Ekonomi

Mengapa Mengetahui Pendapatan Per Kapita Itu Perlu?

Ajaib.co.id – Mengetahui pendapatan per kapita itu sebuah keharusan. Semua negara di dunia ini menghitung pendapatan di negaranya sendiri. Tidak hanya satu negara, tapi setiap daerah atau wilayah pun menghitung sendiri karena memang keberadaannya yang cukup penting.

Pendapatan per kapita erat kaitannya dengan Produk Domestik Bruto atau GDP. Dulu waktu sekolah, kamu pasti sering mendengar istilah ini terutama ketika sedang membahas subjek ekonomi. Sering dibahas karena memang bukan sekadar perhitungan biasa.

Pengertian Tentang Pendapatan Per Kapita

Secara umum, pendapatan per kapita adalah pendapatan nasional yang dibagi dengan jumlah penduduk sehingga menghasilkan pengertian lain pendapatan rata-rata nasional.

Dalam buku Successful Financial Planner karya Adler N. Manurung, memiliki fungsi mengukur nilai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh kegiatan ekonomi nasional. Selain itu, pendapatan ini dinilai sebagai indikator kesuksesan ekonomi yang dimiliki oleh sebuah negara.

Untuk itulah semua negara di dunia selalu menghitung pendapatan ini. Mencerminkan penghasilan yang dihasilkan penduduk produktif berdasarkan ekonomi makro. Jadi, apabila pendapatan ini naik setiap tahunnya, maka bisa dikatakan pertumbuhan ekonomi negara itu mengalami peningkatan yang baik.

Selain itu, komponen yang memengaruhi pendapatan rata-rata ini adalah jumlah penduduk dan jumlah seluruh pendapatan nasional. Apabila jumlah penduduk banyak, teorinya pendapatan nasional seharusnya ikut naik. Namun, nyatanya di lapangan yang sering terjadi adalah semakin banyak jumlah penduduknya, malah semakin turun pendapatan rata-rata nasionalnya.

Pendapatan nasional secara keseluruhan juga menjadi salah satu komponen yang penting setelah jumlah penduduk. Apabila jumlah pendapatan nasional tinggi, maka pendapatan rata-rata nasional akan semakin tinggi, begitu juga sebaliknya. Untuk itulah negara biasanya akan mengusahakan berbagai macam cara untuk meninggikan pendapatan nasional ini. 

Cara menghitung pendapatan per kapita atau pendapatan rata-rata nasional adalah dengan membagi pendapatan nasional dengan jumlah penduduk di tahun yang sama. 

Pembagian Jenis Pendapatan Per Kapita

World Bank pada tahun 2003 membagi jenis pendapatan rata-rata nasiona menjadi empat bagian untuk mengklasifikasikan negara yang termasuk ke dalamnya. Seperti ini pengelompokannya.

  • Negara berpendapatan rendah

Negara yang masuk kategori ini memiliki pendapat rata-rata yang rendah adalah negara yang pendapatannya sekitar $675 per tahun.

  • Negara berpendapatan menengah bawah

Negara yang masuk kategori ini memiliki pendapat rata-rata menengah bawah adalah negara yang pendapatannya sekitar $675 – $2.695 per tahun.

  • Negara berpendapatan menengah tinggi

Negara yang masuk kategori ini memiliki pendapat rata-rata menengah tinggi adalah negara yang pendapatannya sekitar $2.696 – $8.335 per tahun.

  • Negara berpendapatan tinggi

Negara yang masuk kategori ini memiliki pendapat rata-rata tinggi adalah negara yang pendapatannya sekitar $8.335 atau lebih per tahun. Disebut juga sebagai negara maju.

Alasan Pendapatan Per Kapita Perlu Dihitung

Lalu, mengapa pendapatan rata-rata penduduk sebuah negara ini perlu diketahui oleh negara dan orang lain dari seluruh dunia, seperti World Bank? Tentunya ini bukan sekadar penghitungan untuk pengelompokkan semata. Di bawah ini adalah alasan-alasannya yang paling umum:

  • Menunjukkan kemakmuran suatu negara

Bisa dikatakan pendapatan per kapita adalah bentuk penilaian kemakmuran suatu negara. Apakah masyarakatnta hidup sejahtera atau sebaliknya. Negara yang makmur tentunya adalah negara yang pendapatan rata-rata nasionalnya besar. Mereka juga dikatakan sebagai negara yang maju.

  • Menjadi patokan harga properti

Harga properti yang berada di suatu negara bukan didapatkan secara asal-asalan, melainkan melihat dari pendapatan rata-rata suatu negara. Bahkan bisa dikecilkan lagi menjadi pendapatan daerah. Misalnya harga properti yang ada di Jakarta dan yang ada di Kalimantan tentunya akan berbeda karena dihitung berdasarkan pendapatan yang dihasilkan oleh masyarakat setempat.

  • Sebagai penilaian untuk mendapatkan pinjaman

Sebelumnya di atas ada klasifikasi pendapatan per kapita. Hal itu bukan penilaian saja. Bisa juga dijadikan patokan agar bisa mendapatkan pinjaman dari Bank Dunia dan IMF. Bank Dunia dan IMF biasanya hanya mau memberikan pinjaman pada negara-negara yang masuk di kategori berkembang. 

Di masa pandemi ini, Bank Dunia dan IMF cukup banyak memberikan pinjaman kepada beberapa negara berkembang untuk proses penyelamatan perekonomian negara mereka yang babak-belur karena Corona.

  • Pertimbangan untuk pebisnis

Sebenarnya tidak mengherankan apabila kantor-kantor perusahaan besar berada di Jakarta karena roda perekonomian Indonesia salah satu pendapatan terbesarnya berada di Jakarta. Pendapatan rata-rata Jakarta cukup tinggi karena perekonomian yang berlangsung di sana pun sangat dinamis dan cepat.

Berlaku juga untuk negara. Para investor lebih senang berinvestasi di negara yang pendapatan rata-rata nasionalnya bagus karena dianggap akan menguntungkan mereka.

  • Evaluasi untuk negara

Perhitungan ini juga berguna untuk negara sebagai bahan evaluasi. Pemerintah akan membuat berbagai macam kebijakan ekonomi berdasarkan pendapatan per kapita yang diraih untuk saat ini. Kebijakan ekonomi dikeluarkan demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Seperti yang terjadi di masa pandemi ini, pemerintah mengeluarkan berbagai macam kebijakan demi menyelamatkan perekonomian negara yang mengalami kemerosotan tajam dibandingkan tahun sebelumnya. 

Walaupun begitu, perhitungan pendapatan rata-rata nasional ini bisa dibilang tidak efektif apabila terjadi inflasi. Lalu, tidak bisa menjadi ukuran utama karena walaupun di satu negara ada kota-kota yang berkontribusi besar bagi negaranya, ada wilayah yang lain yang masih berkembang, dan membutuhkan uluran tangan. 

Jadi, walaupun dikatakan sebagai negara maju, tidak serta-merta seluruh masyarakatnya itu punya penghasilan yang tinggi atau hidupnya terjamin. Kemiskinan tetap ada. Untuk mengatasi masalah kemiskinan memang tidak hanya mengandalkan pemerintah, tapi juga seluruh masyarakat dalam membangun ekonomi maju yang bisa dirasakan merata ke seluruh daerah.

Artikel Terkait