Rumah Tangga Masa Kini

Perlukah Seorang Anak Diberikan Kartu Kredit?

Sumber: Unsplash

Ajaib.co.id – Kartu kredit merupakan alat bayar yang diandalkan di zaman sekarang. Salah satu kelebihannya adalah kepraktisan penggunaannya. Kamu jadi tidak perlu membawa uang tunai yang banyak. Pembayaran menggunakan kartu ini juga cepat dan tidak harus menghafal pin.

Pada dasarnya penggunaan kartu bayar ini diperuntukkan bagi orang dewasa. Bank-bank yang menyediakan kartu kredit biasanya menentukan syarat minimal umur 21 tahun bagi nasabah yang ingin memilikinya. 

Namun, sekarang semakin banyak orang tua yang memberikan fasilitas kartu kredit untuk anaknya. Sebenarnya, perlukah fasilitas ini untuk anak-anak di bawah umur? Jawabannya akan kita temukan di bawah ini.

Untuk Apa Orang Tua Memberikan Kartu Kredit pada Anaknya?

Apabila anakmu masih remaja, tentunya mereka tidak bisa mengajukan kepemilikan kartu bayar ini seorang diri. Orang tua yang pertama kali mengajukannya pada bank, lalu diberikan ke anaknya. Nama di kartu kredit itu pun masih atas nama kamu. Oleh karena itu kartu itu tetap ada di kendalimu.

Hal pertama yang perlu kamu jawab adalah mengapa kamu memberikan kartu kredit untuk anak? Apa keuntungannya untuk anak yang mendapatkan kartu kredit dari orang tuanya? Lalu, apa juga keuntungan untukmu sebagai orang tua yang memberikan kartu yang sebenarnya diberlakukan untuk orang dewasa saja? 

Alasan umum yang orang tua miliki biasanya adalah karena anaknya merantau jauh dari rumah,. Misalnya, sang anak melanjutkan sekolah di luar negeri. Penggunaan kartu kredit yang bisa dipakai di seluruh dunia untuk produk tertentu, tentu akan memudahkan orang tua. Apalagi mengirimkan uang ke luar Indonesia juga cukup ribet syarat-syaratnya. 

Kamu harus paham bahwa penggunaan kartu ini punya keuntungan dan kekurangan. Kekurangannya adalah anak jadi boros dan bisa belanja sesuka hatinya. Apalagi jika kamu menentukan limit yang cukup besar untuknya. 

Nah, kelebihannya kamu bisa mengajarkan pada anak tanggung jawab besar dengan penggunaan kartu ini. Jadi, sebelum kamu memberikan fasilitas ini untuk anakmu, pastikan kamu sudah meminta anak untuk hati-hati dalam penggunaan kartu itu. 

Bahwa kamu memberikan kartu itu bukan untuk dihambur-hamburkan, tapi karena kamu percaya anak bisa menggunakannya sesuai dengan kebutuhan.

Kamu bisa membuat perjanjian dengan sang anak bahwa kartu itu bisa digunakan untuk keperluan-keperluan dasar. Apabila anak ingin menggunakannya untuk keperluan hiburan itu juga bisa, tapi harus dengan batas wajar. Jangan sampai memiliki kartu itu membuat anakmu jadi lebih sering bermain-main dan meninggalkan tanggung jawabnya yang berstatus pelajar.

Kamu harus ingat bahwa anak-anak di bawah umur itu masih labil. Masih banyak yang tidak dia ketahui tentang dunia ini. Anak bisa saja menggunakan kartu itu sesuka hatinya dengan mengabaikan peringatan dari orang tuanya. Untuk itu kamu jangan lelah memberikannya pengajaran dan pengertian. 

Misalnya, buatlah perjanjian bahwa sang anak tidak bisa menggunakan semua limit kartunya, tidak boleh menggunakannya untuk membeli tiket konser tanpa sepengetahuan orang tua, jika ingin membeli barang elektronik misalnya ponsel, harus melapor orang tua dulu, dan aturan lain yang bisa orang tua buat sesuai dengan situasinya sendiri.

Kartu Kredit Digunakan di Bawah Pengawasan Orang Tua

Saat ini ada kartu kredit yang limitnya kecil, tidak sampai Rp5 juta per bulan. Kamu bisa memilih kartu bayar tersebut yang limitnya paling kecil untuk anak sesuai dengan umurnya. Apabila anak masih remaja, tentu tidak perlu memilih kartu bayar yang limitnya besar. 

Kamu pasti akan lebih mudah memantau pengeluaran dengan laporan yang diberikan oleh bank yang mengeluarkan kartu itu. Kamu jadi tahu anakmu menggunakan kartu itu untuk apa saja. Ketika ada pengeluaran yang tampak mencurigakan, kamu bisa langsung menanyakannya pada anak.

Atau kamu bisa melakukan evaluasi bersama anak untuk membahas berbagai transaksi yang digunakan anak dalam sebulan itu. Kamu pasti akan langsung tahu ketika anak melanggar perjanjian yang sebelumnya pernah kamu buat dengannya. 

Lalu, apabila anak melakukan pelanggaran penggunaan kartu itu, kamu bisa memberikannya hukuman. Dari hukuman yang ringan sampai hukuman pengambilan kartu kredit secara permanen yang artinya sang anak tidak diperbolehkan lagi menggunakan kartu kredit karena anak tetap melanggar padahal kamu sudah memberikan peringatan padanya.

Untuk anak pun kamu perlu tegas dalam mendidiknya agar dia menjadi sosok yang tidak manja, yang mau berjuang dulu untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkannya. Jadi, kamu tidak harus memberikan anak berbagai macam kemudahan, kamu juga harus mengajarkannya tentang perjuangan. 

Pemberian Kartu Kredit Tidaklah Wajib

Satu hal yang perlu orang tua ingat, walaupun orang tua mampu memberikan kartu itu untuk anak, orang tua tidak harus memberikannya pada anak. Orang tua tidak harus mengikuti ketentuan yang dilakukan orang tua lain karena orang tua bisa menentukan yang terbaik untuk anaknya sendiri.

Apabila kamu lebih nyaman memberikan uang saku untuk anak secara tunai, tidak masalah kamu memilih jalan itu. Jadi, kamu tidak perlu memaksakan diri memberikan kartu itu pada anak.

Sebenarnya anak-anak yang menggunakan kartu kredit di zaman sekarang pun masih sedikit. Mereka lebih sering menggunakan dompet digital yang juga sama saja, bisa kamu pantau penggunaannya karena segala transaksi terekam di sana. 

Namun, jika kamu ingin memberikannya pelajaran yang berarti itu pun tidak masalah karena anak-anak tidak akan selamanya menjadi anak-anak. Mereka juga akan menjadi orang dewasa yang nantinya mampu memutuskan sendiri yang terbaik untuknya. Tugas kamu sebagai orang tua adalah mengajarkannya untuk menjadi pribadi yang mandiri. 

Artikel Terkait