Ekonomi

Potensi Kopi Indonesia dan Emiten Pengekspor Kopi

kopi-indonesia

Ajaib.co.id – Kopi Indonesia sudah terkenal di dunia. Besarnya potensi komoditas kopi dimanfaatkan beberapa emiten pengekspor kopi. Apa saja ya?

Kopi merupakan minuman penting bagi sebagian besar masyarakat di dunia. Menurut data dari Organisasi Pangan dan Agrikultur Dunia (FAO), makin hari semakin banyak orang di berbagai belahan dunia yang menyeruput minuman kopi. Memang, menyeduh dan menyeruput kopi sudah menjadi kenikmatan tersendiri.

Apalagi kopi Indonesia memiliki berbagai macam variasi rasa yang menggoda selera. Saking banyaknya varian, komoditas kopi di Indonesia menjadi incaran. Bahkan ekspor kopi dari Indonesia sudah sampai ke berbagai belahan dunia.

Potensi Kopi Indonesia

Kopi menjadi salah satu komoditas perkebunan yang memiliki peranan penting dalam kegiatan perekonomian tanah air. Ada beberapa daerah penghasil kopi di tanah air. Akan tetapi yang terbanyak didominasi di wilayah Sumatera.

Jenis kopi yang dijual di dunia biasanya terdiri atas kombinasi biji pilihan yang dipanggang. Biji tersebut berasal dari dua varietas kopi yakni arabika dan robusta. Perbedaan mencolok di antara kedua varietas ini terletak pada rasa dan besaran kafeinnya.

Di pasar dunia, biji kopi arabika memiliki nilai jual yang lebih mahal. Selain itu, jenis kopi ini memiliki rasa mild yang lebih tinggi serta kandungan kafeinnya 70% lebih rendah jika dibandingkan dengan biji kopi robusta.

Komoditas tanaman kopi paling baik dibudidayakan pada wilayah subtropis dan tropis. Oleh sebab itu, produksi kopi dunia didominasi oleh negara-negara yang berada di wilayah Amerika Selatan, Afrika, dan Asia Tenggara.

Indonesia juga menjadi salah satu negara produsen kopi terbesar dunia. Kementerian Perdagangan RI menyebutkan, Indonesia sekarang menjadi negara produsen terbesar ke-4 setelah Brazil, Vietnam, dan Kolombia. 

Karena banyaknya produksi biji kopi, negara kita mampu menjadi supplier untuk para penikmat kopi di berbagai belahan dunia seperti, Jerman, Malaysia, Italia, serta Amerika Serikat.

Indonesia telah menunjukkan peningkatan dalam produksi kopi dunia. Walaupun prosentase peningkatannya tergolong kecil, namun produksi kopi Indonesia meningkat stabil. Peningkatan ini sudah terjadi mulai dari tahun 1960-an.

Kementerian Pertanian mencatat, produksi kopi pada tahun 2020 mencapai 753.491 ton yang barasal dari areal perkebunan kopi seluas 1,2 juta hektar. Pada tahun yang sama, angka produktivitas kopi tanah air mencapai 806 kg/ha.

Sedangkan tahun 2019, angka tetap produksi komoditas kopi menujukkan angka 752.511 ton dengan luas areal 1.245.358 ha dengan produktivitas 803 kg/ha. Saat ini, produksi kopi Indonesia terdiri atas 72 persen robusta, 27 persen arabika dan 1 persen kopi liberika.

Lahan kopi di tanah air mayoritas dikelola oleh petani kecil. Tercatat lebih dari 90% dari total perkebunan kopi dibudidayakan oleh para petani kecil.

Luasan lahan yang ditanami kopi pun relatif kecil. Luasnya berkisar antara 1-2 hektar. Dari sini dapat dilihat bahwa potensi kopi Indonesia cukup besar.

Negara Tujuan Ekspor dan Emiten Pengekspor Kopi Indonesia

Sebenarnya, ada banyak komoditas kopi dengan cita rasa khas dan nikmat yang digemari masyarakat dunia. Akan tetapi, ada beberapa jenis kopi Indonesia yang paling digemari masyarakat.

Beberapa komoditas kopi dari tanah air yang paling terkenal adalah kopi luwak, kopi Toraja, kopi Aceh, dan kopi Mandailing. Jenis kopi luwak mungkin menjadi jenis kopi paling terkenal. Pasalnya, kopi luwak dikenal sebagai kopi termahal di dunia.

Kopi luwak diekstrasi dari biji kopi pilihan yang telah melalui sistem pencernaan musang luwak Asia. Dikarenakan proses fermentasinya langka dan pemprosesannya di dalam perut hewan tersebut, kopi ini dipercaya memiliki rasa yang lebih kaya.

Selain itu, fakta bahwa luwak bisa memilih buah kopi yang paling juicy serta proses produksi kopi luwak yang memerlukan banyak tenaga kerja menyebabkan harganya menjadi mahal di pasar Internasional.

Pada tahun 2012, kira-kira 70% dari total produksi tahunan biji kopi diekspor ke berbagai penjuru dunia. Ekspor kopi Indonesia ditujukan kepada para pelanggan di Jepang, Afrika Selatan, Eropa Barat, Malaysia, Italia, Mesir, Jepang, Amerika Serikat dan masih banyak lagi.

Berdasarkan data yang diambil dari BPS, neraca perdagangan kopi pada periode Januari-Juli 2020, baik biji kopi (coffee beans) maupun olahan mengalami surplus sebesar 670,03 juta dollar AS. Capaian inilah yang menjadikan Indonesia sebagai negara eksportir kopi terbesar ke-7 dunia.

Selama kurun waktu 2008-2020, volume ekspor kopi Indonesia mengalami kenaikan. Laju pertumbuhanya berkisar rata-rata 4,5 persen per tahun. Adapun laju pertumbuhan 10 tahun terakhir sekitar 2,01 persen.

Di tahun 2020, volume ekspor kopi tercatat mencapai 379.354 ton dengan nilai USD 821.937.000 sedangkan volume impor mencapai 15.693 ton nilai USD 36.365.545

Di Indonesia, ada beberapa emiten pengekspor kopi baik murni maupun olahan. Salah satu emiten kopi yakni PT Perkebunan Nusantara XII. Perusahaan ini menargetkan dalam musim panen tahun 2021, produksi kopi mencapai 3.601 ton.

Target tersebut terdiri atas kopi arabika sebanyak 1.434.500 kg dan jenis kopi robusta sebanyak 2.167.200 kg. Semuanya berasal dari area perkebunan seluas 10.715 hektare (ha).

Sejumlah kebun kopi milik emiten BUMN ini juga mengalami puncak panen pada Agustus 2021.

Selain itu, ada pula emiten lainnya yakni PT Prasidha Aneka Niaga Tbk yang memperkuat segmen bisnis kopi. Emiten berkode saham PSDN di Bursa Efek Indonesia ini telah mengoperasikan pabrik baru di semester II tahun 2020 guna meningkatkan produksi kopi olahan.

Tak hanya itu, emiten lainya seperti CV Frinsa Agrolestari Indonesia pernah mengekspor kopi jenis arabika Java Preanger Jabarano sebanyak 16,65 ton ke Australia pada 2020.

Ekspor dari emiten kopi ini bernilai Rp 1,34 miliar. Selain ke pasar Australia, emiten ini juga mendapatkan kontrak ekspor sebanyak 5 kontainer ke Amerika Serikat, 2 kontainer ke Belgia serta 1 kontainer ke Rusia. Hal ini mengukuhkan CV Frinsa Agrolestari Indonesia sebagai pengekspor kopi.

Artikel Terkait