Ekonomi

Potensi Jumlah Kelapa Sawit yang Bisa Dihasilkan Indonesia

kelapa-sawit

Ajaib.co.id – Tanaman kelapa sawit merupakan tumbuhan industri yang berguna sebagai penghasil minyak untuk memasak, minyak industri, maupun bahan bakar. Indonesia sebagai negara beriklim tropis memiliki perkebunan kelapa sawit di berbagai daerah.

Kelapa sawit ini terdiri dari dua spesies yaitu Afrika (Elaeis guineensis) dan Amerika (Elaeis oleifera) yang digunakan dalam pertanian komersil dalam pengeluaran minyak kelapa sawit. Kelapa sawit berperan penting dalam industri minyak yakni dapat menggantikan kelapa sebagai sumber bahan bakunya.

Secara umum, kelapa sawit terdiri atas beberapa bagian yaitu akar, batang, daun, bunga, dan buah. Bagian dari pohon kelapa sawit yang diolah menjadi minyak adalah buahnya. Jenis kelapa sawit digolongkan berdasarkan dua karakteristik yaitu ketebalan buah serta warna buahnya.

Berdasarkan ketebalan buahnya, dapat digolongkan menjadi tiga jenis yaitu pisifera, tenera, serta dura. Sedangkan menurut warna buahnya, dapat dibedakan menjadi tiga jenis yakni nigrescens, virescens, dan albescens.

Indonesia termasuk salah satu penghasil kelapa sawit terbesar di dunia. Di mana saja daerah penghasil kelapa sawit di Indonesia dan bagaimana potensi yang bisa dihasilkan?

Daerah Penghasil dan Potensi Jumlah Kelapa Sawit yang Bisa Dihasilkan

Dari segi produksinya, Indonesia merupakan penghasil kelapa sawit terbesar di dunia. Menurut data statistik yang diambil dari Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian dan Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2018, luas keseluruhan lahan sawit di Indonesia mencapai 14,32 juta hektare.

Sementara itu, pada tahun 2019, luasnya bertambah menjadi sekitar 14,72 juta hektare dan kembali bertambah mencapai 14,99 juta hektare di tahun 2020. Diproyeksikan, luas lahan perkebunan sawit di Indonesia akan terus bertambah dari waktu ke waktu.

Keseluruhan luas perkebunan sawit tersebut terbagi dalam beberapa wilayah utama. Ada tujuh provinsi yang menjadi daerah penghasil terluas pada tahun 2020. Mana saja, ya?

1.     Provinsi Riau

Menduduki peringkat pertama sebagai daerah penghasil sawit terluas adalah Riau dengan luas 2,85 juta ha atau seperempat dari luas wilayahnya. Daerah ini menghasilkan kelapa sawit terbesar di Indonesia. Total produksinya mencapai 9,7 juta ton.

2.     Provinsi Kalimantan Barat

Di urutan ke dua yaitu Provinsi Kalimantan Barat dengan luas 2,04 juta ha. Pada tahun 2020, provinsi di barat Pulau Borneo ini memiliki potensi jumlah kelapa sawit yang bisa dihasilkan lebih dari 3,5 juta ton. Di tempat ini, pengelolaan sawit sudah berlangsung sejak lama yakni pada era 80-an.

3.     Provinsi Kalimantan Tengah

Untuk posisi ketiga sebagai daerah penghasil terluas ditempati Provinsi Kalimantan Tengah dengan luas 2,02 juta ha. Provinsi ini menghasilkan sawit dalam jumlah besar sebanyak 8,2 juta ton.

4.     Provinsi Sumatera Utara

Yang keempat yaitu Provinsi Sumatera utara dengan luas 1,33 juta ha. Provinsi ini memiliki memiliki potensi jumlah sawit yang bisa dihasilkan sejumlah 6,6 juta ton. Hal ini dipengaruhi peningkatan luas lahan sebanyak 400 ribu hektare hanya dalam waktu 3 tahun dari 2016 hingga 2019.

Permintaan pasar terhadap sawit memang sangat banyak yang mengakibatkan proses perkembangan perkebunan begitu cepat.

5.     Provinsi Kalimantan Timur

Di posisi kelima yaitu Provinsi Kalimantan timur seluas 1,31 juta ha. Daerah ini menghasilkan kelapa sawit sebesar 4,33 juta ton. Di sini, perkembangan perkebunan sawit sudah dimulai pada tahun 1983.

Sampai saat ini, perkembanganuya sangat signifikan dengan sistem kerja sama dari pihak swasta dan pemerintah untuk pemberdayaan masyarakat.

6.     Provinsi Sumatera Selatan

Sumatera Selatan memiliki lahan perkebunan sawit seluas 1,2 juta ha. Provinsi di sebelah selatan pulau Andalas ini memiliki jumlah produksi sebesar 4,36 juta ton. Sama halnya dengan daerah-daerah lainnya, perkebunan sawit di daerah ini mengalami perkembangan dengan pesat.

Setiap tahunya, ada pembukaan puluhan ribu hektare lahan perkebunan sawit. Untuk penanamannya, kebanyakan memakai sistem peremajaan.

7.     Provinsi Jambi

Daerah penghasil sawit selanjutnya adalah Provinsi Jambi dengan luas masing-masing dan 1,07 juta ha. Perkebunan sawit di Pulau Andalas ini memiliki peningkatan dari tahun ke tahun dalam produksinya.

Dengan jumlah produksi sekitar 3 juta ton pada tahun 2020, Jambi menjadi salah satu penyedia sawit utama untuk pasar Indonesia saat ini

Di sisi lain, Indonesia juga merupakan produsen terbesar minyak sawit (Crude Plam Oil/CPO) di dunia. Produksi CPO di Indonesia tahun 2019 mencapai 47 juta ton. Angka itu naik dari tahun 2018 yang sebanyak 43,1 juta ton dan 38,1 juta ton di tahun 2017.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kelapa sawit mempunyai banyak manfaat di sektor energi. Potensi tersebut dapat menjadi peluang bagi Indonesia dalam memperkuat ketahanan energi di dalam negeri. Berdasarkan manfaat yang di kandungnya, sawit bisa di manfaatkan sebagai sumber energi pembangkit listrik maupun bahan bakar minyak (BBM) untuk kendaraan.

Tidak hanya itu, biomassa kelapa sawit juga dapat diubah menjadi bio-pellet atau bio-batu bara yang dapat mengganti batu bara konvensional. Bio-pallet digunakan untuk bahan bakar pembangkit listrik, karena lebih ramah lingkungan dan bisa mengurangi emisi Gas Rumah Kaca.

Kita tahu bahwa emisi energi fosil merupakan penyumbang terbesar terhadap emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di dunia dan khususnya di Indonesia. Kontribusi produksi listrik di Indonesia sebanyak 61% berasal dari pembangkit listrik tenaga uap batu bara. Oleh sebab itu, biomassa sawit dapat menjadikan energi alternatif yang sangat menjanjikan untuk mendukung produksi listrik yang ramah lingkungan.

Banyak negara di dunia kini mulai beralih ke biomassa kelapa sawit karena energinya yang ramah lingkungan dan menjadi sumber energi yang berperan penting dalam kelanjutan pembangunan ekonomi, sosial, bahkan lingkungan.

Dari produksi biomassa ini, Indonesia dapat menghadapi implikasi sosial ekonomi dan lingkungan. Misalnya dari segi ekonomi, Indonesia berpotensi mendapatkan keuntungan dari permintaan global akan bio energi. Selain itu Indonesia turut berperan serta melestarikan lingkungan.

Artikel Terkait