Dunia Kerja

Sistem Upah di Indonesia Beserta Macam-macam Bentuknya

sistem upah

Ajaib.co.id – Pernah mendengar mengenai Rancangan Undang-undang Omnibus Law? Sampai saat ini, RUU ini kajiannya masih alot karena dirasa belum bisa mempertemukan kepentingan tenaga kerja dengan kepentingan pengusaha perihal sistem upah yang diterapkan. Untuk itu, redaksi Ajaib akan membahas mengenai sistem upah di Indonesia agar kamu bisa lebih memahami topik ini.

Sistem upah adalah kebijakan untuk menentukan seberapa banyak kompensasi yang diberikan pemberi kerja kepada pekerjanya. Pasalnya, pemberi kerja memang wajib memberikan upah sebagai imbal jasa pekerja dan sudah menjadi hak pekerja itu sendiri.

Besaran upah yang diberikan berbeda-beda untuk pekerjanya. Dalam sistem pengupahan, tingkat upah secara empiris bisa dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi daerah, indeks harga konsumen, dan juga kebutuhan fisik minimum untuk penghitungan upah minimum pekerja.

Karena adanya perbeda-bedaan dalam pengupahan ini, tidak jarang muncul masalah sosial yang mana suka timbul gesekan karena dirasa kurang adil dalam pemberian upah. Padahal, hal tersebut belum tentu benar. Karena, ada banyak komponen yang dipertimbangkan dalam pemberian upah atau gaji pekerja.

Dari kacamata pemberi upah pun, ada persoalan sendiri. Perusahaan harus mempertimbangkan bagaimana mengelola upah untuk pekerjanya. Pasalnya, upah sendiri merupakan pengeluaran yang besar untuk perusahaan.

Jika perusahaan memberikan upah yang terlalu tinggi, perusahaan harus memberikan harga mahal untuk produk mereka agar bisa untung, tetapi membuat daya saing mereka dipasar menjadi tidak efektif.

Jika diberikan terlalu rendah, perusahaan juga bisa kehilangan motivasi dari pekerjanya, sehingga tingkat produksi yang dilakukan menjadi tidak efektif. Karena itu, redaksi Ajaib akan membahas macam-macam upah yang memang sudah diformulasikan untuk mempertemukan kepentingan antara pemberi upah dan pekerjanya.

Macam Bentuk Upah

Setidaknya ada tiga sistem dalam pembayaran upah yang biasa diterapkan di Indonesia. Sistem-sitem ini banyak diadaptasi oleh perusahaan-perusahaan agar bisa memenuhi kewajiban mereka dalam pemberian hak kepada pekerja mereka. Tiga sistem ini adalah:

Sistem Upah Berdasarkan Waktu

Sistem upah per jam ini adalah jenis upah yang menentukan besar kecilnya upah yang dibayarkan sesuai dengan waktu kerja pekerja mereka. Biasanya, sistem upah per jam ini memiliki minimal durasi dalam bekerja, yakni 40 jam seminggu atau 8 jam untuk 5 hari kerja.

Keuntungan Upah Berdasarkan Waktu

  • Untuk perusahaan, kualitan produk bisa terjaga karena pekerja mereka tidak terburu-buru dalam proses produksinya. Karena, sistem upah ini tidak memperhitungkan sedikit banyaknya unit yang mampu diproduksi.
  • Untuk pekerja, mereka memiliki jaminan untuk mendapatkan upah meskipun tidak bisa memproduksi banyak unit produk untuk perusahaan. Karena dihitung dengan jam, antara satu pekerja dan pekerja lainnya yang setara juga tidak memiliki kesenjangan upah.

Kerugian Upah Berdasarkan Waktu

  • Pekerja yang memiliki motivasi tinggi untuk menghasilkan lebih akan kecewa. Pasalnya, besar atau tidaknya kontribusi mereka kepada perusahaan akan mendapatkan kompensasi yang sama dengan yang malas-malasan
  • Untuk perusahaan, produksi bisa saja berjalan lamban. Karena karyawan tidak memiliki motivasi lebih untuk bisa meningkatkan performa mereka untuk perusahaan.

Menurut Unit Hasil

Upah yang diberikan akan tergantung pada hasil yang dicapai oleh pekerja. Semakin banyak hasil yang dicapai oleh pekerja, maka semakin banyak upah yang ia dapat. Sebaliknya, semakin kecil yang dicapai oleh pekerja, maka semakin sedikit upah yang diterima.

Keuntungan Upah Berdasarkan Unit Hasil

  • Pekerja akan termotivasi untuk memberikan etos kerja yang tinggi karena mereka mendapat jaminan semakin banyak unit hasil yang mereka hasilkan, maka semakin banyak uang yang mereka bisa dapatkan. Hal ini bisa meningkatkan produktivitas perusahaan
  • Pekerja yang memang memiliki motivasi tinggi akan lebih semangat dalam bekerja.

Kerugian sistem upah menurut unit hasil yaitu:

  • Pekerja bisa saja menyelesaikan produksinya terburu-buru demi menghasilkan unit yang banyak. Hal ini berujung perusahaan memang memiliki banyak kuantitas, tetapi kualitasnya menjadi minim.
  • Bagi pekerja yang sedang tidak optimal, mereka harus pasrah jika upah yang mereka dapatkan minim.

Sistem Upah dengan Insentif

Sistem upah dengan insentif ini juga banyak diadaptasi oleh perusahaan di Indonesia. Sistem ini bisa dibilang merupakan gabungan sistem berdasarkan waktu dengan hasil unit. Pasalnya, pekerja akan dibayar sesuai dengan lamanya mereka bekerja, unit yang mereka hasilkan, dan insentif (tambahan upah) yang jumlahnya tergantung dengan keterampilan kerja dan prestasi pegawai.

Sistem ini dianggap memiliki benefit yang lebih banyak, karena keuntungan dari dua sistem yang disebuatkan diatas saling berelaborasi. Namun, kerugiannya adalah perhitungan upah yang semakin kompleks. Sehingga, kamu butuh staf keuangan untuk mengurus bagian upah pekerja.

Demikianlah ulasan mengenai sistem upah di Indonesia dan bentuk-bentuknya. Dari uraian di atas, kamu jadi lebih mengetahui bagaimana ukuran perusahaan dalam memberikan upah kepada pegawainya. Ada yang berdasarkan jam kerja, ada yang berdasarkan kinerja, ada juga sistem yang merupakan gabungan dari keduanya.

Artikel Terkait