Ajaib.co.id – Berbagai masalah yang menimpa salah satu agensi hiburan di Korea Selatan, Cube Entertainment dalam beberapa bulan di tahun ini, telah membuat sahamnya menurun drastis. Bahkan agensi tempat bernaungnya girlband (G)I-Idle dan Sungjae BTOB ini sempat diisukan bangkrut.
Belum lagi kabar pengunduran diri pendirinya, yakni Hong Seung Sung dikarenakan berselisih paham dengan pemegang saham juga membuat agensi Cube Entertainment di bursa saham anjlok.
Pada Februari tahun 2019 lalu, saham Cube Entertainment turun drastis hingga 63,09 persen. Ketika itu harga sahamnya masih berada di level 2.920 Won Korea Selatan atau jika dirupiahkan menjadi Rp34.198.
Namun, di tahun 2020 ini seperti menjadi tamparan keras bagi perusahaan industri hiburan yang berdiri sejak 2006 silam ini. Pada semester I tahun 2020, harga sahamnya terus mengalami penurunan hingga menyentuh angka 1.450 Won Korea Selatan (Rp16.981).
Berikut ini permasalahan yang terjadi di dalam Cube Entertainment hingga membuat sahamnya berfluktuasi tak menentu secara signifikan.
1. Beberapa Member Artis Mengumumkan Akan Lakukan Wamil
Di Korea Selatan, setiap laki-laki yang dinilai sudah cukup umur diharuskan untuk mengikuti wajib militer sebagai bentuk bela bangsa. Ada beberapa artis Cube Entertainment yang mengumumkan akan menjalani wajib militer pada tahun ini, di antaranya adalah Sungjae BTOB, Hyunsik BTOB, dan Jinho Pentagon.
Dalam rentan sepekan setelah konfirmasi ketiga artinya masuk wamil, saham Cube Entertainment terus merosot hingga ke angka paling rendah yakni 2.920 Won Korea Selatan.
2. Diakuisisi VT GMP
Skandar asmara para artis Cube dan diikuti dengan hengkangnya Hyuna dan E’Dawn sebelumnya berdampak pada anjloknya saham perusahaan. Malahan jauh sebelum itu tidak diteruskannya kontrak B2ST juga berdampak pada fluktuasi sahamnya di bursa. Namun, di tahun ini keputusan manajemen untuk merombak jajaran direksi memberikan dampak yang sangat besar.
Seperti yang dilaporkan bahwa pada bulan Februari 2020, perusahaan kosmetik dan perdagangan media VT GMP mengakuisisi Cube Entertainment saham sebesar 30,61 persen. Jumlah tersebut menjadikan VT GMP jadi pemegang saham terbesar di agensi tersebut.
Tak berselang lama pengumuman akuisisi tersebut, pada 26 Maret terjadi perubahan pada di dalam direksi perusahaan, di mana CEO Cube Entertainment, Shin Dae Nam mengundurkan diri dan digantikan oleh Ahn Woo Hyung dan Lee Dong Kwan sebagai co-CEO.
Perubahan pemegang saham yang baru ini membuat sang pendiri agensi, Hong Seung Sung khawatir akan keberlangsungan perusahaan miliknya.
3. Sang Pemilik Mengundurkan Diri
Empat hari usai pergantian pemegang saham mayoritas yang baru, kabar mengejutkan datang dari Hong Seung Sung. Dia mengumumkan untuk mengundurkan diri dari agensi yang telah ia bangun selama 14 tahun.
Dalam pernyataannya, ia menyebutkan kalau prihatin terhadap tindakan para pimpinan baru di agensinya dan menggambarkan mereka sebagai pembuat konflik. Beberapa hari sebelumnya Sung sudah berencana untuk keluar dari perusahaannya, namun hal itu baru terealisasi pada 1 April.
Pengumuman mundurnya Hong Seung Sung ini sebetulnya membuat saham perlahan naik menjadi 2.535 Won Korea Selatan per lembar saham. Langkah ini diambil Sung untuk keberlangsungan perusahaan ke arah yang lebih baik di tangan pemegang saham mayoritas baru.
4. Sengketa Kontrak Antara Lai Kuanlin dan Cube Entertainment
Setelah secara perlahan saham Cube Entertainment kembali merangkak naik, Cube Entertainment kembali berseteru dengan artisnya Lai Kuanlin yang merupakan eks grup Wanna One. Permasalahan bukan sesuatu yang baru, karena pada Juli 2019 lalu, Lai Kuanlin mengajukan permintaan penghentian kontraknya dengan pihak agensi. Hal itu dikarenakan Kuanlin menganggap agensinya telah melanggar aturan kontrak, termasuk menjual hak manajemennya ke pihak ketiga.
Gugatan pertama pun dilayangkan Kuanlin ke pengadilan, tapi ditolak. Kemudian pada 19 Mei 2020, Kuanlin kembali mengajukan banding ke Pengadilan Distrik Pusat Seoul. Namun, menurut Cube Entertainment banding yang diajukan Lai Kuanlin kembali ditolak dan kini mereka tengah mengambil langkah untuk menyelesaikan kasus sengketa kontrak ini dengan cara kekeluargaan. Entah bagaimana hasilnya, sampai saat ini belum ada konfirmasi resmi dari keduanya.
Pengajuan banding kedua kalinya oleh Lai Kuanlin juga kembali membuat saham perusahaan kembali anjlok.
Setelah berbagai konflik di atas, saham Cube Entertainment kembali menguat. Bahkan di awal bulan Juni berhasil mencatatkan melesat hingga menyentuh angka 4.470 Won Korea Selatan di pasar saham. Peningkatan tersebut tak terlepas dari pengumuman pihak agensi yang menjalin kontrak kerja sama dengan salah satu platform music terbesar di Tiongkok, NetEase Cloud Music pada 3 Juni.
Jika melihat kinerjanya, harga saham Cube Entertainment ini cukup menarik terutama untuk trading. Pergerakan harganya di pasar saham mungkin sedikit mudah dikenali ketimbang industri lainnya, karena berita-berita dari artis agensinya selalu bisa membuat pergerakan harga saham berfluktuasi.
Jika kamu tertarik untuk menjadi salah satu membeli saham di Cube Entertainment, perlu melakukan analisa dengan baik dan benar terlebih dahulu supaya untungnya maksimal.
Cuan Lebih Banyak di Ajaib
Bagi kamu yang tertarik bermain saham, Ajaib bisa membantu untuk menghasilkan untuk dengan maksimal. Hanya dengan smartphone, kamu sudah bisa berinvestasi saham dengan mengunduh aplikasi Ajaib. Sebagai salah satu aplikasi investasi terbaik di Indonesia, Ajaib menawarkan berbagai kemudahan dan kenyamanan dalam berinvestasi reksa dana dan trading saham.
Dibantu dengan fitur news highlight dan competitive ranking untuk melihat situasi ekonomi dan perusahaan yang kamu incar membantu kamu mengambil keputusan dengan yakin dan tepat. Jadi, ayo bergabung dengan Ajaib dan hasilkan keuntungan sekarang juga.