Ajaib.co.id – Jika kamu sudah jadi Ibu dan Ayah Milenial, tren parenting saat ini pasti menjadi perhatianmu. Tak terbatasnya akses informasi dari berbagai penjuru dunia memungkinkan kamu dan pasanganmu mencari informasi terbaik yang bisa mengajarkanmu bagaimana menjadi orang tua terbaik bagi si buah hati.
Lebih dari 50% literatur parenting (cara pengasuhan anak) menyebutkan tentang betapa pentingnya peran ibu. Mulai dari melahirkan, menyusui, mengajarkan bicara, meninabobokkan, semua tak lepas dari peran ibu dalam keluarga.
Bahkan, para ayah pun tampaknya mayoritas mengakui hal itu, dan tak sedikit yang menyandarkan soal pengasuhan anak hanya pada ibunya.
Tapi tahukah kamu, seperti juga halnya pernikahan, untuk pengasuhan anak pun It took two to Tango. Keterlibatan peran kedua pihak secara seimbanglah yang bisa memberikan pola pengasuhan ideal.
Seberapa Dominan Peran Ibu?
Seperti telah diulas oleh sebuah artikel bertopik senada di healthunits.com, mengasuh dan membesarkan anak bukan tugas mudah. Ini adalah tugas terberat yang paling penuh tanggung jawab, yang pernah diembankan ke seorang manusia.
Meski nggak ada imbal hasil finansial yang pasti, ini adalah tugas yang paling bergengsi di tengah masyarakat. Selain membesarkan dan mendidiknya, wajib pula menanamkan nilai dan etika pada anak, sehingga ibu memberikan kontribusi penting dalam menentukan perjalanan hidup anaknya.
Menurut sebuah riset yang dipublikasikan dalam The Telegraph, pengaruh ibu adalah faktor penentu dalam menentukan apakah si anak akan terus bersekolah dan mengejar pendidikan tinggi di universitas.
Sebagai perbandingan, riset ini menyimpulkan bahwa prestasi akademis ayah hanya berpengaruh sedikit pada keberhasilan akademis anak. Apakah karena paham ini para ayah sering menyalah-nyalahkan sang ibu jika prestasi belajar si anak anjlok?
Fungsi Peran Ibu dan Peran Ayah Sama Pentingnya
Dalam jurnal ilmiahnya yang dilansir content.sciendo.com pada 2015 silam, Katarina Cimprichova Gezova dari Matej Bel University, Banska Nystrica, Slovakia memaparkan hasil temuannya tentang kesetaraan gender dalam konteks pengasuhan anak.
Meskipun kepedulian dan perhatian dari kedua pihak sama pentingnya, secara biologis peran keduanya tak dapat dipertukarkan.
Psikoanalis dan pakar pengasuhan anak – Erica Komisar memaparkan bahwa ketika para ibu dan ayah mengasuh seorang anak, keduanya akan memproduksi hormon Oxytocin, yang sering dijuluki dengan hormon kedekatan atau hormon cinta.
Oxytocin yang diproduksi ibu selama masa pengasuhan menjadikan mereka pengasuh yang lebih sensitif dan empatik. Sedangkan Oxytocin yang diproduksi ayah dalam situasi yang sama menjadikan mereka lebih suka bermain, serta aktif mendorong anaknya untuk lebih mandiri dan suka berpetualang.
Katarina Cimprichova menegaskan bahwa kedua peran ibu dan ayah sangat dibutuhkan dalam perkembangan anak, namun dengan jadwal dominasi yang saling bergantian.
Peran ibu dominan dalam 3 tahun pertama kehidupan anak. Lalu seiring proses pertumbuhan lanjutan, pengaruh peran ayah makin besar dalam membentuk ketangkasan dan keberanian sang anak dalam menghadapi kehidupan.
Peran Ibu Bagi Para Jenius Dunia
Ada paham yang mengatakan bahwa kaum wanita mengatur dunia, kadang melalui diri mereka sendiri, kadang melalui anak-anak yang dibesarkannya dengan baik. Contohnya tak terbatas, tapi kali ini kita kutip beberapa pernyataan pria-pria yang paling luar biasa di dunia, yang merasa berterima kasih pada sang ibunda atas kesuksesan yang mereka raih:
George Washington
Presiden Amerika Serikat pertama ini mengatakan bahwa ibunya adalah wanita tercantik yang pernah dilihatnya. Ia juga menghubungkan semua kesuksesan dalam hidupnya dengan pendidikan moral, kecerdasan dan ketangkasan fisik yang ia terima dari sang ibunda.
Thomas Edison
Penemu bola lampu ini mengatakan bahwa ibunya adalah penciptanya. Ketika berbicara tentang ibunya, Thomas Edison ingat bahwa ibunya selalu yakin bahwa Thomas akan menjadi individu istimewa dan merasa memiliki kewajiban untuk berhasil dalam hidup, dan tidak akan mengecewakan ibunya.
Abraham Lincoln
Pengacara terkenal yang menjadi Presiden Amerika Serikat mengatakan bahwa ia berterima kasih atas semua keberadaannya dan harapannya pada sang ibunda yang merupakan bidadarinya.
Pablo Picasso
Sebagai seorang legenda, pelukis, pematung, seniman keramik, desainer panggung dan penyair terkenal, Picasso berkata bahwa ia menjadi Picasso berkat ibunya.
Ibunya berkata bahwa jika Picasso jadi prajurit ia akan jadi jenderal, jika jadi pendeta akan jadi Paus. Saya malah jadi pelukis dan berakhir jadi Picasso.
Charlie Chaplin
Komedian favorit dunia ini berkata bahwa ibunya adalah wanita paling luar biasa yang ia kenal. Charlie Chaplin teah banyak bertemu orang berpengalaman, namun Ia belum pernah bertemu dengan sosok wanita yang lebih sempurna secara keseluruhan daripada ibunya. Jika saya memiliki sesuatu apapun, hal itu adalah miliknya.
Penasaran ya, apakah Madame Currie, Amelia Earheart, Hellen Keller, Jane Austen, atau Cut Nyak Dien juga mengatakan hal yang sama tentang ibu mereka? Atau malah ayah mereka?
Coba deh kamu cari tau dan bandingkan jawabannya. Siapa tahu kamu pun bisa menemukan fakta baru yang berharga tentang peran ibu dan ayah dalam pengasuhan anak.
Peran Ibu di 3 Tahun Pertama Kehidupan Anak
Seperti dikutip dalam wtop.com, beberapa tahun lalu Erica Komisar juga mulai menyadari munculnya sebuah tren baru dalam keluarga di Amerika, yaitu merebaknya kasus anak-anak dengan gangguan emosi, yang sangat menderita karena kehilangan kehadiran sang ibu dalam kesehariannya.
Semua hasil risetnya menuntun Erica ke arah satu hal yaitu: pentingnya peran ibu di 3 tahun pertama perkembangan anak. Berdasarkan penemuan ilmiah, kehadiran sang ibu secara fisik dan emosional memberikan 2 hal berharga bagi bayi yaitu: perlindungan dari stres dan pengendalian emosi.
Kedua hal itu sangat penting bagi perkembangan otak yang sehat dan kesejahteraan sang anak di masa depan.
Jadi meskipun peran ibu sama pentingnya dengan peran ayah dalam pengasuhan anak, 3 tahun pertama perkembangan anak adalah momennya sang ibu. Dan hal itu dipengaruhi juga oleh faktor fungsi menyusui.
Karena itu jugalah Erica memahami dilema para ibu dalam menjalankan perannya di saat mereka juga harus bekerja untuk membantu para suami mencari nafkah, terutama di tengah krisis ekonomi paska perang ataupun pandemi seperti saat ini.
Namun akhirnya ia menegaskan bahwa lebih bijaksana untuk mengorbankan pekerjaan selama 3 tahun pertama pertumbuhan anak, karena nanti toh masih ada waktu untuk mengejar ketertinggalan karir.
Sebaliknya, jika mengorbankan 3 tahun pertama perkembangan anak, momen emas pertumbuhan yang hilang itu tidaklah bisa diulang lagi.
Parameter Kesuksesan Peran Ibu
Untuk menjadi ibu yang baik, enggak bisa cuma dengan baca buku, melainkan harus berlatih selama beberapa waktu. Seperti dilansir dalam mummyitsok.com, berikut ini adalah beberapa kualitas dari seorang Ibu yang baik:
1. Menjadi role model (contoh) yang baik
2. Menetapkan batasan dan peraturan yang adil dan konsisten.
3. Menghargai orang lain.
4. Mendukung dan penuh kasih sayang.
5. Sabar
6. Pemaaf
Selamat menjalani peran ibu dan peran ayah yang ideal bagi si kecil tercinta ya. Investasikanlah segenap cinta kasih dan rasa tanggung jawab kamu demi fondasi masa depannya yang cerah.
Terus kembangkan juga portofolio investasimu demi kebebasan finansial keluargamu di masa mendatang dengan platform investasi yang berintegritas seperti Ajaib, yang memungkinkan investasi saham dan reksa dana sekaligus dalam 1 aplikasi, biaya beli saham sampai 50% lebih murah, dan daftar 100% online tanpa biaya minimum.
Ajaib adalah pilihan super smart bagi investor Milenial karena telah mendapat penghargaan dari Asia Forbes, Fintechnew Singapore, Dunia Fintech dan Top 10 Startups from Y Combinators TechCrunch.