Ekonomi

Penyebab Rush Money dan Bagaimana Cara Menghadapinya

Penyebab Rush Money
Penyebab Rush Money

Ajaib.co.idRush money adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan ketika orang berbondong-bondong melakukan penarikan dana dari simpanan mereka di bank. Rush money juga dikenal dengan sebutan bank panic atau bank run.

Rush money terbesar pernah terjadi pada saat terjadi Great Depression antara Tahun 1929 sampai 1939 yang melanda Amerika Serikat. Kala itu, orang berbondong-bondong melakukan penarikan uang dari bank. Hal tersebut malah memperparah kondisi perekonomian yang sedang terpuruk.

Di Indonesia sendiri rush money pernah terjadi ketika krisis ekonomi Tahun 1997-1998. Saat itu nilai rupiah anjlok dan menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat. Adanya kerusuhan membuat kondisi sulit terkendali. Banyak orang yang panik berlebihan dan mengambil semua uangnya di bank.

Isu mengenai akan terjadinya rush money ini kerap beredar di masyarakat. Namun pada kenyataannya, sebagian besar isu ini memang sengaja dihembuskan oknum tidak bertanggung jawab yang mengambil keuntungan jika terjadi rush money.

Oleh sebab itu, sebagai masyarakat yang cerdas, kita perlu mengetahui tentang pengertian rush money dan apa penyebab rush money dan dampak yang ditimbulkannya. Selain itu, jika tersiar kabar akan terjadinya rush money, sangat penting untuk memahami cara menghadapi rush money.

Penyebab Rush Money dan Dampak yang Ditimbulkannya

Rush money adalah kondisi yang tidak diinginkan. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa ada oknum yang mencari keuntungan bila rush money atau bank run benar-benar terjadi. Sehingga provokasi kerap dilakukan untuk menebar cemas berlebihan di masyarakat.

Penyebab rush money adalah hilangnya kepercayaan masyarakat khususnya nasabah perbankan, kepada bank tempatnya menyimpan uang. Hilangnya kepercayaan nasabah ini dapat dipicu oleh beberapa faktor seperti kesalahan manajemen bank, kasus korupsi di bank tersebut, maupun kondisi krisis ekonomi secara keseluruhan yang melanda suatu negara.

Selain itu, terjadi kerusuhan dan situasi politik yang memanas juga bisa menjadi penyebab rush money atau bank run. Masyarakat khawatir bahwa bank tempatnya menyimpan uang akan bangkrut dan tidak dapat mengembalikan uang nasabah. Simpanan nasabah ini bisa berupa tabungan, deposito, maupun produk perbankan lainnya.

Dampak yang mungkin terjadi dari adanya isu rush money adalah bank yang sebenarnya baik-baik saja, namun karena terjadi penarikan uang dari nasabah dalam jumlah besar, maka bank tersebut bisa menjadi benar-benar bangkrut.

Penarikan uang secara besar-besaran yang dilakukan beberapa kelompok nasabah dapat memicu kepanikan nasabah lainnya dan ikut-ikutan melakukan penarikan uang. Masyarakat jadi bertanya-tanya sebenarnya apa yang akan terjadi. Apalagi ada orang terkemuka yang melakukan penarikan uang dalam jumlah besar juga. Hal ini akan membuat pengikutnya semakin panik. Akhirnya gelombang penarikan uang ini semakin besar dan sulit dikendalikan.

Dampak lainnya dari rush money adalah pemerintah harus menggelontorkan dana yang besar untuk membantu bank yang mengalami gagal bayar tersebut. Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap perbankan. Pemerintah berusaha menjaga agar dampak rush money yang melanda satu bank tidak merembet kepada bank lainnya.

Dampak yang paling dikhawatirkan adalah terjadinya resesi ekonomi yang lebih parah lagi. Resesi ekonomi ini akan berimbas kepada semua lapisan masyarakat, terutama menengah ke bawah. Untuk pemulihannya pun membutuhkan waktu sampai bertahun-tahun. Perlu dukungan dari semua pihak untuk bisa memulihkan kembali perekonomian pasca resesi ekonomi.

Cara Menghadapi Rush Money

Rush money menjadi momok tersendiri bagi dunia perbankan. Maka dari itu, perbankan telah memiliki langkah-langkah antisipasi yang akan dilakukan bila disinyalir akan terjadi rush money. Berikut ini cara menghadapi rush money yang dilakukan bank.

1.     Menerapkan batasan penarikan uang tunai atau limit untuk memperlambat penarikan uang yang dilakukan masyarakat.

2.     Jika perlu, meliburkan operasional bank pada hari tertentu untuk memberikan pelayanan yang lebih baik dalam menghadapi penarikan uang besar-besaran dari nasabah.

3.     Melakukan pinjaman dana kepada bank lain maupun bank sentral seperti Bank Indonesia. Hal ini dilakukan agar bank memiliki cadangan uang kas yang cukup untuk memenuhi permintaan penarikan tunai dari nasabah.

4.     Menyertakan asuransi untuk simpanan nasabah di bank.

5.     Menyetorkan jaminan pada LPS atau Lembaga Penjamin Simpanan.

Sebagai masyarakat, apa yang harus kita lakukan untuk menghadapi kemungkinan terjadinya rush money? Yang pertama, kita perlu teliti dalam menerima informasi. Pastikan informasi yang diterima berasal dari sumber terpercaya.

Kemudian, cara menghadapi rush money yang perlu diterapkan adalah tetap berpikir jernih dan tidak mudah panik. Jika kamu melihat orang-orang melakukan penarikan uang besar-besaran, kamu tidak perlu langsung ikut-ikutan. Pelajari terlebih dahulu kondisi yang terjadi dan ambil keputusan berdasarkan data yang akurat.

Dalam kondisi resesi ekonomi yang penuh ketidakpastian, sebaiknya kamu mengikuti anjuran dari pemerintah. Pemerintah dan perbankan akan berusaha keras untuk menjaga kepercayaan masyarakat. Oleh karena itu, sebaiknya kamu tidak memperburuk keadaan dengan ikut-ikutan memperparah terjadinya rush money.

Sekarang kamu sudah mengetahui tentang rush money, penyebab, dan dampak yang ditimbulkannya. Jadi kamu bisa menerapkan cara menghadapi rush money yang tepat dan tidak panik berlebihan saat mengetahui isu akan terjadi rush money.

Rush money adalah salah satu kondisi yang mungkin terjadi dan dapat menimbulkan kerugian. Selain rush money, tentu saja di sekitar kita juga terdapat hal-hal yang mungkin akan menimbulkan kerugian secara materi. Sebut saja terjadinya penipuan, kesalahan pengambilan keputusan, kecelakaan, maupun musibah kebakaran.

Intinya, kita perlu mengelola aset yang dimiliki dengan perencanaan matang dan eksekusi yang tepat. Melakukan diversifikasi berguna untuk menyebarkan risiko keuangan yang mungkin terjadi di kemudian hari. Selain itu, jangan lupa untuk investasi. 

Artikel Terkait