Ekonomi

Ini Rumus Disposable Income Beserta Contoh dan Fungsinya

rumus-disposable-income

Disposable income atau pendapatan yang dapat dibelanjakan, juga dikenal sebagai pendapatan pribadi yang dapat dibelanjakan (disposable personal income/DPI). Pendapatan yang dapat dibelanjakan ini adalah jumlah uang yang harus dibelanjakan atau ditabung oleh individu atau rumah tangga setelah dipotong pajak pendapatan. Bagaimana rumus disposable income tersebut?

Berikut ini ulasannya beserta pembahasan terkait yang lengkap dan mudah dipahami siapa saja.

Pengertian dan Rumus Disposable Income

Disposable income adalah seluruh pendapatan yang dapat kita gunakan setelah dikurangi berbagai pajak langsung. Kadang-kadang juga disebut sebagai pendapatan bersih (net income).

Disposable income dapat dihitung secara perorangan (disposable personal income/DPI) ataupun secara makro. Rumus disposable income untuk perorangan hanya melibatkan data pendapatan dan pajak individual, sedangkan rumus disposable income secara makro menjumlahkan pendapatan disposable dari seluruh warga negara.

Rumus disposable income secara perorangan atau rumah tangga dapat ditulis sebagai berikut:

Disposable Income = Total Pendapatan Pribadi – (Total Pajak Pribadi + Potongan Pendapatan Lainnya)

Berdasarkan rumus disposable income tersebut, terdapat tiga faktor yang memengaruhinya:

  1. Total Pendapatan Pribadi mencakup upah atau gaji kotor yang diterima seseorang, berikut pendapatan lain yang diterimanya selama satu periode tertentu.
  2. Total Pajak Pribadi mencakup pajak langsung seperti Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), dan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) yang harus dibayar dalam periode tertentu.
  3. Potongan Pendapatan Lainnya meliputi berbagai potongan gaji yang diatur oleh pemerintah, misalnya iuran BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.

Contohnya seorang driver ojol memperoleh gaji bulanan sebesar Rp4.200.000. Ia berkewajiban membayar pajak kendaraan bermotor sebesar Rp200.000 dan iuran BPJS Kesehatan sebesar Rp100.000.

Dengan demikian, ia memiliki Disposable Income sebanyak Rp4.200.000 – (Rp200.00+Rp100.000) = Rp3.900.000.

Fungsi Disposable Income

Ada banyak sekali fungsi dari data hasil perhitungan berdasarkan rumus disposable income di atas. Bukan hanya pemerintah dan para ekonom, melainkan kita sebagai anggota masyarakat juga dapat memanfaatkannya.

Disposable income menunjukkan jumlah uang yang dapat dipergunakan oleh seseorang untuk memenuhi berbagai kebutuhannya, menabung, berinvestasi, membayar utang, dan lain-lain. Dengan mengetahui jumlah disposable income, kita dapat mengetahui pula beberapa hal berikut ini:

  1. Fleksibilitas keuangan: Semakin besar disposable income, semakin fleksibel pula kondisi keuangan kita. Kita dapat menyisihkan lebih banyak uang untuk berjaga-jaga menghadapi situasi tak terduga (dana darurat) ataupun pengeluaran dadakan.
  2. Taraf hidup: Semakin besar Disposable Income, semakin tinggi pula taraf hidup kita. Kita dapat memenuhi kebutuhan sekunder/tersier, beraktualisasi diri, ataupun beramal.
  3. Tabungan dan investasi: Semakin besar disposable income, semakin banyak uang yang dapat dialokasikan untuk merencanakan masa depan.

Disposable income merupakan faktor utama di balik belanja konsumen yang menjadi motor pertumbuhan ekonomi di berbagai negara, termasuk Indonesia dan Amerika Serikat. Ketika masyarakat memiliki lebih banyak disposable income, mereka dapat membelanjakan lebih banyak uang. Peningkatan aktivitas belanja itu kemudian mendorong perusahaan-perusahaan berekspansi dan membuka lebih banyak lowongan.

Pemerintah perlu memperhatikan disposable income dalam menentukan pajak dan potongan gaji wajib lainnya. Apabila disposable income menurun secara signifikan atau bahkan nyaris nol, minat berbelanja masyarakat akan merosot dan berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, peningkatan disposable income yang cukup besar dapat menandakan adanya peluang untuk menaikkan pajak.

Indikator Ekonomi yang Menggunakan Data Disposable Income

Disposable income merupakan salah satu indikator daya beli dan kesejahteraan masyarakat dalam konteks makro. Para ekonom menggunakan data disposable income sebagai komponen penting untuk rumus menghitung beragam indikator ekonomi lain. Contohnya Discretionary Income, Marginal Propensity to Consume (MPC), dan Marginal Propensity to Save (MPS).

1. Discretionary Income

Discretionary income adalah sisa dari data disposable income dikurangi berbagai pengeluaran untuk kebutuhan pokok seperti sewa rumah, makanan, dan biaya transportasi. Ketika seseorang mengalami pemotongan gaji atau PHK, discretionary income akan langsung merosot.

2. Marginal Propensity to Consume (MPC)

MPC adalah persentase dari pendapatan tambahan yang langsung dibelanjakan oleh seseorang. Dengan mengetahui data MPC, pemerintah dan para ekonom dapat mengetahui seberapa efektifnya stimulus pemerintah untuk menggairahkan perekonomian.

3. Marginal Propensity to Save (MPS)

MPS adalah persentase dari pendapatan tambahan yang ditabung. Tabungan (savings) dan konsumsi (consumption) sama-sama diasumsikan meningkat seiring peningkatan pendapatan seseorang, tetapi proporsi peningkatannya dapat berbeda-beda sesuai dengan gaya hidup dan kondisi ekosospol di setiap negara.

Kesimpulan

Rumus disposable income ditentukan oleh tiga faktor, yakni pendapatan kotor, pajak langsung, dan potongan pendapatan lainnya. Sedangkan perhitungannya dapat dilakukan secara perorangan ataupun secara makro.

Disposable personal income berkaitan erat dengan pengelolaan keuangan pribadi. Sebelum membuat perencanaan keuangan pribadi, kita harus terlebih dahulu mengetahui berapa banyak beban pajak yang harus dibayar. Sisa setelah pembayaran berbagai pajak itulah yang dapat dikelola untuk memenuhi kebutuhan primer dan pengeluaran lainnya, kemudian berinvestasi dan menabung untuk masa depan.

Disposable income dalam taraf makro merupakan referensi penting bagi pengambilan kebijakan pemerintah dan pertimbangan para pakar ekonomi. Naik-turunnya disposable income dapat menandakan terjadinya pertumbuhan atau resesi, sekaligus memandu pemerintah dalam menentukan tingkat pajak yang tepat.

Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!

Masa depan kamu tentu akan menjadi lebih terjamin dan aman secara finansial bila kamu berinvestasi bukan? Ajaib Sekuritas hadir untuk memberikan pengalaman investasi yang lebih aman dan tepercaya.

Mulai perjalanan investasimu bersama Ajaib Sekuritas sekarang, karena proses pendaftarannya yang mudah dan 100% online, tanpa memerlukan modal yang besar.

Berbagai layanan dan indeks saham juga tersedia dalam rangka mendukung investasimu agar semakin maksimal! Mulai dari saham, reksa dana, margin trading, day trading, dan layanan bagi nasabah premium, Ajaib Prime, bisa kamu temukan di aplikasi Ajaib Sekuritas.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib Sekuritas sekarang!

Artikel Terkait