Bisnis & Kerja Sampingan

Pengertian Aset Dalam Bisnis dan Jenis-Jenisnya

Ajaib.co.id – Dalam dunia bisnis dan akuntansi, aset kerap kali disebut-sebut. Malah cenderung sangat sering digunakan. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian aset merupakan modal, kekayaan, atau sesuatu yang memiliki nilai tukar. 

Sementara itu, menurut rumusan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan International Accounting Standards Committee (IASC), pengertian aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari kejadian di masa lalu, dan mendatangkan manfaat ekonomis di masa depan bagi perusahaan.

Terdapat beberapa ciri-ciri yang membedakan sebuah aset dibandingkan instrumen lainnya dalam bisnis. Di antaranya, aset memiliki nilai ekonomi yang bisa berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Nilai ini bisa diambil di masa depan dengan cara menjual atau menyewakan aset tersebut, Kedua, aset diperoleh dari hasil transaksi pada masa lalu. Dan yang ketiga, sebuah perusahaan atau individu adalah pihak yang menguasai. Oleh karena itu, pemilik aset dapat mengendalikannya.

Jenis-jenis Aset

Secara umum, aset terbagi ke dalam empat jenis. Adapun pengelompokan aset ini berdasarkan sifat dan cara memperolehnya. Di antaranya, aktiva tetap, aktiva lancar, aktiva tetap tidak berwujud, dan investasi jangka panjang. Berikut detailnya:

Aktiva Tetap (Fixed Assets)

Aset yang pertama disebut dengan aset tetap atau aktiva tetap merupakan kekayaan berwujud yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan dengan kriteria siap untuk dipakai atau dibangun terlebih dahulu. Aset tetap ini digunakan dalam jalannya operasional perusahaan.

Untuk diketahui, aset tetap ini ditujukan tidak untuk dijual. Alasannya karena bagian dari kegiatan perusahaan dan memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun. Aset tetap ini dapat dicontohkan seperti rumah, gedung, atau pabrik yang menjadi tempat produksi dari perusahaan  yang bersangkutan. Sehingga jika aset tersebut dijual, tentu perusahaan harus mencari tempat lain untuk melakukan produksi perusahaan, terkecuali memang perusahaan mengalami kebangkrutan.

Aktiva Lancar

Aset selanjutnya disebut dengan aset lancar atau aktiva lancar. Aset jenis ini diartikan sebagai kekayaan yang diharapkan dapat cair dalam waktu tidak lebih dari satu tahun atau satu siklus pembukuan. Terdapat beberapa jenis aktiva lancar, di antaranya:

  • Pertama, aset berupa kas. Kas merupakan semua kekayaan yang tersedia di dalam kas sebuah perusahaan atau setara dengan kas. Biasanya aset ini disimpan di bank dan bisa diambil kapan saja.
  • Kedua, berupa surat berharga, merupakan kepemilikan saham maupun surat utang atau obligasi perusahaan lain yang bersifat sementara dan bisa dijual kembali.
  • Ketiga, aset berupa piutang dagang, yaitu tagihan dari perusahaan kepada pihak lain atas penjualan barang atau jasa secara kredit.
  • Keempat aset berupa piutang wesel. Jenis aset ini merupakan surat perintah penagihan yang diberikan kepada seseorang atau badan untuk membayar sejumlah uang di tanggal yang telah ditentukan kepada orang atau badan yang namanya telah disebutkan dalam surat tersebut.
  • Kelima, piutang pendapatan, yaitu hak penerimaan atau pembayaran dari pihak lain yang membeli barang /jasa perusahaan tetapi belum melakukan pembayaran.
  • Keenam, ada beban dibayar di muka, yaitu pembayaran beban yang dilakukan di awal.
  • Ketujuh aset berupa perlengkapan, yakni semua peralatan yang melengkapi dan membantu kelancaran bisnis dan sifatnya habis pakai.
  • Kedelapan ada persediaan barang dagang, merupakan barang-barang yang dibeli dengan tujuan dijual kembali dengan harapan mendapatkan keuntungan atau profit.

Aktiva Tetap Tidak Berwujud (Intangible Fixed Assets)

Selanjutnya, jenis aset tetap tidak berwujud atau aktiva ini merupakan hak istimewa yang dimiliki perusahaan dan bernilai. Namun, tidak memiliki bentuk fisik. Berikut beberapa aktiva tetap yang masuk jenis ini:

  • Pertama, ada hak paten yang merupakan hak tunggal yang diberikan kepada seseorang atau perusahaan atas penemuannya.
  • Kedua, aset berupa hak cipta, yaitu hak tunggal yang dimiliki seseorang atau badan tertentu untuk hasil karya di bidang seni dan intelektual.
  • Ketiga ada merek dagang, merupakan hak yang diberikan kepada suatu badan atau perusahaan untuk menggunakan nama dan logonya dalam menjalankan bisnis perusahaan.
  • Keempat, hak sewa. Aset ini merupakan hak menggunakan aktiva tetap dari pihak lain dalam jangka waktu panjang. Hal ini sesuai dengan kesepakatan sebelumnya antara penyewa dan pemilik.
  • Kelima, ada aset berupa franchise atau waralaba. Aset waralaba ini yaitu hak istimewa yang diterima seseorang atau perusahaan dari pihak lain untuk mengomersialkan formula, teknik, atau produk tertentu.

Investasi Jangka Panjang (Long Term Investment)

Jenis aset yang keempat disebut dengan investasi jangka panjang. Investasi ini masuk ke jenis aset atau aktiva karena memang menjadi bagian dari kekayaan perusahaan. Investasi jangka panjang mempunya penjelasan sebagai penanaman modal pada perusahaan lain dalam jangka waktu yang panjang. Adapun tujuan dari investasi ini adalah menambah keuntungan dan mengontrol perusahaan lain.

Manajemen Aset

Tentunya dalam upaya mengoptimalkan kinerja bisnis yang kamu miliki, memahami pengertian aset beserta klasifikasinya itu penting.  Namun, ada hal lain yang harus diperhatikan pengusaha yakni, perlu melakukan manajemen aset. Sederhananya, manajemen aset atau aktiva diartikan sebagai pengelolaan aset adalah dilakukan secara efektif untuk mencapai sebuah tujuan. Lalu, apa alasan manajemen aset ini begitu penting? 

1. Memudahkan Pengendalian Risiko

Tujuan yang pertama untuk pengendalian risiko. Karena setiap aset tentunya mempunyai risiko masing-masing. Misalnya saja adanya kemungkinan saham anjlok atau mesin rusak hingga berdampak pada kualitas produksi. Oleh karena itu, dengan mengaplikasikan manajemen aset, kamu bisa menyusun langkah pengendalian untuk meminimalisasi risiko yang bisa menyebabkan kerugian bisnis yang kamu jalankan.

2. Memudahkan Penyusunan Neraca Keuangan

Tujuan yang kedua adalah manajemen aset bisa memberikan kemudahan dalam penyusunan neraca keuangan. Karena bisnis begitu berkaitan erat dengan aktivitas akuntansi, salah satunya adalah penyusunan neraca keuangan. Terdapat 3 komponen penting dalam pembuatan neraca keuangan, yaitu aset, kewajiban, serta modal.  

3. Melakukan Pengontrolan Pengeluaran 

Manfaat adanya manajemen aset yang terakhir adalah membantu perusahaan menghindari pembelanjaan yang tidak perlu atau bukan merupakan prioritas. 

Seperti itulah pengertian aset beserta ruang lingkupnya dalam dunia bisnis. Termasuk informasi terkait pentingnya melakukan manajemen aset. Sudah terbayangkan bagaimana mengelola aset perusahaan memang harus serius dan detail. Karena menyangkut keuangan milik perusahaan. 

Dari sini, jika kamu merasa manajemen asetmu masih terasa buruk, kamu masih bisa belajar dan memperbaikinya. Selamat mencoba!

Sumber: Waralaba: Pengertian, Pertimbangan, dan Tips Memilihnya, Aktiva Tetap: Jenis dan Penghitungan Penyusutannya, dan Pengertian Obligasi dan Keuntungannya [Plus Contohnya], dengan perubahan seperlunya.

Artikel Terkait