7,7 juta hektar.

Sebenarnya masih luas, tapi berkurang setiap tahunnya karena dialihfungsikan menjadi hal lain seperti rumah tinggal, dan lainnya. Untuk itulah pemerintah langsung turun tangan untuk mengatasi hal itu.

Inilah hal-hal yang pemerintah lakukan untuk mencapai swasembada pangan:

1.    Memperketat alih fungsi lahan

Pemerintah membuat regulasi-regulasi yang berkaitan dengan alih fungsi lahan. Seperti yang disebutkan di atas, alih fungsi lahan ladang ini terjadi setiap tahunnya dan terus meningkat.

Padahal untuk menghasilkan produk tani yang optimal, dibutuhkan lahan pertanian yang luas, kalau bisa semakin bertambah.

Oleh karena itu pemerintah membuat aturan yang tegas tentang alih fungsi lahan ini agar tidak diubah menjadi lahan lain. Keberadaannya sangat penting bagi ratusan juta masyarakat Indonesia.

2.    Mempersilakan daerah bergerak mandiri

Untuk mempercepat kinerja, pemerintah pusat mempersilakan pemerintah daerah untuk mengatur hal-hal lain terkait ketahanan pangan ini. Pemerintah daerah yang pastinya lebih mengenal situasi pertanian yang ada di wilayahnya masing-masing sehingga pemerintah pusat hanya akan menerima laporan saja.

Hal ini memungkinkan lapisan masyarakat yang mengadukan nasibnya di bidang pertanian bisa bekerja dengan leluasa tanpa harus menunggu semuanya dari pemerintah pusat.

Misalnya seperti penyediaan alat-alat besar untuk menunjang kegiatan pertanian, pemerintah daerah bisa menyediakannya sendiri dengan bekerja sama dengan pihak-pihak yang dianggap ahlinya.

Walaupun masih banyak petani yang melakukan cara tradisional untuk kegiatannya, tapi kehadiran alat-alat besar itu tetap diadakan agar mempermudah pekerjaan mereka.

3.    Merehabilitasi infrastruktur

Infrastruktur di sini salah satunya adalah memperbarui sistem irigasi. Sistem irigasi ini sangat penting karena berpengaruh terhadap keberlangsungan proses bertani. Salah satu faktor yang membuat hasil tani panen sesuai dengan jadwal dan memiliki kualitas yang bagus.

Pada tahun 2018 lalu, sudah sekitar 3 juta hektar lahan pertanian yang irigasinya direhabilitasi. Sistem irigasi harus diperbarui mengikuti kecanggihan zaman. Bisa berpengaruh juga terhadap biaya panen yang dapat ditekan mencapai 40%.

Ini juga akan menguntungkan para petani karena tidak perlu mengeluarkan biaya yang banyak ketika sudah memasuki masa panen.

Swasembada pangan berhasil dijalankan di Indonesia karena sudah menjadi program yang diprioritaskan sejak dulu. Indonesia menjadi salah satu negara di dunia yang berhasil memenuhi pangannya sendiri dan menjadi contoh untuk negara lain.

Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri, tapi juga memakmurkan para petani.

Artikel Terkait