Saham

Risiko & Tips Membeli Saham saat Cum Date Dividen

Risiko & Tips Membeli Saham saat Cum Date Dividen

Ajaib.co.idSejatinya semua orang yang tercatat memiliki suatu saham pada cum date dividen akan berhak menerima dividen, meskipun ia baru membelinya tepat pada tanggal tersebut. Tapi tahukah kamu kapan sebenarnya cum date dan kenapa membeli saham di saat tanggal ini justru lebih berisiko?

Apa itu Cum Date?

Cum date (Cumulative date) merupakan tanggal penting dalam pembayaran dividen saham. Cum date dividen merujuk pada tanggal terakhir di mana kita dapat membeli saham dan memperoleh hak untuk menerima pembagian dividen.

Mungkin kamu berpikir bisa membeli saham pada cum date lalu langsung menjualnya lagi keesokan harinya. Dapat dividen instan dalam semalam tanpa harus menyimpan saham dalam jangka panjang, sungguh fantastis bukan!? Sayangnya, realita tak seindah itu. Ada risiko membeli saham saat cum date dividen yang wajib diperhatikan oleh semua investor.

Fenomena Dividend Trap

Mari menilik contoh saham bank Jatim (BJTM) yang terakhir kali membagikan dividen dengan cum date 5 Mei 2020. BJTM dikenal sebagai salah satu saham murah yang rajin membagikan dividen dalam jumlah cukup besar. Pada pembagian dividen tahun 2020 (dari perolehan laba tahun 2019), dividend yield BJTM mencapai 8,24% dengan nominal Rp48,20 per lembar.

Dengan data-data seperti itu, saham BJTM tentu sangat menggiurkan untuk dikoleksi oleh pemburu dividen. Minat beli saham BJTM semakin meningkat jelang cum date, hingga harganya menanjak dari kisaran Rp440-an menjadi Rp580-an dalam kurun waktu tersebut. Tapi, tahukah kamu, apa yang terjadi sehari setelah cum date? Harga saham BJTM anjlok sedemikian rupa hingga tercipta gap (celah) yang cukup lebar pada grafik candlestick.

Tanggal yang bertepatan dengan sehari setelah cum date itu dikenal dengan nama ex date dividen. Pada gambar di atas, cum date dan ex date dividen telah ditandai dengan area berarsir merah muda. Penurunan harga saham BJTM secara nominal hanya sekitar Rp40 saja antara kedua hari itu. Namun, penurunan terus berlanjut dalam hari-hari berikutnya.

Mengapa hal ini terjadi? Karena para investor memilih untuk profit-taking setelah berhasil meraup dividen. Kalau kamu ingin menjual saham BJTM sehari setelah cum date atau dalam beberapa hari kemudian, maka kamu harus menerima harga lebih rendah. Dengan kata lain, rugi.

Kerugian dari penurunan harga saham pada ex date itu bisa jadi lebih besar maupun lebih kecil dari dividen yang kamu dapatkan. Dalam contoh kasus ini, penurunan harga saham BJTM relatif minim karena emiten memiliki prospek bagus sebagai bank daerah terbesar di Indonesia. Harga sahamnya pun mampu pulih kembali sekitar sebulan kemudian. Namun, ada banyak kasus lain di mana harga saham benar-benar tenggelam setelah cum date dividen berlalu. Fenomena ini bahkan mendapatkan julukan tersendiri, yakni “dividend trap“.

Risiko Membeli Saham saat Cum Date dan Cara Mengatasinya

Harga saham saat cum date dapat dikatakan telah “membengkak” lantaran tingginya ekspektasi para pemburu dividen. Ibarat sebuah balon yang sudah ditiup terlalu kencang, tentu akan rentan meletus dan pecah. Oleh karena itu, ada dua risiko membeli saham saat cum date yang harus kamu ketahui:

  1. Kamu boleh jadi membeli saham pada harga yang terlalu mahal, melampaui nilai wajar fundamentalnya.
  2. Kamu boleh jadi akan kesulitan menjual kembali saham tersebut pada harga lebih tinggi dalam jangka pendek.

Perusahaan-perusahaan yang membagi dividen dalam jumlah besar belum tentu memiliki fundamental keuangan yang bagus. Manajemen bisa saja sengaja bagi-bagi dividen sebagai “bonus” untuk menenangkan investor yang tidak puas pada kinerja perusahaan. Tapi modus seperti itu tidak akan bertahan lama, karena besarnya beban pembayaran dividen justru akan memangkas kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba pada tahun-tahun berikutnya.

Seandainya perusahaan memiliki fundamental keuangan yang bagus sekalipun, minat beli investor yang melejit jelang dividen dapat membuat harga saham jadi lebih mahal daripada semestinya. Akibatnya, harga saham cenderung terkoreksi setelah cum date berlalu.

Jadi, apakah kita tak boleh membeli saham saat cum date? Belum tentu. Apabila kamu berniat akumulasi saham untuk tujuan investasi jangka panjang, maka kamu dapat membeli kapan saja (termasuk saat cum date). Kamu juga tetap boleh membeli saham saat cum date jika perusahaannya memiliki kondisi keuangan yang bagus dan prospek masa depan yang cemerlang. Namun, sebaiknya jangan membeli saham saat cum date jika kamu hanya menargetkan profit instan.

Sebaiknya kamu juga menghindari saham perusahaan-perusahaan yang memiliki kondisi keuangan meragukan. Untuk berburu dividen, pilihlah saham-saham dari emiten yang setidaknya memenuhi kriteria berikut ini:

  1. Emiten rajin membagikan dividen selama setidaknya 3 tahun terakhir dengan besaran relatif stabil.
  2. Emiten termasuk dalam indeks LQ45 dan atau IDX High Dividend 20.

Tidak ada jaminan bahwa saham-saham yang memenuhi kedua kriteria ini tidak akan terjerumus dalam dividend trap. Tapi setidaknya risiko membeli saham saat cum date akan dapat dikurangi secara signifikan.

Tips Memburu Dividen dengan Tepat

Bagi kamu yang mengincar dividen, maka kamu bisa mengikuti beberapa tips berikut ini sebelum memutuskan untuk berinvestasi.

1. Memahami Cum Date dan Ex Date

Cum Date merupakan hari terakhir investor membeli saham untuk mendapatkan dividen, kamu perlu memerhatikan jadwal cum date dari perusahaan jika ingin memperoleh dividen. Kamu tidak perlu khawatir jika harga saham turun setelah cum date karena tidak semua investor akan memilih untuk berinvestasi panjang. Sedangkan ex date adalah tanggal setelah dividen dibagikan sehingga pemegang saham yang membeli saham pada tanggal tersebut tidak lagi berhak mendapatkan dividen. Tanggal pembagian dividen biasanya jatuh kurang lebih 3 minggu setelah ex date.

2. Melihat Besaran Rasio Dividend Yield

Hal lain yang dapat diperhatikan jika kamu ingin memburu dividen adalah rasio dividend yield. Rasio ini merupakan perbandingan nilai dividen terhadap harga saham yang dapat dihitung dengan cara membagi nilai dividen tahunan per saham dengan harga saham saat ini. Semakin besar persentase dividend yield semakin menarik untuk membeli saham tersebut.

3. Mencatat Recording Date dan Payment Date

Recording date merupakan tanggal di mana perusahaan akan melihat dan mencatat siapa saja yang berhak mendapatkan pembagian dividen. Sedangkan payment date merupakan tanggal pembayaran dividen kepada pemegang saham perusahaan. Tentunya tanggal pembayaran dividen menjadi tanggal yang paling ditunggu para pemburu dividen.

Kesimpulan, berburu dividen merupakan alternatif strategi investasi yang sangat menarik. Kita dapat memperoleh keuntungan hanya dengan menunggu pengumuman pembagian dividen setiap tahun. Namun, strategi ini tidak bebas dari risiko. Demi menghindari kerugian yang tidak perlu, sebaiknya kamu berhati-hati ketika akan membeli saham saat cum date. Tetaplah berfokus untuk mengoleksi saham-saham perusahaan unggulan.

Ajaib Hadirkan Berbagai Fitur Baru dan Menarik untuk #JadiTraderHandal

Ajaib akan membantu kamu #JadiTraderHandal dengan menghadirkan berbagai fitur terbaru yang cocok digunakan untuk trader profesional. Ajaib akan meluncurkan berbagai fitur baru dan menarik. Semua fitur terbaru ini akan memberikan pengalaman trading yang lebih baik, cepat, dan handal.

Semua fitur terbaru ini dapat kamu simak di website Ajaib dan semua akun media sosial Ajaib Sekuritas. Yuk, langsung coba fitur terbaru Ajaib sekarang juga! Jangan lupa untuk membagikan pengalaman trading kamu bersama Ajaib di Social media dan tag @ajaib_investasi untuk mendapatkan hadiah.

Artikel Terkait