Analisis Saham

42 Saham Sektor Teknologi, Masih Jadi Primadona di 2024

sektor teknologi

Ajaib.co.id – Saham sektor teknologi atau saham sektor new economy akhir-akhir ini menjadi primadona di pasar saham. Besarnya minat pelaku pasar terhadap saham-saham teknologi atau saham new economy ini mulai mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), semakin hari kapitalisasi pasarnya (market capitalization) semakin besar karena diburu oleh para pelaku pasar melihat pesatnya pertumbuhan bisnisnya.

Secara jangka panjang saham teknologi memiliki prospek yang menjanjikan mengingat ruang ekspansi bisnisnya masih sangat besar dan potensi profit nya juga besar di masa mendatang. Potensi ini terlihat dari pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia, jumlah populasi negara, dan jumlah populasi yang telah terpenetrasi oleh Internet cukup besar. Selain itu, rencana IPO beberapa startup teknologi  dengan skala besar akan menjadi daya tarik tersendiri dari sektor tersebut.

Saham Teknologi yang Terdaftar di BEI

Sebagai bagian dari arus new economy, masa depan berbagai perusahaan teknologi di Indonesia masih menjanjikan. Terutama semenjak pandemi, teknologi telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat yang tidak bisa lagi dilepaskan. Mulai dari berbelanja di e-commerce sampai berkomunikasi secara daring. Teknologi pun menjadi salah satu sektor saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang sering diburu oleh para investor.

Salah satu alasannya karena saham sektor teknologi sendiri kerap masuk ke dalam daftar saham top gainers. Dilansir dari Bisnis.com per Agustus 2023, terdapat 42 perusahaan teknologi yang terdaftar di BEI. Di antara 42 saham itu terdapat beberapa emiten yang memiliki jumlah saham yang cukup besar.

Di antaranya adalah PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dengan jumlah saham mencapai 1,184 triliun saham, dan PT Global Sukses Solusi Tbk. (RUNS) dengan jumlah saham sebesar 983,557 juta saham. Berikut beberapa saham sektor teknologi maupun saham yang terkait dengan new economy stocks yang terdaftar dari BEI.

  1. PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) (61,241 miliar saham)
  2. PT Quantum Clovera Investama Tbk. (KREN) (18,208 miliar saham)
  3. PT Limas Indonesia Makmur Tbk. (LMAS) (787,851 juta saham)
  4. PT Multipolar Technology Tbk. (MLPT) (1,875 miliar saham)
  5. PT Metrodata Electronics Tbk. (MTDL) (12,276 miliar saham)
  6. PT Sat Nusapersada Tbk. (PTSN) (5,314 miliar saham)
  7. PT Northcliff Citranusa Indonesia Tbk. (SKYB) (585 juta saham)
  8. PT Kioson Komersial Indonesia Tbk. (KIOS) (1,075 miliar saham)
  9. PT M Cash Integrasi Tbk. (MCAS) (867,933 juta saham)
  10. PT NFC Indonesia Tbk. NFCX) (666,667 juta saham)
  11. PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk. (DIVA) (1,428 miliar saham)
  12. PT Sentral Mitra Informatika Tbk. (LUCK) (715,749 juta saham)
  13. PT Envy Technologies Indonesia Tbk. (ENVY) (1,800 miliar saham)
  14. PT Hensel Davest Indonesia Tbk. (HDIT) (1,524 miliar saham)
  15. PT Telefast Indonesia Tbk. (TFAS) (1,666 miliar saham)
  16. PT Galva Technologies Tbk. (GLVA) (1,500 miliar saham)
  17. PT Tourindo Guide Indonesia Tbk. (PGJO) (765,259 juta saham)
  18. PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) (2,255 miliar saham)
  19. PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) (2,383 miliar saham)
  20. PT Indointernet Tbk. (EDGE) (404,050 juta saham)
  21. PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk. (ZYRX) (1,333 miliar saham)
  22. PT Trimegah Karya Pratama Tbk. (UVCR) (2 miliar saham)
  23. PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) (103,080 miliar saham)
  24. PT Wira Global Solusi Tbk. (WGSH) (1,042 miliar saham)
  25. PT WIR ASIA Tbk. (WIRG) (11,930 miliar saham)
  26. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) (1,184 triliun saham)
  27. PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) (118,493 miliar saham)
  28. PT Techno9 Indonesia Tbk. (NINE) (2,157 miliar saham)
  29. PT Data Sinergitama Jaya Tbk. (ELIT) (2,031 miliar saham)
  30. PT Aviana Sinar Abadi Tbk. (IRSX) (5  miliar saham)
  31. PT Pelita Teknologi Global Tbk. (CHIP) (806 juta saham)
  32. PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk. (TRON) (2,950 miliar saham)
  33. PT Menn Teknologi Indonesia Tbk. (MENN) (1,434 miliar saham)
  34. PT Era Digital Media Tbk. (AWAN) (3,435 miliar saham)
  35. PT Informasi Teknologi Indonesia Tbk. (JATI) (3,262 miliar saham)
  36. PT Digital Mediatama Maxima Tbk. (DMMX) (7,692 miliar saham)
  37. PT Global Sukses Solusi Tbk. (RUNS) (983,557 juta saham)
  38. PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk. (CASH) (1,431 miliar saham)
  39. PT Indosterling Technomedia Tbk. (TECH) (1,256 miliar saham)
  40. PT Tera Data Indonusa Tbk. (AXIO) (5,840 miliar saham)
  41. PT ITSEC Asia Tbk. (CYBR) (6,449 miliar saham)
  42. PT Anabatic Technologies Tbk. (ATIC) (2,315 miliar saham)

Rotasi Sektor Saham Teknologi 2024

Indeks saham teknologi tercatat mengalami pelemahan yang cukup dalam sepanjang 2023 dengan turun 14,07% selama setahun. Dilansir dari Bisnis.com, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menuturkan secara sektor, indeks sektoral yang menampung saham-saham seperti GOTO, BUKA, hingga EMTK ini masih mengalami perbaikan atau improving. Menurutnya, fase akumulasi untuk saham-saham di sektor ini masih relatif kuat.

Menurut Nafan, saham BUKA masih belum dapat sentimen negatif. Berbeda dengan GOTO yang dapat sentimen berita selling oleh salah satu investornya. Ia juga mengatakan bahwa emiten-emiten di sektor teknologi saat ini lebih menitikberatkan kemampuan pada peningkatan gross merchandise value (GMV) dan gross transaction value (GTV).

GMV adalah total nilai transaksi yang dikeluarkan pengguna. Dia melanjutkan, emiten teknologi juga memanfaatkan stabilitas ekonomi domestik, sehingga bisa berdampak positif pada peningkatan bottom line perusahaan. 

Sementara itu, Research Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia Christopher Rusli menuturkan emiten di sektor teknologi akan terkena dampak sikap dovish dari bank sentral AS. Dilansir dari sumber yang sama, Cristopher mengatakan bahwa dengan adanya sinyal dovish dari The Fed, mereka lebih positif pandangannya terhadap saham-saham teknologi. Menurutnya, jika ada sinyal dovish, biasanya saham-saham teknologi ini cenderung naik.

Christopher juga melihat tahun 2024 dapat menjadi kebangkitan bagi indeks sektoral teknologi. Dia memperkirakan akan banyak perusahaan teknologi yang melakukan IPO di tahun ini. Dia mencermati, venture capital deals memang turun pada 2023, tetapi pada 2019-2021 venture capital deals masih tergolong cukup tinggi.

Menurutnya, investor pada VC ingin melihat investasi mereka terrealisasi. Christopher menuturkan, salah satu metode yang paling mudah untuk merealisasikan investasi mereka di Indonesia adalah dengan IPO.  Dengan IPO perusahaan teknologi ini, saham-saham teknologi diharapkan dapat terangkat. Dengan demikian, indeks sektoral teknologi bisa terangkat naik lagi. Adapun di sektor teknologi, Nafan memberikan rekomendasi akumulasi untuk saham BUKA, dengan target price (TP) pada Rp218, Rp244, dan Rp268 per saham.

Sementara itu, dilansir dari sumber yang sama support BUKA ada di Rp193 per saham. Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Oktavianus Andi mengatakan tahun lalu memang terjadi outflow pada saham-saham yang masuk dalam kategori cyclical atau sensitif terhadap kondisi ekonomi. Hal tersebut akibat adanya pengetatan kebijakan moneter bank sentral dengan kenaikan suku bunga acuan dan normalisasi harga untuk komoditas global. Dia menjelaskan, terdapat pendorong dari kondisi tahun 2023. Pendorong tersebut seperti sikap para bank sentral termasuk Bank Indonesia yang diperkirakan akan lebih dovish dibanding tahun 2023. Hal ini karena inflasi yang sudah mulai terkendali.

Walau demikian, Oktavianus menilai terdapat beberapa sentimen yang akan menghambat rotasi sektor tersebut. sentimen pertama adalah suku bunga.  Meski terjadi pemangkasan suku bunga, Oktavianus mengkhawatirkan suku bunga akan tetap berada di level tinggi untuk waktu yang panjang.

Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!

Sebagai aplikasi Pilihan #1 Investor Indonesia, Ajaib hadir untuk memberikan pengalaman trading yang lebih cepat, aman, dan handal. Yuk mulai berinvestasi di saham, reksa dana, hingga Aset Kripto di platform Ajaib. Proses pendaftarannya mudah dan 100% online.

Ada berbagai fitur menarik yang tersedia untuk membantu Anda memaksimalkan potensi profit dari trading saham, salah satunya X-TRA Day Trading. Anda dapat menikmati X-TRA buying power hingga 7x lipat untuk maksimalkan potensi cuan.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib sekarang! Untuk investor crypto, Anda juga dapat mendownload aplikasi trading Ajaib Kripto di Play Store dan App Store.


Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Artikel Terkait