Dunia Kerja

Gaji Mandek? Cek Tanda Kesehatan Perusahaan Secara Finansial

Apakah kamu pernah mengalami sulitnya naik gaji di sebuah perusahaan? Mungkin tanda-tanda kesehatan finansial perusahaan berikut ini bisa menjadi jawabannya.

Ajaib.co.id – Besar atau kecilnya gaji yang diterima oleh seorang karyawan seringkali dihubungkan dengan kesehatan finansial dari perusahaan di mana kamu bekerja. Tentu saja, banyak sekali indikator atau tanda-tanda yang bisa kita ketahui sebagai seorang karyawan bila kesehatan finansial perusahaan tempat kamu bekerja mulai tidak baik.

Salah satunya yakni perusahaan sedang mengalami masalah ekonomi, seperti macetnya tagihan atau invoice dari perusahaan-perusahaan vendor yang memasok produk atau jasa ke perusahaan tersebut. Kemudian, adanya pemotongan fasilitas yang didapatkan oleh karyawan, mundurnya petinggi atau jajaran direksi perusahaan, dll.

Itu adalah beberapa tanda yang bisa menunjukkan bahwa finansial dari perusahaan di mana kamu bekerja sedang goyah. Namun secara umum, ternyata ada tanda-tanda masalah finansial lainnya yang bisa kamu lihat apakah perusahaan sedang dalam keadaan sehat secara keuangan ataupun tidak, seperti berikut ini:

Tanda-Tanda Perusahaan yang Tidak Sehat Secara Finansial

Pertumbuhan Pendapatan, Indikator Kesehatan Finansial Pertama

Bila kamu melihat bahwa perusahaan yang menjadi tempatmu bekerja sering mengalami kerugian dari tahun ke tahun. Hal ini menjadi pertanda buruk bagi finansial perusahaan tersebut. Pencapaian dari sisi profit dan kerugian dapat kamu lihat melalui laporan keuangan perusahaan yang diterbitkan setiap 3 bulan sekali. Namun hal ini hanya bisa dilakukan oleh perusahaan yang sudah go public atau berstatus Tbk.

Pengeluaran yang Tidak Sebanding dengan Pendapatan

Misalnya saja, sebuah perusahaan mengalami lonjakan kenaikan pendapatan sebesar 3% setiap tahunnya, namun kerugian yang diderita mencapai lebih dari 3% setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan bahwa cash flow perusahaan tersebut tidak sehat. Bila demikian, pasti banyak sekali terjadi pergantian pucuk pimpinan di perusahaan tersebut.

Berbeda halnya, bila pendapatan perusahaan naik misalnya 5% setiap tahunnya, namun pengeluaran perusahaan hanya 3% saja setiap tahunnya. Peningkatan pendapatan ini bisa dikatakan masih sehat bagi sebuah perusahaan.

Salah Melakukan Investasi

Perusahaan yang hanya berinvestasi di dalam bisnisnya saja terus-menerus akan membuat kaya aset namun miskin uang tunai. Bila saldo uang tunai perusahaan hanya stagnan berarti bisnis tersebut tidaklah berkelanjutan.

Oleh karena itu, perusahaan yang memiliki finansial yang sehat akan memikirkan bisnis yang berkelanjutan dengan mencari peluang bisnis lainnya yang menjanjikan, ataupun memiliki simpanan uang di bank untuk kebutuhan keuangan yang mendesak daripada hanya selalu mengandalkan pinjaman dana dari pihak lain.

Rasio Utang

Perusahaan yang memiliki cash flow yang baik harus memiliki rasio utang yang rendah, terdapat dua rasio utang yang perlu kamu ketahui, yaitu:

●     Rasio utang terhadap aset bisnis.

●     Rasio utang terhadap ekuitas.

Rumus perhitungan rasio utang ini dapat mengukur berapa banyak utang bisnis perusahaan dan berapa banyak nilai bisnisnya. Angka rasio yang menunjukkan bahwa sebuah perusahaan yang memiliki kesehatan secara finansial adalah rasio 2:1 untuk rasio utang terhadap aset bisnisnya.

Rasio Profitabilitas

Kamu bisa mengetahui perusahaan yang tidak sehat dalam keuangan dengan rasio profitabilitas untuk mengukur laba atas penjualan dan investasi perusahaan. Di mana salah satu rasio terbaik yang dapat diukur adalah margin keuntungan.

Data ini bisa melibatkan data laba bersih tahunan dan membaginya dengan penjualan tahunan perusahaan.

Misalnya laba bersih tahunan Rp1 miliar, dan penjualan sebesar Rp5 Miliar.

Rasio Margin Laba Bersih = Rp1 miliar / Rp5 miliar = 0,20%

Besar kecilnya rasio margin laba bersih tergantung dari harga produk yang dijual, biaya awal, hingga faktor-faktor lainnya.

Perusahaan Mendapatkan Klien Baru atau Bekerja Sama dengan Klien Lama Saja

Biaya untuk mendapatkan klien baru lebih mahal dibanding dengan bekerja sama dengan klien lama. Hal ini juga bisa menjadi pertanda baik atau buruknya kesehatan finansial perusahaan. Sebab, aliran dana yang diperoleh dari menangani klien baru atau lama menunjukkan bahwa setidaknya ada arus kas yang masuk ke dalam bisnis perusahaan.

Namun bila perusahaanmu kesulitan mendapatkan klien baru ataupun banyak ditinggal dengan klien lama, hal ini adalah pertanda bahwa arus kas perusahaan mulai tersendat.

Itulah 6 tanda atau indikator yang bisa menunjukkan kesehatan finansial dari perusahaan tempatmu bekerja. Namun, salah satu indikator pasti yang bisa kamu lihat adalah laporan laba/rugi perusahaan dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir berdasarkan laporan keuangan yang dapat diakses oleh publik bila perusahaan tersebut adalah perusahaan yang telah go public.

Keenam hal di atas bisa menjadi salah satu faktor mengapa gajimu selama ini hanya stagnan saja, dan tidak mengalami peningkatan yang secara signifikan. Sebab, ketika finansial perusahaan sedang terganggu hal ini juga akan berimbas terhadap karyawan seperti:

●     Sulitnya karyawan untuk mengembangkan karir, karena minimnya pelatihan yang dilaksanakan oleh perusahaan akibat adanya pemotongan biaya secara mendadak.

●     Pemotongan gaji, karena perusahaan sudah tidak sanggup lagi membiayai operasionalnya.

Inilah risiko atau ancaman yang bisa sewaktu-waktu kamu alami bila bekerja di perusahaan yang tidak sehat, pilihan paling bijaknya adalah resign dari perusahaan dan memilih perusahaan yang memiliki visi dan misi yang jelas, serta memberikan apresiasi sebesar-besarnya atas pencapaian yang telah dilakukan.

Tetapi, sebelum memutuskan resign kamu perlu mencari pekerjaan baru terlebih dahulu. Sehingga, kamu tidak gegabah mengundurkan diri begitu saja. Sebab, bila kamu resign  sebelum mendapatkan pekerjaan baru, kamu akan terbebani masalah lainnya yaitu perihal keuangan karena tidak memiliki penghasilan rutin setiap bulannya. Oleh karena itu, alangkah baiknya sebelum resign pastikan bahwa kamu telah mendapatkan pekerjaan baru terlebih dahulu.

Demikianlah informasi terkait penyebab gajimu selama ini selalu stagnan saja, salah satu penyebabnya dikarenakan kesehatan finansial perusahaan di mana kamu bekerja memang sedang terpuruk. Sehingga, hal ini juga berimbas terhadap gaji hingga tunjangan, dan lain sebagainya.

Dapatkan beragam informasi mengenai dunia kerja lainnya di blog Ajaib, ayo baca blog Ajaib sekarang juga.

Artikel Terkait