Milenial

Ragam Kebutuhan Sekunder agar Milenial Tidak Salah Mengerti

Ragam Kebutuhan Sekunder agar Milenial Tidak Salah Mengerti

Ajaib.co.id – Kita tahu pasti bahwa sandang, pangan dan papan adalah kebutuhan primer. Namun belakangan banyak yang kesulitan mengkategorikan kebutuhan sekunder dengan kebutuhan tersier. Akibatnya, pengaturan keuangan pun jebol dan isi dompet selalu tipis.

Dalam menjalani kehidupan, manusia memiliki jenis kebutuhan. Kemudian kebutuhan manusia itu juga bisa dibagi lagi menjadi primer, sekunder dan tersier. Pembagian itu adalah pelajaran yang kita semua dapatkan saat masih duduk di bangkus SD.

Meskipun saat itu mudah menghapal kategorinya tapi toh praktiknya tak segampang itu. Setelah dewasa banyak dari kita sulit membedakan mana contoh kebutuhan sekunder dan mana tersier. Kalau kebutuhan pokok sih gampang yakni apa saja yang kit apaling butuhkan dalam kehidupan sehari-hari.

Termasuk di dalamnya adalah makanan, pakaian dan tempat tinggal. Namun kemudian bahkan kategori itu pun bisa dibagi lagi menjadi kebutuhan sekunder. Misalnya rumah yang dulunya primer sekarang menjadi sekunder atau bahkan tersier. Seperti pula kendaraan pribadi yang bagi sebagian kalangan menjadi kebutuhan utama sedangkan bagi orang-orang Jakarta tidak diperlukan.

Memang ada banyak aspek yang menyebabkan prioritas suatu kebutuhan bisa berubah termasuk perkembangan zaman. Namun kadangkala pertimbangkan kita dalam memutuskannya tidak tepat. Hal ini membuat pengaturan keuangan kita kacau dan dompet pun jadi tak sehat. Belum lagi jika berhadapan dengan penawaran diskon atau promo yang membuat gelap mata. Mendadak semua hal naik kelas jadi kebutuhan primer.

Kali ini, Ajaib akan membahasa apa-apa saja yang masuk dalam kategori kebutuhan sekunder yang artinya tidak urgent untuk dipenuhi.

Kebutuhan sekunder menduduki peringkat kedua setelah kebutuhan primer. Di mana, kebutuhan primer merupakan kebutuhan mendasar yang harus dipenuhi, dan jika tidak dapat mengancam kelangsungan hidup manusia. Contoh kebutuhan primer adalah pangan (makanan), sandang (pakaian), dan papan (tempat tinggal).

Sedangkan kebutuhan sekunder boleh dipenuhi ketika kebutuhan primer manusia tersebut telah terpenuhi dengan baik. Kebutuhan ini tidak mengancam kelangsungan hidup, namun jika tidak dipenuhi bisa mengganggu kegiatan sehari-hari. Sehingga, bukan merupakan kebutuhan mendesak, kebutuhan sekunder tetap penting untuk dipenuhi manusia dan bersifat subyektif. Di mana, tiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda-beda.

Daftar Kebutuhan Sekunder Zaman Sekarang, Milenial Wajib Tahu

Milenial dan generasi Z sebenarnya adalag generasi yang memiliki beberapa kemudahan. Misalnya saja akses pendidikan lebih baik sehingga bisa bekerja lebih optimal. Artinya, penghasilannya juga lebih banyak dibandingkan generasi sebelumnya. Sayangnya, milenial pula yang kerap mengalami fase bokek.

Hal ini salah satunya karena gagal mengkategorikan berbagai kebutuhannya. Salah prioritas ini yang menyebabkan mereka menghabiskan uangnya dengan tidak bertanggungjawab. Ajaib akan memberikan 3 daftar kebiasaan atau barang yang seharusnya dikategorikan sebagai kebutuhan sekunder.

Simak baik-baik ulasan di bawah ini agar kamu bisa makin cermat mengatur keuanganmu. 

1 Gadget terbaru

Gadget sekarang sudah menjadi kebutuhan utama semua orang karena kemudahan untuk berkomunikasi. Pekerjaan juga sangat terbantu dengan gadget yang mumpuni. Namun harap dipahami jika gadget merupakan kebutuhan tersier, yaitu kebutuhan yang dipenuhi sesudah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi.

Jadi jangan tergoda dan langsung ingin ikut membeli ketika ada gadget keluaran terbaru dirilis. Pertimbangkan dengan benar apakah handphone atau laptop tersebut memang benar kamu butuhkan. Lebih jauh lagi apakah gadget tersebut bisa membantu menunjang kinerjamu. Jika jawabannya tidak maka sebaiknya tunda saja keinginan beli baru dan gunakan gadget yang lama. 

2 Makan di restoran

Penelitian menunjukkan jika mberbagai alasan salah satunya eksistensi. Jangan terjebak pola hidup ini dengan mengurangi makan di 2 tempat tersebut. Pilihlah tempat makan yang bersih namun ramah di kantong agar tidak boros. 

Makan di restaurant boleh saja sekali-kali dilakukan dalam kesempatan khusus seperti merayakan ulang tahun. Kalau memang senang makan enak, cobalah dengan memasak sendiri di rumah. Manfaatkan akun Youtube para chef terkenal untuk memasak kembali menu-menu yang biasa mereka buat. 

3 Nonton bioskop

Nonton bioskop bukan lagi barang mewah khususnya bagi millenial. Apalagi sekarang film Indonesia makin banyak yang bagus selain produksi Hollywood. Millenial pasti mengeluarkan uang untuk ke bioskop paling tidak seminggu sekali. Belum lagi ditambah dengan jajan minuman dan cemilannya yang mahal itu maka tambah jebol lah pengeluaranmu. 

Mulai sekarang, coba kurangi kebiasaan ke bioskop ini. Pilih benar-benar mana film yang jadi incaran dan harus ditonton di bioskop. Untuk beberapa film drama yang tak butuh sound effect menggelegar mungkin kamu bisa streaming agar lebih hemat. Selain itu, kurangi jajan di bioskop dengan makan kenyang sebelum ke bioskop. 

Cara Mengatur Keuangan untuk Memenuhi Kebutuhan Sekunder

Dari penjelasan di atas berarti kamu seharusnya paham jika kipas angin adalah kebutuhan di musim panas. Namun memiliki AC dengan tambahan tagihan listrik adalah kebutuhan sekunder bahkan tersier bagi sebagian orang. Kamu harus terbiasa menyusun daftar kebutuhan itu untuk keuangan yang lebih baik.

Setelah kamu mengetahui beberapa daftar kebutuhan sekunder, di bawah ini Ajaib juga akan memberikan beberapa cara yang dapat diterapkan dalam mengatur keuangan untuk memenuhi kebutuhan sekunder seperti:

1. Membuat Daftar Kebutuhan

Untuk memenuhi kebutuhan sekunder, hal pertama yang bisa kamu lakukan adalah menentukan dan membuat daftar apa saja yang termasuk ke dalam kebutuhan sekunder versi kamu. Kamu bisa dapat membuatnya dengan mengacu kepada faktor yang telah dijelaskan di atas, atau dengan panduan bahwa ketiadaan hal tersebut akan mengganggu kehidupan kita. Sehingga, jika hidup kamu masih berjalan dengan baik dan kegiatan sehari-hari tetap lancar tanpa adanya hal tersebut, berarti hal tersebut bisa jadi bukan kebutuhan sekunder.

2. Memenuhi Skala Prioritas

Pastikan kamu memprioritaskan kebutuhan primer sebelum memikirkan kebutuhan sekunder. Cobalah ingat bahwa bagaimanapun juga kebutuhan primer adalah hal yang sangat mendasar untuk dipenuhi. Setelah itu dipenuhi, barulah kamu bisa memenuhi kebutuhan sekunder yang dimiliki.

3. Belanja dengan Efektif

Sebelum kamu memutuskan untuk memenuhi kebutuhan sekunder, kamu harus pastikan bahwa kamu membelanjakan uang kamu secara efektif. Kamu bisa coba dengan melakukan perbandingan harga juga memilih produk yang berkualitas agar lebih awet dan tidak membuat kita sering membeli lagi di kemudian hari.

4. Menabung dan Menabung

Tidak ada cara mengatur keuangan yang baik tanpa adanya menabung dengan rutin dan disiplin. Prinsip menabung sendiri masih banyak orang yang salah kaprah, di mana mereka menabung dengan uang yang tersisa setelah membelikan kebutuhannya. Padahal menabung yang baik dilakukan dengan menyisihkan sejumlah uang di awal kamu mendapatkan penghasilan, baru kemudian membelanjakan sisanya untuk membeli yang dibutuhkan.

Tips Agar Milenila Tak Salah Prioritas Dalam Membelanjakan Uangnya

Memiliki uang yang banyak adalah impian dari setiap orang, apalagi milenial yang memiliki banyak keinginan. Namun, zaman modern serba canggih ini, kebutuhan tersier sudah menjadi kebutuhan primer. Ada dua alasan yang menjadi penyebab utama pangkal masalah keuangan ini antara lain:

  • Gaya Hidup Berlebihan

Kebanyakan milenial yang memiliki pendapatan luar biasa, biasanya menjadi korban gaya hidup. Salah satu masalah ialah mereka biasanya hidup atau memiliki gaya hidup di atas kemampuan mereka. Pilihan gaya hidup ini adalah kontradiksi yang tepat untuk menggambarkan pepatah ‘hindari gaya hidup boros adalah cara kunci untuk membangun kekayaan.

  • Dikelilingi Harga Tinggi

Walau menempuh gaya hidup hemat, ada juga milenial yang masih kekurangan uang. Hal ini bisa saja disebabkan oleh harga-harga yang kian tinggi. Sebagai contoh, harga rata-rata penjualan rumah telah meningkat sebesar 39% dan biaya kesehatan juga meningkat USD9.000 atau Rp121 juta sejak 1970.

Hal yang mungkin luput diajarkan saat sekolah dulu adalah kategorisasi investasi sebagai kebutuhan primer. Umumnya, kebutuhan utama hanya berkisar sandang, pangan, dan papan. Padahal kini investasi sangatlah penting untuk keamanan dari segi finansial.

Ada banyak investasi yang bisa dilakukan oleh pemula salah satunya dengan membeli reksa dana. Kamu bisa melakukan investasi reksa dana pertamamu bersama dengan Ajaib. Uangmu akan dikembangkan jauh lebih maksimal daripada kesenangaan sesaat dari beli iPhone terbaru, nonton bioskop atau makan di restauran yang Instagramable. 

Artikel Terkait