Perencanaan Keuangan

Pengertian Likuiditas dan Apa Pentingnya untuk Perusahaan?

Pengertian Likuiditas dan Apa Pentingnya untuk Perusahaan?

Ajaib.co.id – Banyak pengertian likuiditas yang ditetapkan oleh para ahli ekonomi dan keuangan. Disebut likuid (bahasa Inggris liquid, cair) karena menunjukkan seberapa banyak harta perusahaan yang bisa dicairkan. Di bawah ini, Ajaib akan membahas lebih jauh mengenai apa itu Likuiditas, jenis-jenisnya, dan juga komponen apa saja yang ada didalamnya.

Apa itu Rasio Likuiditas?

Pada umumnya, arti likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek, salah satunya utang lancar yang harus segera dibayar menggunakan aktiva lancar atau aset lancar. Dengan adanya rasio inilah, perusajaan dapat mengukur seberapa likuidnya perusahaan. Di mana, ketika perusahaan mampu memenuhi kewajibannya, maka perusahaan tersebut likuid. Sedangkan, ketika perusahaan tidak mampu, maka perusahaan tersebut ilukuid. Contoh yang termasuk likuiditas, yakni membayar tagihan telepon dan listrik, gaji, langganan PDAM, dan lain-lain.

Cara mengukur perusahaan likud atau tidak, kamu bisa membandingkan komponen yang ada pada neraca, yaitu total aktiva lancar dengan total pasiva lancar. Pengukuran ini bisa dilakukan untuk beberapa periode sehingga terlihat perkembangan likuiditas perusahaan dari waktu ke waktu.

Pentingnya likuiditas

Mengapa harus ada likuiditas sebagai patokan? Likuiditas sendiri memiliki sejumlah fungsi dan manfaat, antara lain:

a. Media dalam menjalankan kegiatan bisnis perusahaan sehari-hari.

b. Alat untuk mengantisipasi kebutuhan dana yang mendesak atau tidak terduga.

c. Bagi bank atau lembaga keuangan, likuidasi memudahkan nasabah yang hendak melakukan pinjaman atau penarikan dana.

d. Acuan tingkat fleksibilitas perusahaan dalam mendapatkan investasi atau usaha lain yang menguntungkan.

e. Alat untuk memicu perusahaan dalam upaya perbaikan kinerja perusahaan.

f. Alat ukur tingkat kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek.

g. Membantu manajemen dalam memeriksa efisiensi modal kerja.

h. Membantu perusahaan melakukan analisis dan menginterpretasikan posisi keuangan jangka pendek.

Dari beragam fungsi dan manfaat tersebut, perusahaan akan lebih mudah melakukan penilaian kondisi keuangan.

Meningkatkan Kepercayaan

Dengan tingkat likuiditas yang tinggi, perusahaan akan memperoleh kepercayaan secara internal maupun eksternal. Misalnya, secara internal perusahaan akan mendapatkan kepercayaan karyawan jika disiplin membayarkan gaji setiap tanggal yang telah ditentukan. Dengan pihak eksternal juga demikian. Jika perusahaan misalnya sering terlambat melakukan pelunasan utang atau pembayaran kepada pemasok, kepercayaan juga akan pudar.

Jenis Likuiditas Perusahaan

Secara umum, ada dua jenis kewajiban yang harus dipenuhi oleh pengusaha, yakni:

  1. Likuiditas badan usaha, kemampuan pengusaha membayar utangnya saat jatuh tempo.
  2. Likuiditas perusahaan, kemampuan perusahaan dalam membiayai operasional perusahaan.

Keduanya menjadi tolok ukur kesuksesan suatu usaha. Sebagai contoh, pengusaha mampu membayar utang untuk membeli peralatan dan perlengkapan produksi. Namun di sisi lain, pengusaha tidak mampu membayar biaya operasional. Ini artinya usaha tersebut memiliki kinerja baik di likuiditas badan usaha, tetapi tidak di likuiditas perusahaan.

Jenis-Jenis Rasio Likuiditas

Ada beberapa jenis rasio likuiditas, seperti rasio lancar, rasio cepat, rasio kas, perputaran kas, dan sebagainya. Di bawah ini, Ajaib akan menjabarkan beberapa jenis rasio likuiditas yang perlu kamu ketahui.

a. Rasio Lancar (Current Ratio)

Rasio lancar merupakan tingkat kemampuan perusahaan menggunakan aktiva lancar untuk membayar semua kewajiban atau utang lancarnya. Dalam rasio ini, kamu akan mengetahui sejauh mana aktiva lancar perusahaan dapat digunakan untuk menutupi kewajiban jangka pendek atau utang lancarnya.

Di mana, semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan utang lancar, maka semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam menutupi kewajiban utang lancarnya. Tinggi rasio lacar dapat menunjukkan adanya uang kas berlebih, yang bisa berarti dua, yaitu besarnya keuntungan yang telah diperoleh, atau tidak digunakannya keuangan secara efektif untuk berinvestasi.

b. Rasio Cepat (Quick Ratio)

Rasio cepat adalah tingkat kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar, tanpa memperhitungkan persediaan, karena persediaan membutuhkan proses yang lama untuk diuangkan ketimbang aset lainnya.

Rasio ini akan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar atau tanpa memperhitungkan persediaan. Hal ini karena persediaan membutuhkan waktu yang lama untuk diuangkan dibanding aset lainnya.

Rasio ini terdiri dari piutang dan surat-surat berharga. Sehingga, semakin besar rasio, semakin besar juga posisi keuangan perusahaan. Jika hasilnya mencapai 1:1 atau 100%, maka ini akan berakibat baik jika terjadi likuidasi karena perusahaan akan mudah untuk membayar kewajibannya.

c. Rasio Kas

Rasio kas adalah tingkat kemampuan perusahaan untuk melunasi utang jangka pendek dengan dana kas, misalnya rekening giro. Rasio ini digunakan untuk mengukur besarnya uang kas yang tersedia untuk melunasi kewajiban jangka pendek yang ditunjukkan dari tersedianya dana kas atau setara kas, seperti rekening giro. Jika hasil rasio menunjukkan 1:1 atau 100% atau semakin besar perbandingan kas dengan utang maka akan semakin baik.

d. Rasio Perputaran Kas

Rasio yang menunjukkan nilai relatif antara nilai penjualan bersih terhadap kerja bersih. Dalam hal ini, modal kerja bersih adalah seluruh komponen aktiva lancar dikurangi total utang lancar. Rasio ini akan menunjukkan nilai relatif antara nilai penjualan bersih terhadap kerja bersih. Modal kerja bersih merupakan seluruh komponen aktiva lancar dikurangi total utang lancar. Rasio ini dihitung dengan cara membagi nilai penjualan bersih dengan modal kerja. Di mana, dengan menggunakan rasio ini kamu bisa melihat seberapa besar penjualan untuk modal kerja yang dimiliki perusahaan.

Komponen Likuiditas

Selain itu, likuiditas juga terdiri atas tiga komponen dasar menurut pakar ekonomi Robert Fry Engle dan Joe Lange, yakni:

a. Kerapatan, yaitu jarak yang terjadi antara harga normal suatu barang dengan harga yang disetujui.

b. Kedalaman, yaitu jumlah atau volume barang yang dijual dan dibeli pada tingkat harga tertentu.

c. Resiliensi, yaitu tingkat kecepatan perubahan harga ke arah harga efisien setelah terjadi ketidakstabilan harga.

Sekarang sudah paham kan, apa itu pengertian likuiditas? Kamu bisa langsung menerapkannya untuk bisnismu. Analisis yang tepat akan membantu bisnismu berkembang dan sukses.

Artikel Terkait